24

16.3K 1.2K 67
                                    



••








"Dimana Jennie?". Taehyung bertanya pada bibi Han yang kebetulan saja baru akan menaiki anak tangga itu.

"Ah, Nona Jennie sedang berada di kamarnya Tuan". Bibi Han membungkuk sopan. Melihat bagaimana wajah lelah nya

"Apa dia sudah makan?". Tanya nya tetap dengan wajah datar tidak menunjukan ekspresi sama sekali. Tapi Bibi han sudah memaklumi hal itu.

"Baru saja Tuan. Saya tinggal membawa vitaminnya saja".

"Kemari kan padaku. Biar kubawa kesana". Taehyung meraih nampan yang berisi segelas air putih dan pil seperti vitamin yang seperti biasa diminum oleh Jennie.

Setelah nya, Taehyung berjalan menaiki beberapa anak tangga untuk menuju kamarnya. Bisa saja dia menggunakan lift yang berada di samping tangga tapi Taehyung sama sekali tidak berniat menggunakannya. Kecuali untuk istri dan anak anaknya nanti.

Dia membuka pintu kamar menampilkan sosok indah yang tengah duduk di sofa sambil menatap jendela kaca bening yang menampilkan kota seoul yang cukup ramai di sore ini. Taehyung mengulas senyum tipis sambil membawa nampan itu menuju pada wanita itu.

Jennie tidak menyadarinya membuat Taehyung heran. Padahal dia membuka pintu kamar dengan cukup kuat tadi. Apa sebegitu fokus kah Miliknya menatap keluar jendela?

Saat Taehyung meletakkan nampan Di meja kaca itu barulah Jennie terkejut dan memundurkan tubuhnya tanpa sadar. Taehyung terkekeh melihat tingkah lucu calon istrinya ini.

"Bibi han bilang, Kau belum meminum vitaminmu". Taehyung berucap kemudian mendudukkan dirinya di samping Jennie.

"Sebentar lagi. Aku belum mau meminumnya". Jedanya lalu melihat penampilan Pria ini. "Oh! Kau pulang cepat? Kupikir kau banyak pekerjaan".

Namun, Bukannya menjawab, Taehyung malah menyatukan kedua bibir mereka. Melumat bibir ranum yang sangat dia rindukan sepanjang hari ini. Hal yang selalu dia lakukan ketika dia rindu dengan Miliknya ini. Dan juga yang menjadi kebiasaannya setiap pulang kerja.

Taehyung selalu menyukai semua yang ada pada diri Jennie.

"Memang banyak. Tapi sudah kuserahkan pada Sekertarisku". Jawabnya setelah melepas ciuman keduanya. Terkekeh geli melihat wajah merona Jennie.

Menggemaskan sekali.

"Kau tidak boleh seperti itu. Sekertaris mu akan stress jika kau seperti ini terus".

Taehyung terkekeh lagi. Mengecup sekali lagi bibir yang terlihat sangat menggoda itu. Membawa tangannya untuk mengelus perut Jennie.

"Gaji nya akan ku naikan nanti. Kau tenang saja sayang~". Ucapnya sambil beralih meraih segelas air putih dan pil yang berupa vitamin itu.

Jennie menerimanya dengan baik. Meraih sebuah pil yang diberikan oleh dokter sejak dua minggu lalu. Katanya Vitamin ini bisa meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan bayi yang ada di dalam perutnya. Setelah menelan vitamin itu dan meminum airnya, Jennie bernafas lega.

Setidaknya, Vitamin yang dia minum tidak terlalu pahit seperti obat obat lainnya. Jennie harus mensyukuri hal itu.

"Kandunganmu sudah jalan berapa?". Tanya Taehyung sambil mengelap sisa air yang ada di bibir gadis itu.

"Satu bulan lebih kurasa. Memangnya kenapa?". Jennie menjawabnya sambil meraba perutnya yang sedikit membesar tapi tidak terlalu kentara itu.

"Kau harus menjaga nya dengan baik. Sebelum pernikahan kita, Kau harus banyak istirahat karena kau akan sangat kelelahan melayani begitu banyak tamu dan kerabat kerabatku nanti". Ucap Taehyung sambil ikut meletakkan tangannya di perut Jennie. Dia tersenyum hangat.

THE KIM'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang