5. Bulan

516 73 8
                                    

Tulisan apa yang ada dibuku sederhana itu?

...

Malam ini sungguh malam yang indah, entah menunggu siapa, Felix masih saja memandang indahnya bulan, sejak pagi harinya dihiasi kenangan indah, malam ini juga sangat damai, Felix berharap semuanya akan baik-baik saja, meski Changbin tidak pernah menganggap dirinya.

Suara hentakan kaki dari luar terdengar oleh Felix, tentu saja itu Changbin, sekarang sudah jam pulangnya bukan? Felix hanya duduk diam tanpa berpindah sedikitpun dari posisi awalnya. Suara hentakan kaki itu semakin dekat kearah kamar Felix, Felix kebingungan karena mendengar langkah demi langkah itu semakin terdengar jelas, Felix yang kebingungan hanya bisa duduk diam disana.

Tanpa aba-aba dan tanpa ketukan pintu itu terbuka dengan 2 orang yang ada dibelakangnya, sudah pasti itu Changbin bukan? Tapi siapa yang ada dibelakangnya?

"Kak Changbin? I-itu kak Hyunjin?" posisi Felix berubah, ia kini sudah berdiri untuk menyambut kepulangan kakak angkatnya itu.

Mata sembab Changbin terlihat begitu jelas, ia mendekati Felix tanpa berkata apapun, Felix yang ketakutan karna melihat Changbin yang semakin dekat dengannya mengalihkan pandangannya kearah Hyunjin, memasang raut wajah kebingungan atas sikap orang yang ada didepannya sekarang.

"Kak Hyunjin! I-ini kenapa?" raut wajah Felix seolah mengucapkan hal itu kepada Hyunjin. Dengan santai Hyunjin membalasnya dengan tawa kecil.

"F-felix," dengan suara lirih Changbin mempercepat langkahnya, meraih tangan Felix dan melanjutkan kata-katanya, "Maaf, maafin kakak ya,"

Dengan wajah sembab dan sayu, Changbin mengatakan itu pada Felix, kata-kata itu tanpa sadar membuat jantung Felix berdetak lebih cepat dari biasanya, kata 'kakak' yang baru pertama kali dia ucapkan pada adiknya ini, membuat hati seorang Lee Felix meleleh, ada apa sebenarnya? Dari ujung sana, terlihat Hyunjin yang masih saja tersenyum melihat kejadian manis yang terjadi.

Author POV end.

"Kak?" aku benar-benar bingung apa yang terjadi malam ini, kenapa kak Hyunjin hanya tersenyum dan tidak menjelaskan apa yang terjadi sekarang? Kepalaku bisa pecah jika terus memikirkan ini, ada apa dengan sikap kak Changbin yang berubah drastis?

"Maafin kakak, kakak minta maaf karna ga bisa jadi kakak yang baik, bahkan sebutan kakak ga pantes untuk kakak," air mata kak Changbin mulai menetes, entah kenapa aku juga ingin menangis, melihat sosok yang ada di depanku ini tidak berdaya bahkan bertenaga.

Aku memutuskan untuk menyamakan posisiku dengan kak Changbin, kami sama-sama duduk sekarang.

Mata kami bertemu, dan aku merasa angin bertiup kearah ku, cahaya rembulan yang mengenai mata sayu kak Changbin membuat mata indahnya terlihat bersinar. Entah mukjizat apa yang terjadi malam ini, malam ini, ah tidak, bahkan hari ini, adalah hari yang indah.

Aku yang tak sanggup melihat air mata itu terus-menerus berlinang, secara tidak sadar tanganku bergerak menghapus bulir bening yang mengalir itu, apa ia merasakan sesuatu yang membuatnya tersakiti? Jika iya, Tuhan, aku mohon, biarkan aku yang merasakan sakit itu, hatiku sudah biasa merasakan apa itu sakit, hati mungilku tidak tega melihat kak Changbin yang terlihat seperti dihantui rasa bersalah, sudah cukup sakit kehilangan segalanya, sebenarnya ada apa?

Dia memegang tanganku yang masih berada di pipinya yang halus, menariknya sehingga aku jatuh pada pelukannya, kenapa ini terasa seperti deja vu? Aku benar-benar seperti pernah merasakan pelukan hangat ini.

Bibirku tidak sanggup lagi mengeluarkan kata-kata, aku hanya mematung didalam pelukan nyaman itu.

"Maaf ya, kakak janji akan berusaha jadi kakak yang lebih baik."

'Kisah Kita || Changlix'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang