.
.
.
.
Hening menyelimuti ruangan, Claude terlihat menahan jerit kesal pada pria di sisi putrinya, hawa udara disini benar-benar sesak untuk dihirup Athanasia dan Lucas.
Dalam tatapan ngeri Claude dan jerit ngeri sepasang kekasih baru di hadapan mereka, Diana memilih meredam kecanggungan ini dengan teh lippe.
"Nah, ayo diminum, lucas-kun"
"Terima kasih, aku menghargainya."
Athanasia berdecak ngeri dalam hati, apa Lucas pernah nebeng kelas drama? Ia bahkan bersikap sopan sekarang!
Melihat Athanasia yang menunduk seolah meminta restu menikah Diana makin lonjak tinggi rasa girangnya.Bagaimana tidak?! Putrinya memiliki kekasih! Ah, ini seperti melihat putaran sejarah masa lampau nya dengan Claude, lagi pula yang dilihat sekarang, Athanasia dan Lucas kelihatan manis untuk sesuatu yang baru.
Anak dengan Surai kelam itu akan menurunkan cucu kecil bersurai sama dengannya! Diana memegang pipi nya, menyesap teh dengan membayangkan apa yang akan terjadi beberapa tahun kedepan, diselingi tawa bahagia tentunya.
"Sudah kuduga,"
Gumam Claude melipat tangan, dengan tekanan gelap seberat ini Athanasia mulai merasakan hal buruk dengan hubungan nya dengan Lucas, gadis itu terlihat melirik Diana, memberi kode 'ibu! Tenangkan naga ini!' dan Diana mengacungkan jempol untuk tanda jaminan mereka.
Claude masih tak memalingkan tatapan berat pada Lucas, tentunya ini sebabnya ia meminta imbalan pada Athanasia, seorang pria di dunia ini pasti akan menghadapi ayah dari kekasihnya.
Sungguh beruntung mereka yang hidup dengan mertua yang baik dan bersifat malaikat, dari hari ini, ia bersumpah tak akan mengungkit-ungkit kejadian ini sebagai tanda kesialan nya."Sudah kuduga, pasti kelamaan akan menumbuhkan sesuatu seperti ini, sejak sekolah dasar,"
"Sayang! Tidak perlu begitu, lagi pula ini keinginan Athanasia bukan?!"
Diana menyela, disusul anggukan imut Athanasia yang terlihat memohon pada Claude, pria itu berat melihatnya, di tambah ia tak suka ada seseorang yang menyukai putrinya bahkan sampai berani memacari nya.
Semua orang tau, kepala direktur ini, hidup sebagai seorang naga.
"Apa kau lupa?"
Claude terlihat menahan suara bicara nya, melirik Diana dengan tatapan yang membahas perjodohan mereka.
Namun di luar dugaan, wanita karir dengan rambut yang mirip dengan putrinya menyunggingkan seulas senyum manis positif.
'pasti akan ada hal baik yang datang setelah mereka berhubungan!'
Wajah percaya macam apa itu? Claude tak begitu yakin dengan apa yang istri nya pikirkan, tapi, kalau ini memang bisa mengesampingkan hubungan mereka dengan keluarga tengik penuntut hutang itu, Claude tak akan keberatan.
Ini mungkin pertanda.
Berat rasanya Claude menghela nafas, mata nya memincing pada Athanasia dan Lucas secara bergantian, tentu saja Diana menyukainya, ia mengharapkan sesuatu semacam ini terjadi pada putrinya.
"Terserahlah, aku tak keberatan."
Tangannya melambai tanda ia memperbolehkan, tentu saja mereka datang pada orangtua Athanasia untuk meminta restu berpacaran.
Athanasia pun terlihat berbinar, nyaris saja ia bangkit untuk melompat dan memeluk ayahnya, namun seperti nya Lucas menahan kemeja nya untuk harga diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
TANPA JUDUL -who made me a princess-
Roman d'amour"Lucas, jodoh itu ditangan Tuhan kan?" Lucas terdiam, menatap manik gadis itu untuk sejenak. "Itu kalo orang, kalau aku, jodohku, aku yang tentukan." . . . Cr sampoel : Hmy71_ (on Twitter) Update ? Jangan tanya. Aku tak serajin mastahauthor sebelah