TENSURA Fantasy - Tales of The Fallen King's -

Chapter 6 - Cahaya dan Kegelapan -

.

.

.

.

Setelah situasi mengerikan (bagi Rimuru-tachi) kini mereka sudah kembali ke ruang tamu mewah yang sebelumnya mereka tempati.

Alasannya sederhana, Rimuru meminta penjelasan kepada Estarossa mengenai identitas Bahamuth karena keberadaannya akan mengganggu keseimbangan dunia ini.

Rimuru dan Veldora kini bersikap tenang untuk menghadapi situasi menengangkan baginya ini. Duduk berhadapan dengan 2 makhluk berkekuatan mengerikan tentunya bukanlah sesuatu yang menyenangkan.

Kenapa Veldora ikut? Tentu saja karena Rimuru yang menyeretnya. Awalnya Veldora ingin kabur tapi terlambat karena Rimuru sudah memberikan senyuman dingin padanya.

Dan karena itulah saat ini Veldora duduk kaku di kursinya, karena dia duduk berhadapan dengan naga mengerikan (untuknya) dan di bawah ancaman sadis partnernya (read nyawa manga kesayangannya).

Rimuru juga meminta semua bawahannya untuk keluar dari ruang tamu, para bawahannya mengikuti perintah itu walau mereka sebenarnya enggan meninggalkan tuannya saat ini.

Sebelum mereka pergi, Rimuru telah meminta tim khusus untuk mengecek lokasi hutan yang sebelumnya dan juga patroli penuh ke penjuru ibu kota dan kota satelit.

Rimuru juga menyuruh ke tiga Demon Lords untuk ikut mengawasi kondisi padang bunga, berjaga-jaga dari kondisi terburuk karena tekanan energi Bahamuth.

.

.

.

Kini Rimuru menatap dia 2 orang didepannya. Estarossa masih bersikap sopan seperti sebelumnya dan Bahamuth yang nampak tidak peduli sama sekali, karena saat ini dia sedang sibuk makan cake yang telah di sediakan oleh Shuna sebelumnya.

Jadi setelah Bahamuth mengubah wujudnya menjadi manusia, Rimuru menghubungi Shuna untuk menyiapkan ruang tamu dan beberapa cemilan lalu dia mengajak Estarossa dan Bahamuth untuk kembali ke kota.

Dan begitulah, situasi saat ini bisa dikatakan tegang. Bahamuth dan Estarossa sangatlah kuat walau begitu Rimuru tidak akan segan membunuh mereka jika ada tindakan mencurigakan dari keduannya.

Meskipun peluang kemenangannya kecil.

Memilih mengabaikan Bahamuth, Estarossa menatap Rimuru intens. Dari tindakan gadis di depannya itu Estarossa bisa mengambil kesimpulan jika dirinya dan Bahamuth sedang dinilai.

Penilaiannya akan menentukan nasib mereka bedua di dunia ini. Apalagi mereka adalah makhluk asing dari dimensi lain, mereka tidaklah memiliki hak untuk tinggal di dunia ini.

Estarossa mengamati Rimuru seksama, dari penilaian kasarnya dia mengambil kesimpulan jika gadis itu sangatlah kuat apalagi para monster bawahannya yang sudah dia temui pastinya juga kuat.

Saat Estarossa kembali ke dalam kota, ia melepaskan sihir pengamatannya secara diam-diam dan menilai jika negara Tempest memiliki kekuatan militer mengerikan. Setiap moster di negara ini sangat kuat.
Jadi secara tidak sengaja, Rimuru dan Estarossa saling menilai satu sama lain.

Estarossa sebenarnya tidak perlu tinggal lama di dunia ini, apalagi statusnya sebagai buronan Antares membuatnya tidak bisa berlama-lama di suatu tempat, tapi kemanakah dia harus pergi?

Dunianya telah dihancurkan, berkeliaran tanpa arah tujuan juga tidak menyenangkan. Menghela nafas dalam, kini Estarossa merasa dilema dengan kondisinya.

Ia melirik partnernya yang sibuk makan tanpa beban, membuat urat dikepalanya tertarik. Estarossa merasa kesal kenapa naga di sampingnya ini bersikap terlalu santai. Haruskan dia melemparkan sihir terkuatnya kepada naga bodoh ini agar otaknya kembali berfungsi??

Sedangkan Rimuru hanya memberikan tatapan datar saat melihat Estarossa melirik sinis ke Bahamuth dengan emosi yang terlihat jelas di kedua matanya. Dan Veldora....lupakan, dia sibuk mencari cara lari saat ini.

Baik, dirinya mengambil kesimpulan jika Bahamuth itu 11:12 dengan Veldora yakni sama-sama pandai membuat orang kesal sambil melirik Veldora sekilas.

“hei, gadis raja..apa kau masih ada makanan ini lagi? Aku menginginkannya lagi!” seru Bahamuth semangat

Hal itu di tanggapi dengan pelototan kesal Estarossa dan tatapan datar Rimuru. Datar karena dia dipanggil gadis.