Dia memiliki tubuh kecil, berambut silver panjang, bermata merah Ruby dan memiliki kecantikan yang mempesona siapapun, namun siapa sangka jika orang cantik ini adalah 'Raja' dunia yang telah kehilangan tahtanya.
Membawa serta para pelayan setianya...
‘Rimuru-sama, mohon datanglah ke ruangan rubah nine tail segera’ mohon Testarossa dengan suara sedikit panik
.
.
.
‘apa yang terjadi disana?’ desak Rimuru dan bergegas menuju kamar rubah nine tail itu berada (disini Rimuru berlari)
Orang-orang disana mengikuti Rimuru, bahkan Veldora menjejerkan larinya dengan Rimuru.
“apa terjadi sesuatu Rimuru?” tanya Veldora penasaran
“entahlah, tapi Testarossa tidak akan mengirim link pikiran seperti itu jika tidak ada sesuatu yang mendesak” Rimuru cemas, karena dia jarang mendengar suara Testarossa yang bisanya tenang terdengar tegang diseberang sana.
Diablo yang berada dibelakang Rimuru, diam-diam mengirim link pikiran kepada Carerra dan Ultima untuk menyusul Testarossa. Dia juga mengirim link pikiran kepada bangsawan iblis untuk tetap waspada dan mengawasi pergerakan medan energi di padang bunga itu.
Didepan sana, tiga Demon Lords telah menunggu kedatangan Rimuru.
“apa yang terjadi?” tanya Rimuru
“sesuatu terjadi didalam sana, kami tidak bisa memasuki kamar ini karena ada semacam energi besar yang menghalangi kami masuk” lapor Testarossa, diangguki oleh kedua rekan iblisnya
Rimuru lalu menempelkan tangannya pada daun pintu dan benar saja, dia merasakan adanya reaksi penolakan dari sejumlah besar energi disana.
Menekan tangannya semakin kuat ke pintu, Rimuru menyalurkan sihir miliknya. Dengan efek dukungan skill ultimatenya, Rimuru memaksa (menekan) energi itu melemah dan mambuka pintu didepannya secara perlahan.
Ditengah kamar ada sesuatu yang mengambang di udara, berwujud seperti kepompong sayap malaikat. Kepompong itu terus mengeluarkan energi besar. Arus energi itu berputar-putar diseluruh ruangan dan memberikan tekanan besar pada atmosfer disana.
Hal itu juga dirasakan oleh Rimuru ketika dia berjalan memasuki kamar, Veldora bahkan enggan untuk masuk dan memilih berdiri di luar kamar. Tekanan itu terasa tidak mengenakan untuknya, membuat instingnya berbunyi nyaring.
Bahkan skill Appraisal miliknya tidak bisa melihat apapun mengenai ‘sesuatu’ yang berada didepannya sekarang. Itu menjengkelkan jadi dia memilih jalan aman yakni diam saja ditempat dan biarkan Rimuru mengurusnya.
Tekanan besar yang berasal dari kamar itu dirasakan semua orang disana, Shion yang selalu menyobongkan diri sebagai bawahan terkuat Rimuru merasakan perasaan mengigil. Tekanan ini bahkan lebih mengerikan dibandingkan saat dia bertarung dengan Demon Lord Draguel dulu.
Melirik para bawahanya sekilas, Rimuru lalu memfokuskan diri kepada kepompong didepannya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Source : Granblue Fantasy
[[master, cobalah dekati kepompong itu]]
‘amankah Ciel?’ Rimuru ragu dengan usulan itu
[[menurut hasil dari perhitungan saya dan menggabungkan segala hasil yang terprediksi. Saya menyimpulkan jika kepompong itu akan menetas, di butuhkan rangsangan energi dari luar untuk mempercepat proses tersebut]]
‘jadi menurutmu aku harus menyalurkan sihirku agar kepompong itu menetas, begitu Ciel?’
[[itu benar master, jika master tidak melakukannya maka kepompong itu akan menyerap energi dari dunia ini, dan tidak akan berhenti jika kebutuhan energinya belum tercukupi]]
‘eh belum tercukupi itu..’
[[kepompong itu akan terus menyerap energi dari dunia ini hingga tidak tersisa, jika energinya kurang maka kepompong itu akan mengambil energi dari dimensi lain hingga kebutuhan energinya tercukupi untuk menetas]]
chotto matte kudasai!! teriak Rimuru imaginary
membuat senyum kaku, Rimuru menatap kepompong didepannya dengan ekspresi yang mengatakan ‘apa kau serius’?!’.
Membuat wajah 'aku tidak yakin apa yang akan terjadi', Rimuru mengarahkan tangannya ke kepompong itu, energi (sihir) yang disalurkannya ke kepompong itu mengambil energi Turn Null yang diatur langsung oleh Ciel. Sesaat setelah Rimuru menyalurkan energinya, kepompong di depannya bereaksi.
Tanda-tanda jika kepompong itu akan menetas semakin terlihat, melihat itu Rimuru mempertahankan posisinya karena energi didalam ruangan ini bergejolak layaknya ombak ganas ditengah samudera.
Tanpa diperintah oleh Rimuru, para bawahannya yang berada diluar langsung memasang barrier berlapis guna menahan gejolak energi itu. Dengan kepompong sebagai pusat, energi itu berputar dengan cepat lalu terserap kedalam kepompong itu.
Setelah energi itu terserap habis, satu persatu sayap yang membentuk kepompong itu terbuka, saat kesepuluh sayap hitam itu terbuka terlihatlah seseorang dalam posisi meringkuk seperti bola. Sosok itu memiliki rambut perak panjang, tubuh kecil, dan berkulit seputih salju.
Rimuru dan para bawahannya terpana melihat pemandangan didepannya, saat kaki sosok kecil itu menyentuh lantai, tiba-tiba dia terhuyung jatuh kedepan.
Reflek Rimuru menangkap orang itu dan membuat keduanya terjatuh dilantai bersama. Barrier di depan kamar telah hilang dan orang-orang yang berdiri diluar bergegas menghampiri Rimuru.
Rimuru menatap orang yang berada dipelukannya saat ini dan baru sadar jika orang ini telanjang, walau ada sepuluh sayap besar dipunggungnya tapi tetap saja ini tidak baik. Rimuru ingin men-summon sebuah selimut tapi sepuluh sayap itu mendadak berubah menjadi sembilan ekor berwarna hitam dan dikepala orang itu muncul sepasang telinga rubah.
Kaget dengan transformasi orang dipelukannya membuat Rimuru hanya cengo. Bahkan para bawahannya dan Veldora juga ikut terdiam melihat sosok itu sekarang. Bagaimana sepuluh sayap besar itu (karena setiap sayap memiliki bentangan kira-kira ± 3 meter) mendadak berubah menjadi ekor dan berjumlah 9 biji.
Orang itu perlahan membuka mata, heran dengan kondisinya dia lalu mendongak. Sepasang mata Ruby miliknya bertatapan langsung dengan sepasang mata emas milik Rimuru.
Mata bulat dengan iris merah Ruby indah, hidung mancung, bibir tipis berwarna peach lembut dan rambut silver panjang menambah kecantikan orang itu. Mengedip pelan, orang itu melihat Rimuru dengan tatapan polos lalu dia mulai melihat sekelilingnya. Para bawahan Rimuru menatap penuh penasaran sosok cantik dipelukan tuan mereka, bahkan Veldora menatap intens sosok itu.
Sepertinya orang itu sedang loading dengan situasinya saat ini, melihat Rimuru lalu berpindah ke orang-orang didepannya lalu melihat tempat dia berada saat ini.
Mengedip sekali lagi, dia melihat jika dirinya berada di pelukan seorang gadis cantik berambut perak kebiruan dan setelahnya dia menjerit saat loading dikepalanya sudah selesai.
“aaahhh!!! Ini dimana?!!!” dia berteriak panik
Rimuru-tachi sweetdrop dan hanya bisa berkata “ehh..”
“hyaaaa...kenapa aku telanjang?!!!!!”
To be continue
Note :
• Kepompong sayap itu menunjukan jika di dalamnya adalah ras angel/malaikat.
• Di cerita ini, ras malaikat akan dilahirkan dari sebuah kepompong sayap milik tuhan. Malaikat akan diciptakan dari esensi cahaya murni/pure light esential di surga.
• Sedangkan ras iblis akan dilahirkan melalui esensi kegelapan/chaos dark esential dengan medium kristal berisikan serpihan jiwa dari raja neraka.