04: Hantu?

115 6 0
                                    

Sebelum tidur, biasanya Lia mencuci muka dan sikat gigi terlebih dahulu. Setelah itu Lia langsung pergi ke kasur. Kasur adalah tempat ternyaman menurut Lia. Setelah melewati hari yang begitu lelah, kasur adalah yang terbaik.

Ohiya, Lia sebetulnya tinggal berenam dengan keluarganya. Mama, papa, dan ketiga adiknya. Lia adalah anak pertama. Jadi, Lia harus berusaha lebih keras biar bisa sukses dan menggantikan papa untuk membiayai sekolah adik adiknya.  Anak pertama ya harus gitu.  Pikir Lia. Makanya Lia sekolah rajin, pulang sekolah sore-sore langsung belajar sampai malam biar masuk perguruan tinggi negeri. Ya memang kelas 12 harus giat belajar. Jadi gini deh, Lia merasa capek banget.

"Dengerin lagu ah" Lalu lia menyetel lagu yang melow. Entah kenapa Lia memilih lagu galau. Padahal pacar aja ga punya. Lia jomblo dari lahir dan gapernah pacaran sama sekali.  Haha, miris banget. Pikir Lia.

Setelah itu Lia terlelap dalam tidurnya.

Lia terbangun dari tidurnya, dan melihat jam pukul 01.00. Lalu Lia berjalan ke dapur untuk minum. Tapi Lia merasakan suatu hal yang aneh. Seperti banyak pasang mata yang melihat dirinya. Setelah minum, Lia berjalan kembali ke kamarnya. Namun, saat melewati ruang keluarga, Lia melihat anak kecil yang sedang berdiri di depan jendela sambil melihat ke arah luar.

Siapa dia? Didi? Tapi kan Didi cowok. Dia kan cewe. Ga mungkin Sasa, Sasa kan udah gede, udah SMA ga mungkin sependek orang yang berdiri disana kan. Wait wait wait.. Batin Lia.

Lalu, anak itu tiba tiba menengok ke belakang ke arah Lia berdiri di depan tangga sambil menyeringai.

Oh tidak. Menyeramkan sekali.

Lia teriak dan berlari ke lantai dua. Apa itu? Serem banget.

Tapi saat berlari di tangga, Lia mengerem kakinya dan terdiam. Lia melihat sosok laki-laki yang tinggi dan besar berdiri menghadap tangga menuju bawah. Dengan tatapan kosong. Lalu Lia berjalan dan melewati laki laki itu.

Akhirnya

Akhirnya Lia sampai di kamarnya.

Tapi Lia juga ga kalah kaget lagi. Lia melihat dirinya sendiri terbaring di kasurnya.

Jiwa Lia terpisah lagi dengan tubuhnya.

Tapi Lia belum menyadari atau mungkin lupa, bahwa Lia sebelumnya pernah mengalami kejadian ini.

"Lia" panggil seseorang di belakang Lia. Lalu Lia menengok ke belakang.




Seorang perempuan yang seumuran Lia, Ajeng.

"Kamu siapa?" tanya Lia pada Ajeng.

"Kamu lupa." jawab Ajeng dingin.
"Kemarin jiwa mu juga terlepas dari tubuhmu itu. Lalu, kita sebelumnya udah berkenalan." jelas Ajeng pada Lia.

Lalu Ajeng menceritakan semua kejadian kemarin, dari Lia terbangun dengan jiwa yang terlepas dari tubuhnya sampai dia balik lagi ke tubuhnya.

"Aku benar benar lupa jeng". Ucap Lia.

"Setelah kamu kembali lagi ke tubuhmu dan terbangun, kamu pasti tidak akan ingat apapun tentang dimensi ini. Tapi selanjutnya, aku yakin jika kamu terbangun di dimensi ini dengan jiwa yang terlepas dari tubuhmu, kamu bakal ingat lagi." Ajeng menjelaskan pada Lia dengan sangat serius.

"Wajar saja sih, kamu kemarin pertama kali terbangun dengan jiwa yang terlepas dari tubuhmu dan berada di dimensi ini. Lalu, ini yang kedua kalinya. Wajar jika kamu lupa. Tapi kedepannya, kamu akan ingat dengan dimensi ini. Saat kamu terbangun di dimensi ini, kamu akan ingat segalanya yang ada di dimensi ini dan dimensi dunia nyata. Tapi jika kamu terbangun di dimensi nyata, kamu tidak akan ingat apapun yang terjadi di dimensi ini" Ajeng menjelaskan panjang lebar lagi.

Lia speechless. Dia baru ingat kejadian pertama kali dia sadar bahwa jiwa nya yang terpisah dengan tubuhnya kemarin. Lia ingat saat menyapa mama yang menonton tv dan papa yang sedang kerja.

Tapi ada hal-hal yang paling Lia takutkan.

Pertama, di dimensi ini Lia bisa melihat hantu.

Kedua, Lia takut kalo Lia ga akan bisa kembali ke tubuhnya.

"Kamu jangan khawatir. Ketika di dimensi nyata nanti saat kamu bangun, penglihatanmu akan kembali normal" lagi lagi Ajeng menjawab pertanyaan yang ada di pikiran Lia.

"Oke jeng." Lia masih kaget dan bingung. Lalu Lia berharap kalo ini hanya mimpi saja.












Helloo Gaiss yuhuu.
Terimakasih yang sudah membaca cerita saya. Jangan lupa vote dan comment yaa.

01.00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang