15. Lupakan

341 41 0
                                    

Mereka berdua sama-sama tidak mengerti, apa arti dari air mata yang keluar dari mata mereka. Changbin tak sanggup berdiri, begitu pula dengan Felix. Mereka sama-sama terkubur dalam masa lalu.

Didalam hati kecil mereka, ada rasa yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Mereka sama-sama memendam segalanya. Hati Changbin yang rapuh, apa alasannya? Bukan sekedar karena dia melihat adiknya tersakiti, bukan sekedar karena mendengar adiknya mengakui, karena didalam lubuk hatinya yang paling dalam, ada rasa, ada rasa yang masih menyimpan rasa benci padanya, rasa sakit yang tidak bisa dihilangkan begitu saja. Dihatinya, terdapat tempat dimana dia menyimpan seluruh memori bersama orang yang dia sayang, orang tuanya. Dan didalam memori itu, didalam hatinya, ada tempat dimana semua kata-kata itu benar baginya. Sampai saat ini, masih ada hati yang membenarkan, bahwa dia adalah pembunuh.

Changbin menangis karena mengingat juga merasakan itu, kenapa dia masih bisa menyimpan pemikiran buruk seperti itu? Bukankah buku itu sudah menjelaskan semuanya? Tapi mengapa hatinya seketika membeku? Kenapa rasa benci itu menghantuinya? Ia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk melupakan bahkan membuang jauh-jauh pemikiran itu, tapi kenapa disaat seperti ini pemikiran itu datang kembali? Felix membutuhkan dia sekarang, pelukan itu. Kenapa Changbin bahkan tidak sanggup pergi menuju kamar itu? Hatinya sakit karena menerima kenyataan bahwa pemikiran itu masih saja ada didalam hatinya.

Felix? Air mata itu seharusnya sudah mengering sekarang, sudah habis air mata itu dia keluarkan sewaktu-waktu yang dulu. Felix kecewa pada dirinya, ya, hanya dirinya. Kenapa dia masih saja bertahan sejauh ini? Kenapa dia tidak pergi saja? Felix membenci pemikirannya, dia benci pada dirinya yang terus bertahan melewati itu semua. Dia benci pada dirinya yang bahkan tidak bisa jujur pada dirinya sendiri, dia benci dia yang harus selalu tersenyum. Dia ingin pergi, ingin sekali. Dia benci dirinya yang setiap hari memutuskan untuk pergi dengan caranya sendiri.

"Felix? Buka pintunya ya?" suara serak beserta ketukan pintu itu terdengar.

Felix tidak tau bagaimana keadaannya sekarang, seberantakan apa dirinya, ia tidak peduli. Ini masih siang, tapi dia menginginkan bulan.

Felix membuka pintu itu, memperlihatkan dirinya.

Changbin memeluknya. Changbin menangis tersedu-sedu didalam pelukan itu, memancing buliran bening itu kembali keluar dari mata Felix.

Felix mendengar seluruh percakapan antara mereka, lagi-lagi, Felix menghancurkan sesuatu.

"Maaf kak, maaf,"

"Kenapa kamu minta maaf?"

"Semuanya hancur, kerjasama itu, batal bukan? Maaf, karna Felix, semuanya hancur."

"Engga, ga ada yang hancur,"

"Ada, hati kakak,"

"Felix tau, didalam sana, semua kata-kata dari kak Ryujin, itu benar adanya."

"Felix tau kak,"

"Jadi karena itu, Felix minta maaf. Semua kejadian yang menimpa Felix dan kakak hanya kembali membuka memori pahit kakak, maaf."

Air mata Changbin tidak berhenti menghiasi pipinya, kenapa anak ini bisa mengetahui segalanya?

"Karena Felix, juga merasakan itu kak,"

"Felix tau rasanya harus menerima kenyataan yang sulit atau bahkan tidak bisa diterima sekalipun,"

"Karena hidupnya Felix disini, adalah salah satu kenyataan pahit yang Felix terima,"

Hujan turun, langit lagi-lagi menangis. Bersamaan dengan turunnya puncak air mata Changbin, dia kecewa pada dirinya. Dia tidak sanggup membalas ucapan Felix, dia tidak percaya, bahkan berharap semua ini hanya sekedar mimpi belaka. Dia tidak bisa membenarkan apa yang diucapkan Felix, sangat tidak bisa. Tetapi, dia juga tidak bisa menyalahkan ucapan itu, semua yang diucapkan Felix, pernah terlintas dipikirannya. Bahkan hati kecilnya masih menyimpan perasaan itu.

Kenapa semua ucapan yang keluar dari mulut Felix sangat menusuk hatinya? Kenapa perasaan benci itu tidak bisa hilang? Changbin benci.

Lembaran demi lembaran yang ada dibuku itu terlintas di kepala Changbin. Perasaan sakit yang mewarnai buku itu, terasa menusuk hati kecilnya. Bagaimana bisa dia membuat anak seperti Felix yang sudah merasakan segala jenis dari rasa sakit kembali merasakan rasa sakit? Bagaimana bisa dia hanya membuat rasa sakit itu teringat kembali?

Changbin masih ingat janjinya untuk memberikan kasih sayangnya, Changbin ingat akan tekadnya yang berniat untuk selalu membahagiakan Felix, membuat Felix tersenyum, ada di hari-hari nya. Changbin masih ingat itu. Tetapi dia juga teringat, dia hanya bocah remaja berumur 17 tahun. Dia juga seorang remaja yang masih dalam masa pertumbuhan menjadi dewasa. Mengingat kembali janji-janji itu hanya membuatnya semakin menyadari, bahwa itu mustahil.

Rasa sakit, rasa kecewa, rasa sedih, rasa kesal, semuanya bercampur rata sekarang. Semua rasa yang menyakitkan itu bercampur, menjadikan rasa sakit tidak ada rasanya lagi. Seperti rasa sakit sudah menjadi bagian dari hidupnya? Changbin dapat merasakan perasaan yang dirasakan Felix yang ia pendam sejak dulu.

Entah kenapa kejadian tadi membuat Changbin benar-benar tertekan. Padahal hari sebelumnya dia dan juga Felix merasakan yang lebih dari itu. Changbin harus bisa membuat dia dan Felix melupakan semua itu, tidak. Mereka berdua harus bisa membuat mereka mengikhlaskan itu semua. Kuncinya adalah ikhlas. Selama ini mereka hanya berpikir tentang melupakan, tapi tidak dengan mengikhlaskan. Selama ini mereka hanya membiarkan kenangan itu selamanya menjadi kenangan buruk. Mereka tersadar, mereka tidak perlu menjadikan itu menjadi kenangan indah, yang harus mereka lakukan adalah, menjadikan itu sebagai bagian dari kehidupan dan membiarkan bagian itu mengalir pergi.

Dibawah derasnya hujan, siang yang cerah itu hilang. Didalam eratnya pelukan, senyum indah itu hilang.

Apakah akan berakhir disini?

Tidak. Bukan sekarang. Tapi.

To be continued....

Karena double up, part kali ini agak pendek ya, ini cuma menceritakan sedikit kelanjutannya, cuma sedikit menceritakan sakitnya saja.

Semoga suka dengan part kali ini ya!

Jika suka, dan menurutmu ini seru silahkan share cerita ini keseluruh temanmu! Agar mereka bisa merasakan keseruan itu juga! Berbagi itu baik lho⊂((・▽・))⊃.

Jangan lupa vote untuk menambah semangat aku, aku tau kalian pasti menghargai penulis 🙏🙏

Komen sebanyak-banyaknya ya!! Jika ada saran boleh ditulis!

Hope you enjoy
-seelmire

'Kisah Kita || Changlix'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang