,
"Besok lusa aku akan ke Jepang".
Ucapan itu membuat tiga orang yang sedang asik menikmati sarapan pagi itu menoleh ke sumber suara. Melihat Jisoo yang hanya memakan makanannya dengan tenang.
"Jepang? Apa kau akan mengadakan proyek baru disana?". Tuan Kim atau bisa disebut- Kim Jong in itu menaikan alisnya bingung. Sebab ia tahu keponakan nya ini tidak terlalu suka keluar negeri hanya karena urusan pekerjaan.
Jisoo tidak sesibuk itu jika bersangkutan dengan pekerjaan kantornya.
"Kurasa kau tau tujuanku Uncle. Aku harus mengurus beberapa masalah disana, Anggota ku memberi kabar buruk soal masalah kemarin yang membuatku bisa dikejar polisi hingga sekarang. Itu terus menghantui pikiranku".
"Apa itu tidak terlalu mendadak nak? Lagipula ada Daniel disana kan? Dia mungkin bisa langsung mengatasi nya". Eomma kim angkat bicara dengan raut wajah khawatirnya.
Dia tahu bagaimana Jisoo yang sifatnya sangat jauh berbeda dengan perempuan lain. Oleh sebab itu ia terus merasa khawatir kalau kalau ada yang menyakiti gadis itu. Karena ibu nya yang kini tinggal berjauhan dengan Jisoo membuat Eomma kim merasa gelisah.
Jisoo tersenyum tipis.
"Ada yang akan ikut menjagaku disana. Soal keamanan tentu saja disana ketat Mom. Aku pasti akan baik baik saja".
"Kau tidak takut bertemu kakek kim disana? Bukankah beliau memiliki akses penuh atas negara Jepang?". Jungkook berucap dengan tenang membuat Jisoo meliriknya.
Jisoo mengedikan bahunya. "Kalau tidak jepang, maka kanada akan menjadi tujuan ku setelah nya. Karena masalah ini cukup serius jadi mau tidak mau aku harus menuntaskan nya hingga tidak ada yang tersisa".
"Bukankah kau juga tidak punya pekerjaan disini Jungkook? Bagaimana jika ikut Jisoo ke jepang saja?". Tuan Kim angkat bicara membuat pitra bungsunya menatapnya histeris.
"Aku tidak mau. Jangan memaksa ku karena sampai kapan pun aku tidak akan mau kemana mana. Urusan ku disini lebih penting". Jungkook menolak mentah mentah.
"Ya penting karena kau sedang dekat dengan lisa kan? Cih! Kenapa kau dan kakakmu itu bucin sekali sampai tidak mau berjauhan lama lama dengan pasangan kalian? Aku kan jadi iri".
Jungkook memutar bola matanya malas mendengar nya. "Kau juga akan seperti itu jika sudah menemukan pria yang tepat untuk menjadi suamimu Nona. Jangan mengada ngada".
"Aku memang sedang menanti moment itu setan kecil". Jisoo berucap gemas sembari meneguk segelas air putih miliknya menyudahi sarapan.
"Kalau memang kau harus kesana maka aku tidak bisa melarang. Ayahmu akan berusaha mungkin untuk mengiris keperluan mu selama disana. Jadi kupikir itu cukup, kau tidak akan kekurangan apapun disana". Tuan Kim berucap yakin.
Sebab ia tahu ayah Jisoo yang merupakan adiknya juga itu selalu berusaha memenuhi keinginan putrinya. sebab Jisoo adalah anak satu satunya yang kini sudah tidan memiliki orang tua di keluarga Kim. Tentu saja harus diperhatikan dengan baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KIM'S
General FictionTAHAP REVISI! "Kau milikku. Hanya milikku. Tidak ada yang lain. Kau mengerti sayang?" . "Taehyung-" "No, You will always be mine Babe." Dengan senyum miring khas nya. Setelah membaca season 1, di harapkan untuk membaca season 2 agar lebih paham dan...