2. Dia

665 106 20
                                    

Tok, tok, tok.

Ketukan pintu terdengar dari luar, aku yang sedang memandang bulan lewat jendela menoleh kearah pintu, padahal sekarang sudah menunjukkan pukul 12 malam, tanpa berpikir panjang aku hanya lekas membuka pintu kamar ini.

Aku terkaget dengan adanya kak Changbin di depanku. Tapi untunglah itu kak Changbin, jika yang datang malaikat maut aku kan ga bisa nego matinya besok aja.

"Huh, gue udah bilang kan?! Besok acara penting! Tidur!"

Entah kenapa badanku sedikit bergetar, "F-felix g-ga bisa tidur sendiri k-kak." sehingga membuat aku terlihat gagap seperti ini.

"Akh! Nyusahin banget sih jadi orang! Yaudah,"

"Yaudah apa kak?"

"Gue temenin! Tapi lo di lantai pake apa kek terserah, gue dikasur!" tanpa aba-aba Changbin langsung memasuki kamar Felix dan tidur ranjang tidurnya.

Melihat itu entah mengapa hatiku begitu senang, aku tersenyum kecil ketika melihat kak Changbin menutupi seluruh badannya dengan selimut.

"Matiin lampu jangan lupa."

"Iya kak,"

Aku berjalan menuju saklar lampu, mematikannya, dan mengambil selimut cadangan di lemari, aku terbiasa tidur tanpa menutup badan alias selimut, karna di panti kami semua tidak pernah memakai selimut, melainkan menjadikan nya seperti saat ini, alas.

Berdoa sebelum tidur adalah hal yang tak boleh dilupakan, aku selalu berdoa, eh, doa itu rahasia antara aku dan Tuhan saja. Mungkin sedikit saja, aku hanya ingin bisa menemukan kebahagiaan. Itu saja, tidak lebih.

Aku memejamkan mataku, dan membayangkan bulan yang indah dibalik jendela yang tertutup kain gorden putih itu, rasanya masih ingin melihatnya tapi demi tidak mengacaukan acara penting besok, lebih baik aku tidur saja.

-o-

Matahari pagi masih malu-malu menampakkan sinarnya, terlihat jam menunjukkan pukul enam. Changbin sudah tidak ada lagi dikasur itu, semuanya sudah tertata rapih seperti semula, hanya secarik kertas yang ada disana, "Kalo udah bangun langsung mandi, pake tuxedonya." Kata-kata itu tertulis disana, bergegas aku merapikan semuanya dan memasuki kamar mandi.

Dari luar saja kamar mandi ini sudah bagus, apalagi dalamnya. Hari ini pertama kalinya aku mandi menggunakan bathub!, kemarin aku hanya mandi menggunakan shower saja, dikarenakan sudah terlalu sore dan aku masih sedikit tidak mengerti cara memakai nya, hehe.

Air hangat di pagi yang sejuk adalah yang terbaik! Ahhh, benar-benar terasa seperti di surga, setelah acara bersih-bersih badan, aku keluar dan menggunakan luaran tuxedo itu, bercermin dan memakai parfum yang terletak dimeja dekat cermin.

Wangi khas Bibimbap dan Kimbab tercium dari luar, awalnya aku cukup takut untuk keluar, tapi jam sudah menunjukkan tepat pukul setengah tujuh pagi, aku harus bergegas agar tidak mengacaukan semuanya, seperti malam itu.

Aku duduk tepat didepan kak Changbin yang sudah melahap sarapannya, dengan tubuh gagahnya perlahan ia menyantap Kimbab nya satu persatu, dengan sedikit canggung aku hanya duduk dan mulai menyantap sarapan pagi ini dengan suasana sunyi dan damai.

Habis tanpa tersisa bekas apapun, walaupun sudah agak kenyang aku tetap akan menghabiskan nya, karna aku tak bisa berkata apa-apa.

Aku dan kak Changbin berdiri bersamaan, kak Changbin berbalik sedangkan aku merapihkan piring-piring bekas sarapan tadi, belum sempat menaruhnya di tempat cucian, kak Changbin menyela ku, "Ga usah di cuci, acaranya bentar lagi, nanti gue panggil orang aja buat beresin."

'Kisah Kita || Changlix'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang