***
“Ke,,, Kevin?” ucap Yong Sang terbata. Merasa tidak percaya dengan penglihatannya sendiri. Terakhir kali Yong Sang melihat Kevin adalah ketika tengah malam Kevin menemuinya dan mengakibatkan Kyu Hyun mengetahui semuanya. Yah, malam itu adalah awal dari semua kekacauan yang akhir-akhir ini Yong Sang alami. Tapi Yong Sang tidak menyangka jika Kevin akan muncul lagi di hadapannya setelah kejadian itu, karena semenjak kejadian itu, ia memang tidak pernah melihat Kevin lagi. Yong Sang mengira jika Kevin sudah tidak berada di Seoul lagi, melainkan telah kembali ke Negara nya semula, America.
Tapi ternyata, hari ini Kevin tiba-tiba muncul di hadapannya. Yong Sang fikir, Kevin tidak akan pernah muncul dalam kehidupannya lagi setelah ia menjadi penyebab masalah yang Yong Sang alami akhir-akhir ini dan memilih untuk kabur tanpa pamit seperti yang di lakukannya dulu. Tapi sepertinya, Yong Sang salah. Buktinya, saat ini ia tengah berhadapan dengan pria yang merupakan mantan kekasihnya itu.
“Ne, Yong Sang-ah. Ini aku, bagaimana kabarmu?” ucap Kevin yang kini sudah berada tepat di hadapan Yong Sang. Kevin tersenyum manis sambil menyodorkan sebuket bunga mawar putih ke arah Yong Sang.
Yong Sang terpaku di tempatnya, ia masih tidak percaya dengan apa yang tengah di lihatnya saat ini. Kevin tiba-tiba datang ke rumahnya dengan senyuman yang terlihat jelas di wajahnya, menanyakan kabarnya dan membawa sebuket bunga kesukaan Yong Sang. Yong Sang berfikir, apakah Kevin sama sekali tidak merasa bersalah sedikitpun padanya? Yong Sang tidak bermaksud menginginkan Kevin merasa bersalah, tetapi setidaknya, pria itu mungkin masih memiliki hati untuk berbuat lebih baik pada Yong Sang selain ini. Mungkin setidaknya, meminta maaf.
“Aku,,, baik-baik saja,” ucap Yong Sang pada akhirnya. Dengan ragu, ia pun mengambil bunga yang sedari tadi di sodorkan Kevin.
Jika Yong Sang bisa jujur, sebenarnya ia masih merasa kesal pada pria yang kini berada di hadapannya itu. Tapi, Yong Sang merasa semua itu tidak ada gunanya lagi. Sekarang ini, semua masalah sudah terlanjur terjadi. Jadi, tidak ada gunanya lagi jika ia terus-menerus membenci Kevin.Lagipula, pria itu tidak sepenuhnya salah. Karena bagaimanapun juga, sebuah rahasia yang bahkan telah tertutup rapat, lama-kelamaan pasti akan terbuka juga.
“Mianhae jika mengganggu waktumu, aku hanya ingin membicarakan sesuatu denganmu. Sesuatu yang bagiku sangatlah penting,” ucap Kevin serius. Yong Sang tampak berfikir sejenak, tapi kemudian ia mengangguk dan memberikan isyarat agar mereka duduk di kursi ruang tamu.
Kevin membiarkan Yong Sang berjalan terlebih dahulu menuju kursi. Kemudian, ia pun mengikuti langkah Yong Sang dan duduk tepat di hadapan gadis itu. Kevin menghela nafas sejenak, tampak seperti mencari kekuatan lebih untuk memulai pembicaraan. Yong Sang mengernyit bingung, apa sebenarnya yang akan dibicarakan Kevin? Kenapa ia tampak gugup?
“Sebelum aku mengatakan apa maksud tujuan ku datang kemari, aku ingin minta maaf terlebih dulu padamu, Yong Sang-ah. Maaf atas semua kesalahanku padamu, maaf karena telah membuatmu menderita untuk ke dua kalinya, dan maaf karena aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu. Aku,,, benar-benar minta maaf,” ucap Kevin serak. Ekspresi pria itu benar-benar menggambarkan penyesalan yang mendalam, dan Yong Sang menyadari hal itu. Kevin benar-benar menyesal atas semua yang telah ia lakukan.
“Aku memaafkanmu, Kevin-ah,” ucap Yong Sang yang sontak membuat Kevin yang semula menunduk menjadi mendongak. Kevin menatap wajah Yong Sang dengan pandangan tak percaya. Yong Sang memaafkannya? Apa itu benar? Tapi, kenapa semudah itu? Biasanya Yong Sang akan memaki Kevin habis-habisan sampai membuat pria itu merasa terpojok. Tapi sekarang, Yong Sang memaafkannya begitu saja, benar-benar sulit di percaya.
“Aku tidak bergurau, aku benar-benar memaafkanmu, Kevin-ah. Karena sekarang aku sadar, tidak ada gunanya lagi jika aku terus-menerus membencimu. Lagipula, semuanya sudah terjadi dan mungkin tidak akan bisa di kembalikan lagi. Jadi untuk apa aku membencimu, bukankah itu tidak akan mengembalikan semuanya seperti semula?” jelas Yong Sang yang seolah-olah mengetahui apa yang tengah Kevin fikirkan.
“Yong Sang-ah,,,”
“Sudahlah, Kevin-ah. Aku tidak mau membahas masalah itu lagi, aku sudah melupakan semuanya. Sekarang katakanlah, apa yang sebenarnya ingin kau bicarakan denganku,” ucap Yong Sang yang membuat Kevin tersadar. Kevin merogoh saku celananya dan mengambil sebuah kotak kecil beludru berwarna biru sapphire.
“Maksud kedatanganku kemari adalah… ini, Yong Sang-ah. Aku melamarmu, maukah kau bertunangan denganku?” ucap Kevin sambil membuka kotak kecil itu. Yong Sang tersentak, matanya membulat dengan sempurna. Apa ia tidak salah dengar? Kevin melamarnya? Yang benar saja. Matanya menatap isi dari kotak itu, dua buah cincin yang berbentuk sama, hanya ukurannya saja yang sedikit berbeda.
“Maaf jika ini sangat tiba-tiba dan membuatmu kaget. Tapi aku benar-benar bersungguh-sungguh atas ini, aku benar-benar sangat mencintaimu dan aku ingin menjadikanmu milikku dengan ikatan pertunangan. Sebenarnya aku sudah lama merencanakan semua ini, hanya saja aku mencari waktu yang benar-benar tepat. Dan aku rasa, inilah waktunya. Jadi, bagaimana? Apa kau mau bertunangan denganku?” tanya Kevin yang membuat Yong Sang membeku di tempatnya. Yong Sang tidak tahu apa yang harus ia katakan, sejujurnya ia belum percaya sepenuhnya pada apa yang Kevin katakan. Dan yang paling membuatnya kacau adalah, ia sudah tidak mencintai Kevin, bahkan sedikit pun sepertinya tidak. Seluruh hatinya telah di miliki oleh pria lain, pria yang entah bagaimana keadaannya sekarang.
“Apa kau benar-benar tidak mencintaiku lagi?” ucap Kevin pelan. Yong Sang mendongak dan menatap pria yang kini wajahnya tampak muram.
“Jika memang begitu kenyataannya, bisakah kau belajar mencintaiku lagi? Seperti dulu, saat kita saling mencintai. Aku tahu kau sangat mencintai Kyu Hyun, tapi kumohon, ijinkan aku untuk menggantikan posisinya di hatimu. Biarkan aku mengobati dan menjaga seluruh hatimu. Aku berjanji, aku akan mencintaimu dengan setulus hatiku dan membuatmu bahagia,” ucap Kevin yang penuh dengan penekanan di setiap kata-katanya.
Yong Sang terpaku, air matanya menetes begitu saja. Terharu, ia sangat terharu atas semua ucapan Kevin. Ia tahu, Kevin bersungguh-sungguh dengan semua ucapannya, bukan hanya rayuan semata. Terlihat jelas dari wajah pria itu. Tapi tetap saja, Yong Sang tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Melupakan Kyu Hyun dan menggantikannya dengan Kevin? Itu benar-benar tidak pernah terfikirkan oleh Yong Sang. Bahkan terlalu gila untuk di fikirkan. Karena pada dasarnya, ia sangat dan akan terus mencintai Kyu Hyun. Meskipun ia tidak tahu apakah masih ada kesempatan untuknya bisa bersama dengan Kyu Hyun? Bahkan ia tidak tahu, apakah Kyu Hyun masih mencintainya atau tidak.
“Bagaimana, Yong Sang-ah? Apa kau belum yakin atas semua ucapanku?” tanya Kevin lagi.
“Bukan begitu, Kevin-ah. Hanya saja,,, aku butuh waktu untuk berfikir. Kau tahu, ini terlalu tiba-tiba untukku,” ucap Yong Sang sambil menundukkan kepalanya.
“Baiklah, aku akan memberikanmu waktu sebanyak yang kau mau. Jika kau sudah mempunyai jawabannya, segera beritahu aku, karena aku akan tetap menunggumu sampai kau bisa memberikan jawaban,” ucap Kevin sambil menutup kembali kotak kecil itu dan memasukkannya kembali ke saku celananya.
“Gomawo, Kevin-ah. Jika kau tidak keberatan, aku ingin kembali ke kamarku sekarang, aku ingin beristirahat,” ucap Yong Sang sambil tersenyum samar.
“Ne, Yong Sang-ah,”
Yong Sang pun segera beranjak dan berjalan menuju tangga, meniggalkan Kevin yang menatap kepergiannya dengan senyuman tulus yang terulir di wajahnya.
“Kevin-ah,” ucap Yong Sang yang tiba-tiba menghentikan langkahnya. Ia sama sekali tidak berbalik dan tetap menatap lurus ke arah depan.
“Ne?”
“Aku harap, kau tidak terlalu berharap padaku,”
***“Oppa, apa kau yakin?”
“Tentu saja, memangnya kenapa?”
“Anni, hanya saja aku tidak yakin jika Yong Sang mau datang ke acara itu,”
“Dia pasti akan datang, lagipula ini bukan inisiatif ku sepenuhnya. Tapi memang Rye Wook lah yang memintaku untuk mengundang Yong Sang,” ucap Yesung yang tetap focus pada setir yang tengah di pegangnya.
“Tapi oppa, aku tidak yakin jika Yong Sang mau datang ke acara itu. Maksudku, Kyu Hyun. Yong Sang pasti akan sangat menderita saat melihat Kyu Hyun,”
“Itu sebabnya aku meminta bantuanmu, Ji Yeon-ah. Aku harap kau bisa membantuku dan membuat Yong Sang agar mau datang ke acara ulang tahun Rye Wook. Aku juga tidak bermaksud membuat Yong Sang merasa sedih karena harus bertemu dengan Kyu Hyun, justru aku ingin membuatnya senang,”
“Maksud oppa?” tanya Ji Yeon tidak mengerti.
“Aku tahu, Yong Sang pasti sangatlah merindukan Kyu Hyun. Dan itu akan membuatnya datang ke acara ulang tahun Rye Wook, karena pada dasarnya, kerinduan seseorang itu akan mengubah pola fikir seseorang tersebut hingga berbalik dengan perasaannya sendiri. Dan dia juga tidak akan peduli dengan apa yang akan terjadi saat bertemu dengan seseorang yang sangat di rindukannya itu, dengan hanya melihatnya saja, itu bisa mengobati kerinduan dan membuatnya merasa bahagia dengan hal sekecil itu,” jelas Yesung yang di iringi anggukan dari Ji Yeon.
“Aku mengerti sekarang. Baiklah oppa, aku akan berusaha membantumu,” ucap Ji Yeon sambil mengembangkan senyumnya.
“Gomawo, Ji Yeon-ah,”
“Ah ya, apa oppa juga akan ikut menemui Yong Sang?”
“Tentu saja tidak, akan sangat berbahaya jika Yong Sang melihatku datang bersamamu. Pasti dia akan berfikiran macam-macam, bukankah Yong Sang tidak tahu jika kau itu sebenarnya adalah dongsaeng kandung dari Lee Teuk hyung?” tanya Yesung. Ji Yeon mengangguk.
“Maka dari itu, Yong Sang pasti akan curiga jika melihatmu tengah bersamaku. Jadi, kau sendiri yang harus mengantarkan undangan itu pada Yong Sang. Dan jika Yong Sang bertanya dari mana kau dapatkan undangan itu, kau katakan saja jika ada seseorang yang mengaku sebagai suruhan Rye Wook yang telah menitipkannya padamu, arasseo?”
“Ah ne, arasseo. Jadi maksud oppa datang pagi-pagi ke rumahku dan menyeretku untuk ikut denganmu itu, hanya untuk mengantarku ke rumah Yong Sang dan memberikan undangan ini padanya, begitu?” ucap Ji Yeon sambil mendelik ke arah Yesung.
“Benar sekali, ternyata kau lebih pintar dari yang ku duga, Ji Yeon-ah,” ucap Yesung yang kemudian tertawa. Ji Yeon mendengus kesal.
“Yak! Apa oppa tahu, kau telah membuatku mandi dengan sangat cepat dan tidak sempat sarapan? Kau juga membuatku kaget setengah mati dengan muncul di depan pintu rumahku pada saat aku baru saja bangun tidur. Dan yang terakhir, kau menyeretku untuk segera ikut denganmu. Dan ternyata, kau melakukan semua itu hanya untuk menyuruhku mengantarkan undangan ini?” pekik Ji Yeon kesal. Yesung tertawa terbahak-bahak dan itu membuat Ji Yeon menggeram dengan kesal.
“Tapi, sebenarnya bukan hanya itu maksud kedatanganku, Ji Yeon-ah. Aku juga bermaksud menemuimu,”
“Eh? Maksud oppa?” tanya Ji Yeon sambil mengernyitkan alisnya.
“Aku merindukanmu, dan aku ingin menemuimu, apa kau keberatan? Huh, apa kau tahu? Lee Teuk hyung hampir saja tidak memberikan ijin saat aku mengatakan akan menemuimu hari ini. Tapi dengan alasan mengantarkan undangan dari Rye Wook, akhirnya Lee Teuk hyung pun mengijinkanku. Tapi, dia juga mengatakan jika aku tidak boleh mengganggumu sedikitpun. Sepertinya dia sangat menyayangimu,”
“Ma,,, maksud oppa? Oppa merindukanku?” ucap Ji Yeon gugup. Sungguh, jantungnya tiba-tiba berdetak sangat cepat saat ini.
“Ne, apa kau keberatan? Ini mungkin terlalu cepat, Ji Yeon-ah. Tapi, aku menyukaimu sejak melihatmu pertama kali malam itu,” ucap Yesung serius. Ji Yeon tersentak kaget dan menatap Yesung dengan tatapan tak percaya. Ia benar-benar tidak tahu apa yang kini di rasakannya. Terlalu senang dan bahagia, rasanya ia ingin berteriak sekencang mungkin saat ini juga.
“Mianhae, apa ada yang salah dengan kata-kata ku? Apa,,, kau tidak menyukaiku?” tanya Yesung dengan sedikit hati-hati. Ji Yeon menggeleng cepat. Apa Yesung bercanda? Apa dia tidak tahu jika saat ini jantung Ji Yeon berdebar dua kali lebih cepat dari pada biasanya? Serasa ingin keluar dari tempatnya. Tentu saja ia menyukai Yesung, bahkan sebelum pria itu menyukainya.
“Bukan begitu oppa, aku juga… menyukaimu. Tapi bagaimana dengan Lee Teuk oppa?”
“Kau juga menyukaiku? Ahh terimakasih, Ji Yeon-ah. Dan kau tidak perlu memikirkan Lee Teuk hyung, karena aku akan meminta ijin terlebih dulu darinya. Ya meskipun dengan resiko akan di ceramahinya habis-habisan,”
***
YOU ARE READING
Way Back Into Love (KyuHyun Fanfiction)
FanficTakdir yang membawaku pada cintamu...