Prolog

2.1K 75 4
                                    

Ibukota Negara Monster Tempest, Rimuru capital


.


.

Rimuru POV



' uuugh.....' erangku merenggangkan badanku yang kaku karena terlalu lama duduk di kursi depan meja kerjaku



Yoo..aku Rimuru Tempest, bertindak sebagai raja di negeri bernama Negara Monster Tempest atau bisa disebut Federasi Jura Tempest atau apapun yang mau kalian panggil itu terserah kalian sih.


Hari ini cerah dan damai, seperti hari-hari sebelumnya. Sepuluh tahun atau mungkin sih telah berlalu semenjak pertarunganku dengan Yuuki. Semenjak itu dunia ini memulai kehidupan damainya, yah meskipun terkadang masih ada konflik-konfik kecil tapi itu tidak mengganggu hingga menyebabkan para 'Demon Lord' harus turun tangan.


Karena kedamaian itulah sekarang aku terjebak dikantorku tiap hari, dengan dokumen-dokumen kenegaraan yang entah mengapa bisa sebegitu banyaknya. Terkadang jika aku bosan atau lelah aku akan mengambil cuti (read kabur) dari pekerjaanku dan bersenang-senang didalam labirin bersama bersama Milim, Veldora dan si peri bantet Ramiris.


Hmm...ngomong-ngomong soal Milim, dia sekarang jarang ke Tempest. Sepertinya dia ditahan oleh Frey untuk mengurusi negaranya. Sungguh membayangkan seorang Milim duduk manis di ruang kerjanya sambil mengerjakan 'pekerjaan 'seorang raja itu sesuatu yang sulit bahkan olehku. Tapi yah dia seorang 'Raja' jadi dia harus mau melakukannya walau terpaksa dibawah senyuman besi frey.


' Milim aku mengerti perasaanmu, karena aku juga merasakannya '


Sambil menatap malas setumpuk dokumen didepanku, entah mengapa kepalaku rasanya berasap.


' Ciel-sensei, tolong aku '


[[tidak ada masalah apapun Master]]


Seperti yang diharapkan dari sensei (-- --'')


TOK! TOK! TOK!



Pintu kantorku di ketuk dari luar, setelah aku mengatakan 'masuk' Diablo melangkah masuk dengan membawa teh dan cemilan untukku. Dari apa yang kulihat sepertinya Diablo akhir-akhir ini mulai memonopoli pekerjaan Shuna terutama di bagian melayaniku (read membawakan cemilan dll ). Dan karena inilah Diablo sering mendapatkan pelototan mengerikan dari Shuna dan seperti biasa Diablo tidak pernah peduli soal itu.


''Rimuru-sama, saya membawakan teh untuk anda'' ucap Diablo sopan dan mulai meletakan secangkir teh dan beberapa potong coklat di meja


'' ah, terima kasih...Diablo, bagaimana dengan para iblis yang lain? '' tanyaku sambil meminum pelan tehku. Hari ini aroma teh ini enak, aroma apel. Teh hijau dengan aroma apel, ini racikan Shuna


'' ah, mereka baik-baik saja. Tidak perlu dikhawatirkan Rimuru-sama '' jawab Diablo dengan senyuman cerah



Kalau dipikir-pikir, dengan keadaan damai seperti ini, para iblis sepertinya menganggur. Para bangsawan iblis ( Venom, Agera dkk ) sering menghabiskan waktu didalam labirin. Mereka menantang para Lords (Ten Lords of Labyrinth) dan selalu kalah jika menantang Zegion. Man..pria itu (Zegion) saat ini benar-benar menjadi perwujudan teror labirin yang sesungguhnya, tak ada satupun eksitensi labirin yang bisa mengalahkannya. Satu-satunya yang bisa memuaskan nafsu bertarungnya hanyalah dengan Veldora ataupun Diablo mungkin juga Benimaru. Bahkan para eksekutifku yang lain belum tentu bisa mengalahkannya. Sedangkan para Demon Lords kecuali Diablo (tentu saja karena dia tidak pernah mau menjauh dariku) memilih menjadi pengawas keamanan kota. Carrera dan Ultima sering berpatroli di kota walau lebih seringnya mereka hanya akan bertengkar entah karena apa, sedangkan Testarossa entah apa yang dia lakukan, apapun asalkan dia tidak berbuat sesuatu yang aneh maka kubiarkan saja. Bahkan saat aku bertanya kepada Diablo apa saja yang dilakukan Testarosa, dia menjawab 'tidak tahu' dengan entengnya sambil tersenyum. Sungguh dapat diandalkan seperti biasa.


Hari yang cerah, dengan teh nikmat ditangan dan setumpuk dokumen diatas meja kerjaku. Sepertinya hari ini akan panjang, aku melirik tumpukan dokumen itu.


.


.


.


Ditempat lain atau dimensi lain


Sesuatu atau lebih tepatnya seseorang tengah berjuang melarikan diri dari amukan energi dasyat yang berasal dari perpadatan energi nuklir penghalang perbatasan dimensi parallel atau disebut Dimentions veil (ngarang :v), yang mana tempat itu tidak seharusnya didatangi oleh makhluk mortal apapun jenisnya. Penghalang itu akan otomatis memberikan serangan mengerikan jika ada sesuatu yang melintasi dimentions veil karena memang hal tabu terlarang bagi makhluk mortal atau non mortal untuk melewati batas dimensi parallel tersebut. Hal itu dikarenakan dimentions veil adalah pembatas yang ada untuk memisahkan suatu dunia parallel (other universe) dimana suatu kelompok kehidupan berlangsung. Hal itu pula merupakan peraturan mutlak saat 'tuhan' menciptakan dunia.


Sosok itu terlihat mengerikan dalam artian luka yang dideritanya, dari sepuluh sayap hitam miliknya hanya tersisa dua sayap yang masih utuh dan sayap lainya terkoyak habis, kakinya hilang sebelah begitu juga sebelah tangannya dan luka mengerikan menghiasi seluruh tubuhnya. Diselumuti energi hypespeed, sosok itu terbang melewati kecepatan cahaya diikuti amukan energi mengerikan dibelakangnya. Dia tidak boleh tertangkap energi itu atau dirinya akan dihancurkan tanpa sisa. Dengan putus asa sosok itu mengelak saat sebuah speedbomb ledakan nuklir negatif (setara ledakan supernova) mengarah padanya. Dimension veil memilik jarak hingga milyaran tahun cahaya, entah sudah berapa lama ia berada disana, mencoba menyebrangi dimension veil dengan resiko yang sangat berbahaya. Awalnya dia bergerak dengan hati-hati, menyelinap dibelakang bayangan bintang-bintang. Namun naas, dia ketahuan oleh energi pengawas dan berakhir dirinya diburu oleh energi itu. Saat dia melihat pembatas (veil) yang berbentuk seperti tirai berwarna pelangi samar yang berada didepannya (sebenarnya jarak sosok itu dengan veil masihlah ribuan tahun cahaya), sosok itu mengarahkan tangannya yang tersisa kedepan dan menciptakan blackhole yang berfungsi sebagai pintu dimensi dan dengan cepat memasukinya lalu menutup pintu dimensi itu. Amukan energi itu terhenti disana, dan sosok yang mengerikan dengan ukuran yg bahkan berkali-kali lebih besar dari ukuran galaxy terlihat. Makhluk itu hanya mengamati hilangnya blackhole tadi dan diam. Hingga sebuah raungan kemarahan keluar dari makhluk mengerikan itu, menggetarkan seluruh dimensions veil. Sosok itu adalah penjaga pembatas dimensi parallel, sebenarnya makhluk tanpa nama tapi 'tuhan' memanggilnya bintang pertama atau Antares.










To be continue













Catatan author


Yo aku author (tidak ada yang nanya)


Ff pertamaku adalah seri imajinasi tensura, dimana ide ini sudah ada dikepalaku selama seminggu ini. Membayangkan alur cerita imajinasiku ini menyenangkan, dimana cerita ini bertema isekai fantasy. Seperti sensei pencipta cerita tensura, di ff ku ini juga aku gak memasukan cerita romance apalagi harem. Mengingat Rimuwu aja gak tertarik tentang romance, tokoh utama karangan saya akan (kurang lebih) seperti Rimuwu. Karena jujur aku tidak suka genre romantis hehehe


Ini cerita pertamaku, maaf kalo ada salah kata atau penulisan salah apalagi imajinasi aneh ku yang keluar, asal ideku ini ada beberapa referensi, terutama game yang saat ini kumainkan.


Untuk nama Antares terinspirasi dari dragon monarch di solo leveling.


Akhir kata, terimakasih untuk mau membaca



TENSURA Fantasy - Tales of The Fallen King's -Where stories live. Discover now