EMPAT

1K 176 47
                                        

Paling ga bisa liat anak sendiri nangis kek gini 😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Paling ga bisa liat anak sendiri nangis kek gini 😭

🔸

Sejujurnya Taki bingung.

Kenapa kakak kelasnya ini malah membawanya tempat pemakaman umum, memang siapa yang ingin di kunjungi? Dan kenapa harus bersama dirinya?

Entahlah, Taki hanya bisa diam saja seperti bocah lima tahun tatkala tangannya terus di tarik.

Sampai akhirnya mereka sampai di kuburan yang telah di penuhi rumput hijau, di sana tertulis Jeje Siana, meninggal setahun yang lalu.

Jean memberikan buket bunga yang baru saja ia beli begitu pula Taki yang ikut menyebar kelopak bunga di atasnya.

"Gue dateng, maaf telat. Semoga lo bahagia di sana, salamin ke bokap gue ya, bilang anaknya kangen." Jean berusaha untuk tak menangis, matanya sendu saat memandangi batu nisan gadis pelajar tersebut. Bayang-bayang rasa bersalahnya masih terus menggerogoti dirinya. Bodohnya Jean tak bisa mengeluarkan para pelaku sebab orang tua mereka terikat oleh Yayasan, jadi besar kemungkinan jika sekolah mati-matian menutupi kasusnya. Mereka akan melindungi anak-anak pemegang saham termasuk Jean sendiri. Meski para detektif kerap kali datang untuk melakukan wawancara dengan para pelaku.

Naya dan sunghoon adalah pelaku yang sebenarnya, penyebab Jeje tak bisa hidup dengan tenang, penyebab gadis itu sering kali menangis setiap waktu, pulang larut malam, tampilan kacau, dan parahnya lagi, Jeje itu adalah korban pelecehan teman sunghoon selama beberapa kali. Tapi apa yang di lakukan sekolah? Mereka menutup rapat kasus ini dan memanipulasi semuanya. Sebab Mereka tidak ingin reputasi sekolah hancur gara-gara permasalahan itu.

"Maafin gue  ... " Bibirnya bergemetar, pada akhirnya ia tak mampu membendung air matanya untuk lebih lama.

Jean kalah. Ia pasti akan menangis saat berhadapan langsung dengan Jeje.

"Maafin gue, gue salah. Hiks  ... " Jean menundukkan kepalanya, sedikit demi sedikit air matanya mulai berjatuhan.

Taki bingung, harus bagaimana. Ia tak tau bagaimana dirinya merespon saat seseorang menangis.

Apa yang laki-laki lakukan waktu perempuan nangis ya?

Taki melirik ke sana kemari, barangkali ada seseorang yang dapat ia contoh. Dan kebetulan sekali ia melihat sepasang suami istri di hadapannya yang juga tengah mengunjungi makan seseorang disana. Taki melihat sang suami mengusap punggung sang istri.

Tapi, masa iya? Apa ia boleh melakukan nya? Tak akan di bilang mesum kan? Atau cabul kan? Taki hanya berniat untuk membuat kakak kelasnya lebih tenang.

Menarik napas panjang, sepertinya memang harus di lakukan sebab tangisannya semakin pecah.

Lantas setelah keberaniannya terkumpul, Taki menepuk-nepuk pundak Jean dengan maksud agar gadis itu lebih tenang.

Junior [TAKI]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang