116 19 12
                                    


"Kak Minho!"

"Bangun woi!"

"Ck, apaan sih, orang lagi tidur anjir!"


Bugh!


"ADOH! PANTAT GUE!"

Minho terpaksa membuka mata, dan dua orang yang benar-benar tidak asing yang berada di sisi kanan dan kirinya menjadi pemandangan pertama yang ia lihat.

"Apaan siihh?!"

Felix memutar mata. "Liat dulu ngapa lo tidur dimana kak!"

"Emang dimana? Di empang?" Tanyanya tidak peduli dengan mata setengah tertutup.

"Nyebur dong pinter," Jeongin berkata datar.

"Noh liat noh liat!" Felix dengan kurang ajar menggerakkan kepala Minho kekanan dan kekiri untuk melihat sekitar.

"Eett! Kampret―LAH INI DIMANA WOI?!"

"Sedeng."

"Eh ini dimana? Kok rumput semua njir?! Perasana tadi di―HEEH MANA SI BAGONG?! TAK TIMPENG MAKE NI BOCAH TU ORANG!"

"KOK GUE SIH?!" Felix berseru protes karena tadi Minho menunjuknya.

"Berisik et, pokoknya yang jelas kita gak di lift dan gak ada kak Chan," jelas Jeongin.

"Trus ini dimana? Di surga? Kok bisa Felix masuk surga?"

"Kak Minho yang harusnya ditanya kek gitu!"

"WOOIIII!!"

Ketiga orang yang sedang berdebat tersebut langsung menengok ketika mendengar seruan entah darimana, hingga terlihatlah siluet empat orang yang salah satunya tengah berlari.

"ANJAI TOKOH UTAMA KITA UDAH NYAMPE AKHIRNYA!"

"Siapa tuh?" Tanya Minho sambil matanya memicing untuk menajamkan penglihatan.

"EH ANJIR ITU JISUNG!" Felix langsung berdiri dari tempatnya dan berlari heboh menghampiri sosok yang dipercayainya adalah temannya.

"PELIIKKKSSS!!" Jisung juga tidak kalah hebohnya berlari menyongsong Felix.

"ANJIR ANJIR TERNYATA BENERAN ELO ASGSHFKDSJKSJGSLKS!!!" Lalu keduanya berpelukan.

Gemas.

"JEONGIN CINTAKUUU!!!"

Jeongin melongo ketika melihat dua orang lain yang ia kenal dengan baik diantara keempatnya. "Kak Hyunjin? Kak Seungmin?"

Minho juga tidak kalah melongo dengan jeleknya. "Ini apaan njir?! KOK MEREKA IDUP LAGI?!"

"LO JUGA IDUP LAGI BIN?!" Serunya lagi ketika melihat sosok temannya yang seingatnya baru saja menjemput ajalnya.

"Kampret gak sih, padahal gue dateng dengan tulus, dengan rendah hati bawa makan, malah mati, kurang ajar emang tu orang," adu Changbin setelah mendudukkan diri.

"Jadi gini nih, ceritanya biar gue sama Hyunjin dapet dialog, si author bikin chapter ini sebagai epilog. YAIYA SIH MASA GUE AWAL-AWAL UDAH MATI?!" Protes Jisung sambil menghadap ke kamera.

Hyunjin mengangguk mengiyakan. "Mana sebelum gue mati malemnya digibahin dulu lagi, bisa-bisanya."

"Seenggaknya kalo mati beneran pahala lo nambah, tapi njir ini berarti kita udah mati dong?" Tanya Minho sambil bergantian menunjuk dirinya, Felix dan Jeongin.

"Gak inget apa kalian dibunuh didalem lift?" Tanya Seungmin balik.

"Gak inget ah, orang tiba-tiba gitu sih munculnya," Felix mengadu sambil cemberut.

"Kok tau kita mati dalem lift?" Gantian Jeongin yang bertanya.

"Gak tau aja kita daritadi nobar ngeliatin kalian mati, liat yang lain juga," jawab Hyunjin.

"Jisung tuh nontonin dari awal ampe akhir, psikopat emang lo," lanjutnya.

"Dih njir, trus salah gue? Orang gue pertama kali mati! Huhu, Jisung udah mati mamah.."

Kepala Jisung ditoyor dengan sadis oleh Changbin sampai orangnya terjungkal. "Tolol."

"Yaudahlah, menurut plot chapter yang seharusnya, kak Minho harus ngasih pesan buat si pembunuh itu," kata Jisung sambil melihat contekan ditelapak tangannya.

"Akhirnya ngerti juga isi surat gue," Seungmin bergumam.

"Pesan apaan? Wasiat?"

"Garing, whoo~" ledek Hyunjin, mirip dengan lapak sebelah.

"Udah biar cepet selese!" Changbin mendorong Minho agar berhadapan dengan kamera.

Minho menatap sebal yang lain bergantian. "Oke, oke!"

"Jadi, Chan, gue cuman mau bilang. Apa yang udah lo lakuin ke kita itu..









.. jahat."









l̸̰͙̦͈͍̳̟̻̑̇e̴̛͓͖̺͚̳͇͉͐̽͜͝ţ̸̨̩̫̣͓̬̳̦͋͋̈́͘͜t̷̬̺͔̥̩͋̾̽̈̃e̸̺̖̞̻̣̎̄̔̽̈́͝r̵̪̍͒̇͛̎̿͗͘ş̵̺̤͓̘͉̟͓̓ͅͅ


[ ; ] ekekeke Letters sudah selesai~ kembali cerita saya berkahir dengan tidak nyambungnya~ terima kasih untuk yang meluangkan waktu yang berharga untuk membaca cerita yang tidak berharga ini~ oh ya, chan gak sejahat itu di rl:" baik banget malah:"

Sincerely thanks,

rveynws.

September 21, 2020.

Letters [Stray Kids]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang