"Bulan"
"Biru?"
"Mau ku antar pulang?"
"Boleh memangnya?"
"Siapa yang ngelarang emangnya?"
"Engga ada, hehe"
"Gimana hari ini, menyenangkan?"
"Tidak"
"Ada yang ingin diceritakan?"
"Bulan hanya ingin memeluk Biru saat ini, boleh?"
"Boleh"
"Biru, Bulan mengakhiri semuanya"
"Bintang?"
"Iya, dia membohongi Bulan. Dia tidak jujur bahwa di dalam hatinya aku sudah tidak ada dan dia ingin tetap bersama ku tapi aku engga bisa. aku tau biru, hatinya sudah untuk perempuan itu"
tangisnya di dalam dekapan biru.
"Aku menyayangi mu, Lan"
"Biru"
"Iya, aku menyayangi mu lebih dari sekedar sahabat. Aku ingin melihat mu sebagai wanita, Lan"
" Sekarang bukan waktu yang tepat untuk mengungkapkan perasaan mu, biru"
"Aku menyayangi mu" biru menghapus jejak air mata dipipi manis Bulan, dan merenggangkan pelukannya.
"Biru"
"Aku menyayangi mu"
"Biruuu"
Mereka bertatapan, mata nya kembali berkaca-kaca.
"Aku menyayangi mu, Bulan"
"Biruuu hentikannn!"
Isaknya yang kembali menguraikan air mata.
"Maaf, aku tidak berani mengatakannya dari dulu. Maaf, aku membiarkan mu tersakiti oleh yang lainnya dan tidak selalu menjadi pundak mu. Dan maaf, aku merusak persahabatan ini dengan aku menyayangimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak
RomanceKisah ini bukan lah kisah yang ditunggu kelanjutannya karena yang kau sebut kisah, sudah tidak lagi menjadi kisah. Dimana kamu berbaik hati bersedia mendengarkan isi hati sang penulis, ini hanya jejak dari banyak nya kisah yang sudah di tuliskan ol...