Chapter 7. - Pernah Bertemu -

405 27 0
                                    


Keheningan melanda ruang tamu tempat Rimuru-tachi berada setelah Estarossa selesai bercerita mengenai identitas Bahamuth. Tak ada yang bersuara hingga suara dengusan terdengar dari Bahamuth.


“kau memang bocah menyebalkan Esta” dengus Bahamuth sambil melirik datar partnernya


“apa maksudmu ‘menyebalkan’ itu naga tua? Kau kan yang menyuruhku bercerita....” Estarossa melirik sinis naga di sampingnya


“berdebat denganmu tidak akan ada habisnya” Bahamuth melengos kesal “padahal saat itu titik krusial di hidupku..”lanjutnya sambil mendumel pelan


“yaa....kau lupa jika ditengah pertarungan kita kau malah curhat mengenai kisahmu...” Estarossa bertanya dengan nada datar


“apa iya? Kok aku lupa...” sahut Bahamuth polos


“dasar tua..” ejek Estarossa


“malaikat gagal!”


“makhluk redup!”


“rubah buluk!”


“naga tua!”


“Seraph sialan!”


“HAH?!!” sengit Estarossa dan Bahamuth bersamaan, menatap sengit satu sama lain


“maaf menyela...lalu bagaimana dengan Kegelapan?” Veldora menyela perdebatan 2 orang di depannya


“hah...apa maksudmu naga kecil?” tanya Bahamuth heran, reflek dia menoleh ke arah Veldora


Bahamuth dan Estarossa lalu menghentikan perdebatan mereka kemudian saling menjauh sambil mendengus malas


“lupakan” sahut Veldora malas


“haah...hingga saat ini keberadaan Kegelapan belum kami ketahui.....”balas Estarossa dan memilih menyenderkan punggungnya lelah


“selama ini kelian melakukan pencarian?” tanya Rimuru


“tentu saja, Kegelapan adalah setengah diriku” sahut Bahamuth


“meski kami sudah mencari selama ribuan tahun tetap saja keberadaan Akasha tidak bisa kami temukan” lanjut Estarossa sambil meniup-niup poni rambutnya


“Akasha?” tanya Rimuru dan Veldora bersamaan


“iya, nama itu ku berikan untuk Kegelapan....Bahamuth dan Akasha, hitam dan putih, Cahaya dan Kegelapan...bukankah cocok?” jawab Estarossa dan masih memainkan poni di dahinya


“ah....begitu ya, lalu apakah tidak apa menceritakan hal tadi kepada kami?” tanya Rimuru “awalnya niatku bertanya hanya untuk mengetahui identitas Bahamuth-san karena aku khawatir mengenai keseimbangan dunia ini jika ada ras naga lain yang muncul, tapi tak kusangka jika identitas Bahamut-san adalah tuhan di duniamu itu...” Rimuru merasa lelah dengan kondisinya, dia bingung mau mengambil sikap seperti apa



‘sepertinya kehidupan damaiku akan berakhir...’ tangis Rimuru dalam hati ‘o ya, Ciel kenapa kau diam sejak tadi?’


[[saya hanya sedang menganalisa cerita Estarossa master, dan tidak ada kebohongan atas ceritanya tadi]]


‘jadi dia mengatakan kebenarannya..’


[[itu benar master, tapi jika Estarossa berbohong maka dia bisa melakukannya]]


‘heeh maksudmu Ciel? Jadi Estarossa dan Bahamuth bisa berbohong?’


[mereka bisa master karena mereka tidaklah terikat oleh hukum dunia ini, maka mereka bisa bebas berbohong tanpa terkena pinalty apapun]]


‘apa kau bisa menyelidiki mereka?’


[[saya tidak bisa master, meskipun saya bisa menganalisa apapun yang ada di dunia ini namun hal itu terbatas pada sistem yang telah di buat oleh Veldanava. Sedangkan mereka berada di luar sistem dunia ini, jadi hasil analisa untuk mereka tidak dapat saya lakukan master]]


‘sudah kuduga, mereka berdua kebal terhadap sistem Veldanava. Ciel aku ingin kau ‘mengawasi’ mereka berdua, bisakan sensi?’


[[dimengerti master!]]



“oh benar juga, ini sistem buatan si Veldanava kan?” celetuk Bahamuth tiba-tiba


Rimuru ya sedang berdiskusi dengan Ciel tersentak kaget begitu juga Veldora


“kau mengenal Veldanava?” tanya Rimuru heran campur kaget


“tentu, naga kecil itu pernah menemuiku dulu untuk bertanya mengenai ‘sistem’ yang kuciptakan..” jawab Bahamuth santai sambil minum teh miliknya


“bagaimana kau bisa bertemu ani-san*?” Veldora menatap serius Bahamuth


“dulu sekali ada seekor naga kecil mendatangiku, dia berasal dari dimensi antah berantah. Naga kecil itu bertanya bagaimana cara pembuatan ‘sistem’, saat kutanya alasannya naga kecil itu mengatakan jika dia bosan dan ingin menciptakan sesuatu.....ya sudah kukasih tahu cara-caranya lalu dia pamit pergi...” terang Bahamuth santai


Tapi tidak untuk Rimuru ataupun Veldora, mereka tidak berpikir jika Bahamuth akan memiliki hubungan dengan Veldanava atau setidaknya seperti itu.

"naga kecil?" gumam Rimuru pelan tanpa sadar

"kau jangan bertanya ukuran Cahaya yang sebenarnya Rimuru-san, karena kau hanya akan menyangkal kenyataannya jika tahu" sahut Estarossa dengan senyuman kecil

Rimuru yang mendengarnya hanya membalas dengan senyuman kaku.


“ani-san?” tanya Bahamuth saat sadar bagaimana cara Veldora bertanya tadi, menghiraukan ucapan partnernya


“aku adalah adik dari Veldanava, Strom Dragon Veldora”


“begitu....tak kusangka akan bertemu saudara dari naga kecil itu hahahaha...” tawa Bahamuth dan menatap Veldora dengan penuh rasa tertarik “selain kau, apa ada yang lain?”


“selain aku masih ada 2 saudariku, mereka adalah Flame Dragon dan Ice Dragon”


“kuh...kuahahahaha....menarik! ini menarik! Dunia ini jauh lebih menarik daripada dugaanku...Esta bagaimana menurutmu? Kuahahahaha...” tawa Bahamuth dan melirik partnernya dengan senyuman miring


“tak kusangka...”  Estarossa tersenyum kecil, dia juga merasa tertarik dengan dunia ini setelah mendengar identitas tuhan penciptanya


Entah mengapa Rimuru merasa harus waspada saat melihat Estarossa tersenyum, terbukanya identitas mereka benar-benar membuat seluruh instingnya berbunyi nyaring.


Sebuah keberadaan yang melebihi akal sehat terlebih mereka berada di luar hukum Veldanava membuat mereka akan kebal terhadap sistem dunia ini.


Bahkan sejak kedatangan mereka ke dunia ini World Voice tidak memberikan pemberitahuan apapun membuktikan jika seberapa bahayanya mereka berdua.







To be continue






TENSURA Fantasy - Tales of The Fallen King's -Where stories live. Discover now