"Jadi.. yang dia bilang tadi malem beneran?"
Felix pagi-pagi sudah menggedor pintu unit Minho, si penghuni begitu muncul membukakan pintu, langsung ditarik Felix menuju unit Seungmin.
Minho tidak habis pikir, bagaimana anak itu tahu kalau ia akan mati? Lalu sekelebat bayangan soal Seungmin yang berhenti berbicara sambil melirik kebelakang semalam mampir di pikirannya.
"Astaga, jangan-jangan ada yang nguping semalem," monolog Minho.
Alasan paling masuk akal menurutnya. Tapi masalahnya, siapa yang menguping? Dan.. kenapa?
Ditengah pemikiran yang sedang kalut, Felix yang tadi sempat pergi untuk melihat lebih dekat datang menghampiri Minho dengan seseorang lain. Tunggu-tunggu, Minho lupa dia siapa, yang jelas juga salah satu penghuni unit di lantai ini.
"Jeongin yang pertama kali nemuin Seungmin dalam keadaan kayak gitu," jelas Felix setelah melihat tatapan bingung Minho.
Oh iya, itu namanya. Sepertinya Minho pernah dengar.
"Lo gapapa?" Tanya Minho pada Jeongin yang nampak lemas.
"Kaget, pastinya," jawabnya, yang diangguki Felix―dia tahu rasanya.
"Lo unit sebelahnya?" Jeongin mengangguk.
"Dia udah selese di introgasi?" Kini pertanyaan lain dilempar pada Felix.
"Udah, makanya gue tarik kesini, pokoknya kita harus collab nemuin siapa yang bunuh! Itu orang gaada puasnya sih anjir, udah 3 orang loh."
Minho melirik sekitar yang masih agak ramai, lalu kemudian menarik kedua orang yang lain masuk kedalam unit-nya. Pembicaraan mereka tidak boleh didengar yang lain.
"Gue percaya ya sama kalian berdua pokoknya, gak ada lagi disini yang bisa gue percaya sekarang."
Felix dan Jeongin saling berpandangan, namun perhatian keduanya segera teralihkan ketika Minho mengeluarkan dua surat yang telah ia dapat sebelumnya.
"Surat?" Minho mengangguk.
"Surat ini pertama yang gue dapet dari Seungmin pagi itu, satu lagi gue dapet sore harinya, gak tau siapa yang kirim, udah ada di kotak surat gue. Isinya mungkin semacam kode yang harus dipecahin."
Kedua surat tersebut sudah berpindah tangan kepada dua orang lainnya, sibuk melihat isi dari surat tersebut.
"Kak Minho udah nemu?" Tanya Felix yang direspon gelengan.
Jeongin nampak menghintung. "Hasil yang itung-itungan, 7?"
Minho mengangguk. "Yang huruf ngacak kayaknya gue tau, tapi blom pasti."
"Apa?" Felix bertanya.
"Yang huruf ngacak, kayaknya kodenya AN," jawab Jeongin.
"Wanjai, itu jawaban gue," balas Minho menyetujui.
Felix mengerutkan kening. "AN darimanya njir?"
"Itu kan tulisannya ABACDNEF, liat AN yang nyempil diantara yang lain. Soalnya yang lain kalau digabung jadi abjad berurutan, ABCDEF."
Minho dengan tidak jelasnya bertepuk tangan, sedangkan Felix yang tadi tidak mengerti harus dijelaskan secara rinci oleh Jeongin.
"Sebenernya ada surat lagi yang tadi dikasih ke gue dari polisi, katanya itu ditemuin di saku celana kak Seungmin," Jeongin mengeluarkan sebuah surat lain dari sakunya.
Surat ketiga, surat terakhir. Begitu tulisan yang tertera dibagian depan amplop. Minho langsung menggebrak meja, membuat dua orang lainnya terkejut.
"Sialan―"
"Bener yang buat suratnya itu Seungmin!"
l̸̰͙̦͈͍̳̟̻̑̇e̴̛͓͖̺͚̳͇͉͐̽͜͝ţ̸̨̩̫̣͓̬̳̦͋͋̈́͘͜t̷̬̺͔̥̩͋̾̽̈̃e̸̺̖̞̻̣̎̄̔̽̈́͝r̵̪̍͒̇͛̎̿͗͘ş̵̺̤͓̘͉̟͓̓ͅͅ
[ ; ] ayen akhirnya muncul heuheu, panjang dan tidak jelas~ sudah temukan pelakunya?

KAMU SEDANG MEMBACA
Letters [Stray Kids]✔
Фанфик[COMPLETE] SKZ2020―All of the letters tell who is that. rveynws, 2020.