TENSURA Fantasy - Tales of The Fallen King's -

Chapter 8. - Masalah Padang Bunga 2 -

Namanya Louise, dia seorang petualang Warior. Bersama kedua rekannya yakni seorang wanita Mage bernama Missa dan laki-laki Archer bernama Kelg yang saat ini berada di dalam Hutan Besar Jura, wilayah kekuasaan Demon Lord Rimuru.

Mereka di beri misi untuk menyelidiki hutan jura terkait meningkatnya aktivitas monster yang berada di dalamnya sekaligus mencari tahu dalang di balik aura mengerikan yang kemarin terjadi.

Mereka tidaklah sendiri, ada 5 kelompok lain yang ikut menjalankan misi bersama mereka namun saat ini mereka berpencar menjadi 6 kelompok berbeda.

"aktivitas monter menang meningkat, mereka bahkan menjadi semakin agresif"

"kau benar Loise, bahkan baru memasuki hutan ini saja kita sudah di serang oleh monster terus!"

"berhentilah mengeluh Missa, bagaimanapun kita menyetujui misi ini bukan?"

"mau bagaimana lagi, pemimping guild sangat menyeramkan! Dia bahkan melotot padaku Kelg!"

"hahaha itu karena kamu protes sih"

"diamlah Louise, atau kukutuk jadi cacing! Aku sedang kesal saat ini!"

"uugh jangan cacing..."

Louise membuat wajah mual saat ia mengatakan cacing, karena dia memiliki trauma terhadap cacing karena dulu di sebuah misi dia nyaris dicerna monster cacing. Kedua temannya tertawa melihat Louise yang pucat.

Tawa mereka berhenti saat mereka melihat seorang laki-laki berpakaian layaknya pelayan yang berjalan ke arah mereka.

Posisi mereka saat ini berada diatas pohon karena bersembunyi dari monster kelabang yang menyerang mereka tadi, karena monster itu terlalu kuat membuat mereka memutuskan melarikan diri.

Missa berperan penting dalam acara kabur mereka, karena dengan sihirnya dia membuat perisai pelindung dan menghilangkan hawa keberadaan saat mereka memanjat pohon untuk bersembunyi.

Cara itu efektif karena monster kelabang itu berhenti mengejar mereka dan berbalik pergi. Karena itulah mereka bertiga saat ini berada di atas pohon, bersembunyi di balik rimbunnya dedaunan.

Pria berpakaian pelayan itu terlihat berjalan santai di tengah hutan, ketiga petualang itu melihat dengan bingung, apa yang dilakukan seorang butler di tempat seperti ini? Pikir ketiganya.

Louise nyaris melompat dari atas pohon saat ia melihat jika pria butler itu di hadang oleh sekelompok monster serigala.

Namun gerakannya terhenti karena mendengar pria butler itu tertawa.

"o ya, apa kalian berniat menyerangku?"

Grrr

"araa...saat ini aku sedang sibuk, bisakah kalian kembali lain waktu?"

Grrr

Awuuu!!

"kalian sungguh menyedihkan"

Louise, Missa dan Kelg bingung dengan kelakuan pria butler itu, seharusnya ia lari menyelamatkan diri, namun kenapa dia malah berkata aneh seperti itu.

Lalu mereka bertiga di buat tercengang saat sekelompok monster serigala itu mendadak mati dan keberadaan pria butler itu menghilang.

"kalian para petualang?"

Suara seorang pria mendadak terdengar di belakang mereka, menyentak ketiganya. Mereka menoleh kebelakang dan melihat butler itu berdiri di sana dengan senyuman di wajahnya.

Kaget, mereka melompat turun dari pohon dan mengambil posisi siaga.

"siapa kamu?"

Butler berpakaian serba hitam itu turun dan mendarat di tanah dengan anggun. Bersikap layaknya pelayan profesional, dia dengan sopan memperkenalkan dirinya.

"nama saya Diablo, pelayan setia dari Demon Lords agung Rimuru-sama. jika saya boleh bertanya, siapakah kalian dan apa yang kalian lakukan di wilayah ini?"

Ketiga petualang itu tersentak kaget mendengar pelayan itu memperkenalkan dirinya. Mereka mengetahui nama itu, salah satu Eksekutif negara Tempest dan nama yang sangat terkenal karena dimiliki oleh seorang iblis terkuat di bawah perintah langsung sang Demon Lords Rimuru Tempest.

Ketiganya gemetar ketakutan, wajah mereka pucat pasi melihat keberadaan yang berada di luar akal sehat mereka.

Iblis itu tetap tersenyum melihat ketiga manusia di depannya. Rasa takut, putus asa dan perasaan negatif lainya dari mereka terasa begitu nikmat untuknya.