Chapter 3

344 69 41
                                    

Vote, vote, vote yaaa...

"Nah, itu baru jagoan ayah. Kita pergi sekarang dan jemput kakakmu."

Putranya mengangguk. Chanyeol melajukan mobil selagi menghidupkan musik. Musik favorit putranya, Baby Shark. Chanyeol tersenyum, ingat saudaranya. Bukan hiu, tapi lumba-lumba.

"Ayah tersenyum, kenapa?"

Chanyeol tersenyum lebih lebar. "Anak ayah suka hiu. Saudara ayah suka lumba-lumba. Bahkan ketika dia tahu dia segera buta."

"Buta? Tidak bisa melihat maksud ayah?"

Chanyeol mengangguk. "Iya. Baekhyun, saudara ayah, segera buta."

Putra Chanyeol cemberut, tampak tak senang dengan cerita Chanyeol. "Tapi saudara ayah itu bisa melihat lumba-lumbanya sebelum buta kan? Jawab iya ayah, kasian sekali kalau sampai tidak. Dan ayah semestinya menemani saudara ayah saat melihatnya. Jawab iya lagi ayah!"

Chanyeol hanya tersenyum. "Menurutmu bagaimana?"

"Baekhyun tidak bisa pergi kalau Chanyeol tidak pergi," ujar Ji Ae lirih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baekhyun tidak bisa pergi kalau Chanyeol tidak pergi," ujar Ji Ae lirih.

"Chanyeol tidak akan mau, yah, setidaknya dalam waktu dekat," balas Hee Joo. "Chanyeol telah melihat bagaimana keluarganya meninggalkannya dengan cara menyakitkan. Lagipula mereka berdua tidak pernah berkawan. Luka di wajah Baekhyun, kau jelas tahu kalau Chanyeol ikut bertanggung jawab."

Ji Ae menghelas napas, jarinya naik untuk memijit pelipis. Kerutan di dahinya jadi makin rapat. "Ini satu-satunya kesempatan Baekhyun. Kita tidak bisa mengharapkan orang lain datang dengan kebijaksanaan seperti mereka."

"Tapi Chanyeol dan Baekhyun tidak akan bisa jadi saudara. Kau tahu pasti akhirnya, Baekhyun akan tersisih. Aku tidak bisa melihatnya seperti itu di keluarga barunya." Hee Joo kembali memberi alasan karena bagaimanapun gadis ini yang merawat Baekhyun sejak anak itu dibawa ke White House.

Ji Ae mendekati jendela kantornya lantas menatap ke arah anak-anak asuhnya yang berkubang di lumpur selagi bermain bola. Hatinya pilu melihat Baekhyun yang menyendiri bersama buku lumba-lumbanya di bawah pohon. Ia ingat betul kalau anak itu dulunya juga pernah berkubang di lumpur sampai jadi dekil sekali.

"Hee Joo, ajaklah Baekhyun dan Chanyeol ke pasar. Mereka harus membantumu berbelanja. Bukan begitu?"

"Tapi.."

"Setidaknya, kita harus mencoba." Ji Ae menepuk bahu Hee Joo sekali kemudian berlalu menuju pintu. Hee Joo menatap halaman dengan cemas tapi tetap beranjak dari tempatnya untuk membawa Chanyeol dan Baekhyun pergi ke pasar bersamanya.

 Hee Joo menatap halaman dengan cemas tapi tetap beranjak dari tempatnya untuk membawa Chanyeol dan Baekhyun pergi ke pasar bersamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dolphin TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang