Horāsutōrī : nine

164 30 10
                                    


Cast :Bts
Horor story one

#kimnamjoon
.

.

.

.

TIK!
Tik!
Tik!

Hujan deras menyapu kota Busan yang indah itu . Malam berembulan menjadi hilang akibat sang awan hitam .

"Krieeeett"

Sebuah decitan pintu terdengar dari pintu tua yang berkarat di apartemen lusuh untuk satu orang itu .

"Astaga hujannya deras sekali di luar , Aku jadi basah . " Namjoon bergumam pada dirinya sendiri . Namjoon meletakkan payungnya yang sebenarnya tidak berguna menghadapi hujan sederas itu di keranjang payung .

"Rumah hyung gelap sekali ." Namjoon meraba raba dinding mencari saklar lampu . Lampu apartemen itu remang remang sepertinya sudah lama tidak diganti .  Hoodie hitamnya yang basah kuyup membawa jejak rintik rintik air dilantai .

Namjoon saat ini adalah seorang mahasiswa di Busan , Ia memiliki seorang Hyung yang saat ini tengah pergi keluar kota untuk beberapa hari . Nah , sebelum kepulangan hyungnya maka Namjoon harus menjaga rumah hyungnya itu karena hyungnya sendiri belum memiliki istri .

Namjoon berkeliling rumah mencari sebuah pel untuk membersihkan noda air dilantai dan akhirnya menemukannya di dapur . Namjoon mengambil pel itu walaupun sebenarnya pel  itu kotor karena memiliki noda coklat yang entah apa itu .

Matanya meneliti dapur hyungnya yang memiliki peralatan lengkap dan berbagai macam pisau kemudian tertuju Pada kulkas besar milik hyungnya dan itu membuatnya merasa lapar .

"Sepertinya dingin dingin begini enak klo membuat sup . " Batin Namjoon . Ia menyandarkan pel ke dinding dan membuka pintu kulkas .

Namjoon mengerutkan kening saat melihat isi kulkas tersebut hanya berisi daging . Tanpa ada sayuran bahkan telur sekalipun .

Ia merasa kebiasaan hyungnya yang menyukai makan daging sangat buruk. Itu dapat memberikan banyak penyakit dan menguras kantong . Hei , harga daging tidaklah murah ! pantas saja hyungnya tidak memiliki uang merenovasi rumah .

Namjoon menutup pintu kulkas dan mengambil pel .

" Paman apa kau akan memasak ? " Sebuah suara renyah dan manis terdengar dibelakangnya .Namjoon berbalik dan melihat seorang anak berusia sekitar 7 atau 8 tahun dengan senyum manis di wajah putih pucatnya .

"Paman aku sangat lapar , aku ingin makan daging . Ayah tidak memasak sama sekali . Bisakah kau memberikan daging untukku ?" Ucap bocah itu dengan ceria .

Namjoon cukup terkejut beberapa saat sebelum tersenyum dan mengulurkan tangannya dengan gemetar dan mengusap rambut bocah itu .

" Biarkan paman berganti pakaian dulu sebelum memasak ya . Kau tunggu disini " Namjoon langsung berlari dengan tergesa gesa menuju pintu keluar .

Cklek
Cklek

Kenop pintu berkarat itu tidak mau terbuka . Sepertinya macet .

"SIAL!!" Ucap Namjoon , tubuhnya semakin berkeringat dan bergetar . Sial Sial!! Siapa bocah itu ?!

"Paman aku sangat lapar dan kedinginan , kamarku sangat dingin paman . " Suara itu muncul kembali dibelakangnya .

Tubuh Namjoon memjadi tegang dan berbalik . Ia melihat pisau yang mengarah padanya .

"AAAKKHHH"

Namjon berlari ke kamar hyungnya menjauhi bocah itu dan memgunci pintunya dari dalam .

"PAMAN !PAMAN ! BUKA PINTUNYA !!! AKU SANGAT LAPAR ! " Teriak bocah itu sembari mendobrak dobrak pintu .

Nafas Namjoon tersengal sengal , tubuhnya menjadi lemas dan wajahnya menjadi pucat dan berkeringat . Sedangkan hujan di luar semakin deras diiringi dengan angin dan petir .

DUAK!
DUAK!

Bocah itu tetap berusaha mendobrak pintu tersebut . Semakin lama kekuatannya semakin kuat seperti pria dewasa . Namjoon takut cepat atau lambat pintu itu akan terbuka .

Namjoon mengeluarkan ponsel dari kantong hoodie nya dan mencoba menelepon polisi dan hyungnya tetapi tidak bisa karena jaringan yang buruk .

"PAMAN!!!" Sepertinya bocah itu mulai kesal karena pintu yang tidak kunjung terbuka .

Namjoon tidak tahu telah berapa lama  ia berdiri didepan pintu sebelum Lampu dikamar tiba tiba mati . Ia menjadi semakin merinding dan takut , namun anehnya suara gedoran pintu itu menjadi senyap . Sepertinya bocah itu telah pergi.

Namjoon merosot di tanah dan menghela nafas lega .

"Paman~" Suara manis itu terdengar kembali , kali ini didepannya .

DUAARR!!

"AKHHH TOLONG!! "

Petir membuatnya melihat wajah yang terbelah dan tubuh bocah itu yang sekarang dipenuhi darah dan tak utuh mengerikan sebelum ia merasa sakit dan semuanya menjadi gelap .

The end**

Story from: lilygarden20

Don't forget to vote

Horāsutōrī ||••Bangtan horor•• Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang