Handphone nya berdering menandakan pesan masuk.
"Bell?"
"Ada apa, kal?"
"Aku ingin menjenguk mu boleh?"
"Datang aja kal, biasanya kamu langsung tiba tanpa aba, bukan?"
"Sekarang udah engga sama lagi bel, engga sopan kalo aku dateng gitu aja bukan?"
"Karena aku bukan lagi kekasih mu ya?"
"Engga gitu bel, siapa tahu kamu engga mau bertemu dengan ku?"
Pesannya hanya diread.
Tidak lama setelah itu pintu kamar rumah sakit terbuka dan menampilkan seorang lelaki yang membawa sebuket bunga""Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam, ko sudah sampe aja? Barusan kamu ngechat aku meminta izin?"
Lelaki itu hanya menjawab dengan menampilkan senyumannya.
"Kenapa, bel?"
"gapapa, kallll"
"2 hari yang lalu kamu masih cantik loh"
"Terus sekarang aku engga cantik gitu?"
"Maaf, aku membuat luka yang begitu besar ya bel?"
Lelaki itu menundukan pandangannya.
"Kalo kamu menyadarinya, kenapa dipertanyakan?"
"Bel, ini juga berat buat aku. Ternyata aku keliru, rasa bosan ku terlalu sialan dan membuat ku melihat wanita lain. Tetapi hati ku masih di kamu"
"Kal, kamu sudah membuat pilihan bukan? Jalani saja dulu. Aku masih disini aku bisa menjadi teman baik mu"
Sungguh ia juga masih sangat menyayangi lelaki itu lebih dari lelaki itu menyayangi nya mungkin. Tapi, dia engga bisa terus bersama dengan seseorang yang dipertahankan tetapi inginnya pergi bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak
RomansKisah ini bukan lah kisah yang ditunggu kelanjutannya karena yang kau sebut kisah, sudah tidak lagi menjadi kisah. Dimana kamu berbaik hati bersedia mendengarkan isi hati sang penulis, ini hanya jejak dari banyak nya kisah yang sudah di tuliskan ol...