1. Tragedi

1.2K 117 21
                                    

Hari ini, hari peringatan ke-7 kematian ayah dan ibuku, ah ralat, ayah dan ibu angkat ku.

Aku diadopsi sekitar 1 minggu yang lalu, tepat pada hari ulang tahunku, 15 September. 1 minggu yang lalu aku mulai menginjak usia 15 tahun, lebih tepatnya aku mulai memasuki jenjang yang lebih dewasa, masa SMA.

Sejak kecil, aku selalu berada dibawah asuhan orang lain, berawal dari orang tuaku yang membuangku, aku dikirim ke salah satu panti asuhan yang ada di kota Seoul, sudah lebih dari 3 orang yang mengadopsi ku, tapi kenyataannya begitu pahit, semua selalu kembali membuangku.

Sampai pada akhirnya, keluarga kaya raya nan baik hati, keluarga Seo, pemilik perusahaan terbesar di Korea Selatan, keluarga dengan kekayaan yang begitu melimpah tetapi rendah hati itu, mengangkat diriku yang tak sempurna ini, menjadi salah satu anggota keluarganya. Sungguh mukjizat yang luar biasa, rasanya semua keberuntungan hanya bagiku, tapi mungkin pada akhirnya kejadian yang sebelumnya akan terjadi lagi, entahlah.

Malam itu, malam dimana semua keluarga besar Seo berkumpul di ruangan yang begitu megah, penuh dengan emas dan juga perak, semua menyambut kedatangan ku di keluarga ini begitu hangat, saking hangatnya, semuanya berubah.

"Kamu nyaman-nyaman ya disini, semua menunggu kamu dari dulu lho,"

Itulah kalimat terakhir yang aku dengar sebelum tragedi menyakitkan itu terjadi. Kami semua sedang bercanda ria, ah kecuali aku, aku hanya bersembunyi di balik wanita yang menjadi 'ibu' baruku itu.

Malam itu, seharusnya berjalan lancar, malam itu seharusnya menjadi malam penuh kenangan indah bagi semuanya, sebelum semua itu terbakar oleh panasnya api dendam.

Baru berlangsung selama 30 menit, acara itu hancur berkeping-keping, setelah api menyambar semua bagian dari gedung itu, kami semua ketakutan, semua orang berlarian hanya untuk menyelamatkan dirinya sendiri, tak terkecuali, wanita itu, wanita yang menyambut ku dengan pelukan hangat di panti, dia mendorong ku begitu jauh bersama seorang laki-laki, wanita itu menyuruh ku dan laki-laki itu pergi menjauh, tatapan ku kosong, remaja lelaki itu meraih tanganku dan mengajakku pergi entah kemana, kami pergi menjauh dari gedung yang sudah menghabiskan seluruh keluarga 'baruku' itu.

-o-

Begitu banyak orang yang sedang berkumpul didepan makam keluarga Seo ini, bukan keluarga ataupun kerabat, semua menangisi kepergian keluarga itu, termasuk cowok bernama Seo Changbin, yang diketahui adalah anak dari wanita yang memberikan pelukan hangatnya padaku.

Tatapan ku masih saja kosong, aku ingin menangis, tapi apa yang harus ku tangisi? Aku rasa aku ingin menangisi hidupku yang malang ini, baru saja aku merasakan bahwa aku adalah orang paling beruntung dimuka bumi ini, tapi ternyata, kenyataan tidak pernah berubah, aku hanya lelaki malang yang tak pantas mendapat kebahagiaan.

Langit mulai gelap, padahal ini siang, ah, hujan sebentar lagi akan turun, orang yang begitu ramai tadi mulai berpergian, mereka yang berbondong-bondong melihat ke arah ku dan kurasa, mereka membicarakan tentang aku.

"Dasar, anak pembawa bencana!"

"Tidak tau terimakasih, keluarga Seo sudah baik hati mau merawatnya, tapi dia malah menghancurkan segalanya."

"Bagaimana dengan nasib perusahaan mereka?"

"Tak tahu diri!"

Aku tak mengerti apa yang mereka maksud, tapi aku semakin berpikir, bahwa aku seharusnya tak dilahirkan.

Semua orang sudah pergi, hanya tersisa aku dan lelaki yang masih tersedu-sedu sedari tadi. Rintik hujan sudah mulai turun, langit sudah menangis, apa langit menangisi kemalangan ku? Kurasa iya, semua orang pasti menangisi itu.

'Kisah Kita || Changlix'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang