Voment🌟
•
•
Hari ini merupakan hari sial bagi Jisoo. Sebab setelah berada di club semalaman untuk melihat transaksi seperti biasanya yang dia lakukan, Suga langsung menghubungi nya dan mendesaknya untuk kembali ke kanada. Akibat urusannya dengan polisi saat ini, Jisoo harus berhadapan dengan ayahnya langsung untuk membicarakan soal ini.
Sepanjang langkah kakinya dia tidak bisa berhenti mengumpat. Kalau saja mengingat ini tidak penting maka dia tidak akan pernah datang memunculkan batang hidungnya disini.
Karena itu juga Jisoo kesal sebab dia tidak akan bisa mengurus undangan Kittennya hari ini.
Jisoo berjalan angkuh melewati para karyawan yang menatap nya berbeda beda. Matanya menyipit melihat dua orang bawahan sang ayah yang sudah berdiri di depan lift menunggu kedatangannya. Dia tersenyum miring. Daniel— si budak ayahnya tidak ada disana.
Sepertinya ada kesalahan kecil disini.
"Silahkan masuk Nona". Dua orang bertubuh kekar itu mundur mempersilahkan Jisoo masuk kedalam lift diikuti dengan mereka yang berdiri di sisi wanita itu.
Jisoo masuk tanpa bicara sepatah kata pun. Pikirannya berkecamuk, bagaimana jika nanti saat pernikahan kitten dia tidak bisa melihat nya? Urusannya di kanada akan sangat banyak. Suga memang memberikan nya pekerjaan berat. Sial sekali.
Lift terbuka. Jisoo langsung keluar untuk menuju ke ruang kerja ayahnya setelah memberi kode pada dua orang disebelah untuk segera pergi. Untung saja mereka mau, Jisoo tertawa dalam hati. Kalau itu Daniel maka ia tidak akan bisa memerintah. Sebab pemuda itu keras kepala sekali.
Namun, Langkahnya terhenti ketika sosok perempuan datang menghadang nya saat akan memasukkan sandi ruang kerja ayahnya.
"Maaf Nona, Presedir sedang sibuk. Anda bisa membuat janji terlebih dahulu jika ingin bertemu—"
"Minggir Bitch! Aku tidak suka mengulur waktu". Jisoo berucap tajam melayangkan tatapan mematikan pada perempuan berpakaian sexy di hadapannya. Mood nya sedang buruk, Jadi akan sangat baik jika tidak ada yang mengganggunya.
"T-tapi tuan tidak mengizinkan siapapun untuk— Akh!"
"Sudah kubilang aku tidak suka mengulur waktu. Dasar jalang. Kau bekerja atau mempertontonkan tubuh mu itu huh?". Desis Jisoo sambil terkekeh melihat bagaimana perempuan itu meringis karena tubuh nya terbentur pot bunga yang ada disana.
"Cih! Aku akan menyuruh Daddy memecat mu". Jisoo berucap sembari meludah kesamping seolah dia memang merendahkan sosok yang kini menatapnya takut saat ini. Memangnya dia peduli? Tidak sama sekali.
Setelahnya Jisoo masuk tanpa basa basi lagi. Ia bisa melihat Ayahnya yang memang sedang sibuk sekali dengan laptop nya. Jisoo berjalan mendekat dan menduduki tubuhnya di sofa ruangan itu.
"Aku mau bicara Dad."
Hal itu membuat Hansol terkejut lalu membuka kacamata nya. Melihat presensi putri kesayangan nya yang sedang menunjukkan wajah datarnya. Ia tersenyum.
"Kenapa tidak mengetuk pintu?".
Jisoo mendengus mendengar pertanyaan bodoh itu. Kalau sudah tahu kenapa ia harus mengetuk? Sudah cukup kejadian kecil tadi bersama perempuan jalang itu.
"Kenapa? Daddy takut aku memergoki sedang berduaan bersama perempuan lain?". Jisoo tersenyum mengejek. Melihat ayahnya yang kini seperti membantah ucapannya lewat mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KIM'S
General FictionTAHAP REVISI! "Kau milikku. Hanya milikku. Tidak ada yang lain. Kau mengerti sayang?" . "Taehyung-" "No, You will always be mine Babe." Dengan senyum miring khas nya. Setelah membaca season 1, di harapkan untuk membaca season 2 agar lebih paham dan...