Setelah meninggalkan Sana sendirian, Taehyung bergegas menuju kantin perusahaan menyusul Jimin dan Hoseok yang mungkin sedang mengumpatinya sekarang.
Dan benar saja, sesampainya di kantin Taehyung langsung mendapat siraman rohani dari seorang Park Jimin yang mana dibalas tawa menggelegar seorang Jung Hoseok.
"Kim Taehyung! Darimana saja kau ha? Kami menunggumu hampir dua puluh menit lamanya, tapi kau tak kunjung datang. Dan sekarang kau datang tanpa kata maaf dan rasa bersalah? Yang benar saja!"
"Astaga Jim, pelankan suaramu semua orang melihat kearah kita." Taehyung berbisik lirih, karena pasalnya hampir seluruh karyawan yang berada dikantin menatap ke bangku mereka saat ini.
"Aku tidak peduli." Balas pemuda Park dengan ketus.
"Baiklah baik, maafkan aku. Tadi ada sedikit urusan, maka dari itu aku sedikit lambat."
"Urusan apa?" Sergah Jimin cepat, dan saat dirinya akan membuka mulut tiba-tiba sebuah suara terlebih dahulu menginterupsi.
"Tadi Taehyung sempat digoda oleh anak gadis investor dari Jepang itu, dia menggelayuti lengan Taehyung genit dan menatap dengan tatapan menjijikkannya. Sungguh aku mual melihatnya."
"Yoongi Hyung"
Yoongi yang baru saja datang menyaut tiba-tiba, membuat ketiga pria disana menatapnya spontan.
"Hyung, darimana kau tau?" Jimin bertanya heran.
"Aku baru saja kembali dari toilet dan melihat hal menjijikkan didepan mataku, astaga apalagi bajunya yang sangat terbuka itu. Uh.. seperti kekurangan bahan saja, dasar tidak sopan!" Yoongi menggerutu sebal membuat mereka bertiga tertawa terbahak-bahak, pasalnya Yoongi yang sedang menggerutu sangat menggemaskan.
"Sudahlah hyung biarkan saja, sebaiknya kita segera memesan." Akhirnya Taehyung angkat bicara dqn mulai memesan, karena waktu istirahatnya hampir habis.
-Sorry-
Taehyung berjalan gontai keluar dari gedung kantornya bekerja, berjalan menuju parkiran kantor untuk mengambil sepeda motornya dan segera pulang.
Saat perjalanan ia teringat jika persediaan telurnya hampir habis dan memutuskan untuk bertandang ke supermarket sebentar.
Saat sedang sibuk memilih tiba-tiba ada yang memanggil sekaligus menepuk pundaknya pelan.
"Taehyungie hyung?"
Itu Soobin, adik sepupu Jungkook.
"Wah ternyata benar, aku takut kalau itu bukan hyung."
Soobin tertawa pelan sambil menutup mulutnya, anggun sekali siapapun yang berhasil mendapatkan hatinya adalah orang yang beruntung.
"Ah.. Soobin-ssi."
"Jangan terlalu formal hyung, aku lebih muda."
Taehyung tersenyum canggung, dia tidak pintar berbicara dengan orang baru.
"Oh ya, sedang apa hyung disini?"
"Aku sedang membeli telur dan susu."
Soobin memperhatikan isi keranjang Taehyung melihat sekotak telur dan sekotak susu kehamilan.
"Untuk Jungkookie hyung?"
"Iya"
"Hyung, sepertinya mulai sekarang kau harus membeli beberapa susu pisang juga. Karena Jungkookie hyung sangat menyukai susu pisang."

KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY {kth+jjk} [Very Slow Up]
FanfictionDiminta untuk menikahi anak bosnya secara dadakan, apa yang kau rasakan? Kaget? Bingung? tentu saja. Nah, itulah yang terjadi pada Kim Taehyung. Pemuda tampan itu harus menikahi anak bosnya yang hamil diluar sebuah ikatan pernikahan. Akankah Taehyun...