Chapter 8. - Masalah Padang Bunga 3 -

314 29 1
                                    


Hal pertama yang di lihat Diablo saat tiba di padang rumput adalah kacau, aura hitam keunguan memenuhi barrier, juga terlihat jika banyak bongkahan tanah dan pepohonan terangkat ke udara menandakan jika tekanan di dalam barrier sangatlah kuat.

Diablo melihat ke sekelilingnya dan menemukan para bangsawan iblis nampak kesusahan menahan barrier yang tengah bergetar hebat di bantu ketiga rekan iblisnya.

"Diablo apa yang kau lakukan?! Cepat bantu kami!"

"Carrera benar, bantu kami menekan aura hitam itu!"

"hmm dari yang kulihat kalian masih bisa menekan aura itu Carrera, Ultima"

"uugh, ini berat kau tahu! Aura itu menekan terlalu kuat, rasanya sihirku seperti terhisap olehnya"

"kau benar Carrera, aura ini bukan aura sembarangan, bukankah aura ini terasa hidup?"

"benar Testa, aura ini hidup. Tapi apa sebenarnya ini?"

"jika yang di katakan Rimuru-sama benar, akan sangat berbahaya jika aura ini sampai bocor keluar"

Mendengar percakapan ketiga iblis itu, Diablo diam dan berpikir. Jika saja dia bisa masuk dan menekan aura itu kembali ke asalnya pasti Rimuru akan sangat memujinya. Tapi penjelasan Rimuru masih tengiang-ngiang di kepala Diablo, apakah dia bisa masuk ke dalam barrier itu tanpa memancing amukan energi di dalamnya?

Untuk pertama kalinya Diablo merasa buntu dengan pikirannya, aura itu bukan berasal dari dimensi dunia ini. Hal itu yang membuatnya berpikir ulang untuk masuk kesana.

"sungguh, energi yang mengerikan"


Kembali ke tempat Rimuru

Rimuru mengadakan rapat mendadak di ruang kontrol di dalam labirin. Seluruh eksekutif hadir kecuali 4 pilar iblis. Ada tambahan peserta disana yakni Milim dan Ramiris.

Ramiris melihat bingung ekspresi para anak buah Rimuru disana, meraka nampak tegang dan sangat serius. Ia menengok ke Milim tapi temannya itu juga membuat wajah serius, sesuatu yang jarang dilakukan oleh Milim.

Rimuru melihat para anak buahnya dalam diam, keputusannya mengadakan rapat mendadak ini dikarenakan link pikiran yang di terimanya dari Testarossa dan Diablo mengenai kondisi padang bunga sekarang.

Barrier yang menyelubungi tempat itu hampir mencapai batasnya, para bangsawan iblis sudah kelelahan untuk menekan energi di dalam barrier yang semakin kuat. Bantuan dari Diablo-tachi juga tidak bisa bertahan lama, karena itu Rimuru langsung memberikan perintah darurat kepada seluruh eksekutifnya yang lain untuk berkumpul di ruang kontrol.

"apa kalian merasakannya?"

"benar Rimuru-sama, saya merasakan energi yang begitu menekan disini"

"Gandra-san yang kamu rasakan saat ini adalah tekanan dari energi yang mengamuk dari arah padang bunga di sebelah selatan kota ini. Hal ini yang membuatku mengumpulkan kalian disini"

Para eksekutif mengangguk mendengar perkataan Rimuru, mereka memang merasakan tekanan energi itu.

Mendadak Milim tersentak dan berdiri dari tempat duduknya "Rimuru kau merasakan itu?"

"ya, aku juga merasakannya"



Rimuru menoleh dan mellihat ke arah layar besar di belakangnya, terlihat disana jika barrier yang di tahan para iblis bergetar hebat, bahkan beberapa bangsawan iblis terpental ke belakang karena hentakan kuat dari energi di dalam barrier.

"Benimaru, bagaimana kondisi barrier negara saat ini?"

"saya telah memerintahkan para anak buah saya untuk menjaga barrier dan memperkuatnya Rimuru-sama. untuk kondisinya sendiri masih aman setelah anda memperkuat barrie sebelumnya"

TENSURA Fantasy - Tales of The Fallen King's -Where stories live. Discover now