Q

206 24 5
                                    


Lee Minho bangun dari tidurnya, duduk untuk mengumpulkan nyawa, lalu tangannya menggapai ponsel di nakas―bertepatan dengan sebuah notifikasi masuk.

Chan

KERKOM JAM 9 JANLUP WOI

"Anjir ngegas."

Dengan cepat balasan diketik olehnya, lalu melempar ponselnya ke sembarang arah―yang untungnya jatuh di atas bantal. Minho turun dari ranjang, masih dengan wajah mengantuk menyambar handuk lalu keluar menuju kamar mandi.

Tok! Tok! Tok!

Kalau tidak ada yang mengetuk pintu apartemennya.

"Ck, apaan sih, masih pagi bambang."

Pintu dibuka, menampakkan pemuda yang yang lebih muda darinya―tapi lebih tinggi―berdiri dengan senyum merekah, padahal yang dikunjungi sama sekali tidak tersenyum melihatnya.

Minho memutar matanya malas. "Ngapain lo pagi-pagi kesini?"

Kim Seungmin masih dengan senyumannya, menyodorkan sepucuk surat padanya.

"Surat nyasar," yang langsung diambil oleh Minho.

Memang tertera nama juga nomor apartemen Minho disana.

"Yaudah, thanks. Udah, kan? Mau mandi nih gue," yang ditanya mengangguk.

Ketika Minho baru saja akan berbalik, Seungmin kembali bersuara.

"Oh ya, kak."

"Apaan lagi?"

"Kak Minho kan pinter, cari orangnya ya," yang bermarga Lee menaikkan satu alisnya heran.

"Hah?"

Namun, Seungmin sudah lebih dulu berlalu sambil melambaikan tangan singkat.

"Tu bocah makin hari makin gajelas aja," bersamaan pintu yang ditutup oleh Minho.

Tanpa basa-basi lagi, ia langsung melangkah menuju kamar mandi setelah sebelumnya melempar sembarangan surat tadi―yang kali ini tidak beruntung karena jatuh di karpet ruang tengah.









l̸̰͙̦͈͍̳̟̻̑̇e̴̛͓͖̺͚̳͇͉͐̽͜͝ţ̸̨̩̫̣͓̬̳̦͋͋̈́͘͜t̷̬̺͔̥̩͋̾̽̈̃e̸̺̖̞̻̣̎̄̔̽̈́͝r̵̪̍͒̇͛̎̿͗͘ş̵̺̤͓̘͉̟͓̓ͅͅ


[ ; ] hello~ nice to meet again~ short chapter detected! watch out watch out, setiap chapter mungkin terdapat clue walaupun secuil:"

Letters [Stray Kids]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang