hidden part (3)

2.3K 314 13
                                    

Banted
Tet, jangan ke ropang dulu

Taehyung menaikkan sebelah alisnya begitu tiba - tiba Jimin mengirimnya sebuah pesan singkat. Baru saja lelaki itu berniat memesan mie rebus telur setengah matang di ropang.

Isi kepalanya penuh sekali dengan opini serta spekulasi yang mungkin terjadi pada sosok gadis yang beberapa menit pergi meninggalkannya dengan tangisan. Maka dari itu ia berniat untuk mengisi perutnya dengan menu andalannya ketika sedang jam kosong. Guna mengisi energinya yang terselimuti rasa kebingungan.

Sebelum ia membalas, lelaki yang ia sebut banted itu lagi - lagi mengirim pesan singkat lagi.

Banted
Nggak usah nanya kenapa
Pokoknya jangan
Kalau lo maksain diri, gue nggak tanggungjawab kalau nanti Juki bogem lo

Taehyung menaikkan sebelah alisnya. Seakan menanggapi dalam hati, "Salah gue apa?"

Taehyung
Lah, emang gue ngapain?
Read

Akhirnya Taehyung pun lebih memilih makan siang di kantin kampus. Niatnya makan seorang diri, sampai tiba - tiba Min Yoongi datang dan tak sengaja melihat keberadaan Taehyung di sudut kantin indoor.

Yoongi menghampiri Taehyung dengan menggenggam secangkir kopi susu.

"Bang, sendirian aja." Guman Taehyung.

Yoongi hanya berdeham menanggapinya, "Si banted ke mana?"

"Ke ropang."

"Jungkook?"

"Di ropang juga 'sih kayaknya."

Yoongi mengangguk, "Lo?"

"Gue di sini, bang. Di kantin. Di hadapan lo."

Yoongi mendecih, rasa - rasanya ingin menyirang Kim Taehyung dengan kopi panasnya. Namun ia urungkan, mengingat kopi di kantin cukup mahal.

"Fakboy bego." Timpal Yoongi.

Taehyung terkekeh mendengarnya.

Dengan jahil Yoongi memanggil Nancy yang sedang memesan bakso seorang diri. "Nancy, makan di sini aja."

Gestur yang terlihat jelas malu - malu gadis itu menyetujui walaupun sikap Taehyung yang cuek bebek dengan kehadirannya.

"Kalian gimana?" Tanya Yoongi membuat Nancy tersedak salivanya sendiri. Berbeda dengan Taehyung yang bertanya balik.

"Apanya gimana?"

Nancy mati - matian menahan rasa malu. Teringat beberapa kalimat dari Taehyung di dalam chat room yang mengetuk pintu hatinya. Padahal hanya sekedar "Selamat tidur. Besok jangan lupa siaran."

Yoongi mengesap kopinya satu kali tengguk.

"Hubungan kalian."

Nancy buru - buru menjawab, "Ish bang Yoongi, ngomong apa 'sih?"

"Nggak ada apa - apa, cuma rekan radio 'kan?" Taehyung menoleh ke arah Nancy yang menundukkan kepala. Tak lama ia menoleh ke arah Taehyung. Tatapan Taehyung yang seperti biasanya, membuatnya salah tingkah.

"I-iya, cuma rekan aja kok."

Yoongi terkekeh, "Masa 'sih?" Taehyung yang mendengarnya acuh tak acuh, berbeda dengan Nancy yang seakan ingin segera menghilang di sana. Untung saja beberapa teman gadis itu memanggil namanya cukup nyaring di kantin.

Nancy pun punya alasan untuknya pergi dari hadapan senior kulkas dan sang pujaan hati? Ya, mungkin perasaan lebih itu masih bersarang manis di hati sensitifnya. Sayangnya, lelaki itu biasa saja.

"Dari SMA lo begini, Tae?" Tanya Yoongi asal.

Taehyung sama sekali tidak mengerti, ia bertanya kembali, "Maksudnya, Bang?"

"Iya, jadi laki - laki tukang ngalus."

Taehyung terkekeh pelan, "Gimana ya.. mungkin mereka - mereka aja yang terbawa perasaan, padahal 'kan gue biasa aja."

Decihan sengit Min Yoongi terdengar mulus di telinga Taehyung, bahkan lelaki itu sampai menatap Yoongi, menunggu tanggapannya.

Alih - alih menanggapi pernyataan Taehyung, yang mungkin bisa membuatnya lidah tak bertulangnya kalap, Yoongi malah mengambil ponselnya, lalu memainkannya.

"Omong - omong soal Jisoo," reaksi Taehyung, bahkan yang Yoongi lihat mimik sulit dijelaskan, khawatir? Mungkin.

"Kenapa jatah siaran dia bisa digantiin sama Irene?"

Taehyung menegakkan tubuhnya hingga bahu lebarnya terlihat gagah. "Bang, dengerin gue, itu bukan salah Jisoo. Itu sepenuhnya salah gue yang nggak nungguin Jisoo yang lagi di toilet."

"Gue nggak menyalahkan Jisoo." Yoongi menyandarkan punggungnya pada kursi kantin. "Cuma nanya, kenapa bisa?"

Taehyung terdiam.

"Dia di toilet terlalu lama. Jadi karena udah waktunya siaran, hmm, mau mggak mau, minta tolong Irene aja." Jelas Taehyung.

"Irene bukannya dia nggak ada jadwal?"

Taehyung terdiam lagi.

"Ngapain dia ke ruang siaran?" Yoongi mengangkat sebelah kakinya, menumpunya ke salah satu kaki.

"Gue sama dia lagi bahas sesuatu."

"Harus banget di saat lagi jalanin tanggungjawab?"

Taehyung membasahi bibir bawahnya dengan lidah, mengurangi rasa gugupnya. Karena kini lawan bicaranya adalah Min Yoongi, salah satu senior yang masih aktif di Radio dengan karakternya yang susah dibaca apa maunya.

Tapi, Taehyung sempat heran, kenapa Jisoo masih bisa bercanda dengannya? Bahkan Jennie Kim menyukainya secara terang - terangan.

"Gini ya Tae, gue nggak melarang anak - anak untuk nggak cinlok, tapi kalian tau lah batasannya. Profesional aja. Waktunya tugas ya tugas, waktunya pacaran ya pacaran."

Taehyung ingin menepis, namun Yoongi berniat beranjak pergi dari hadapannya.

"Bang, tapi gue nggak ada hubungan apa - apa anjir sama Irene." Ucap Taehyung tepat saat Yoongi berdiri dan mendorong kursi.

"Loh kok jelasinnya ke gue?"

Taehyung lagi - lagi tak bisa menjawab apapun yang Yoongi keluarkan dari bibir tipis mematikannya.

"Jelasin ke orang yang butuh jawaban itu. Jangan sampai terlambat. Nanti nyesel." Yoongi pun pergi meninggalkan Taehyung yang bergelut dengan isi pikirannya.

Tak lama sebuah pesan masuk menyadarkan lamunannya.

Irene
Taehyung, balik bareng bisa?

Melainkan membalas pesan dari Irene, Taehyung mencari kontak seseorang yang ia khawatirkan tanpa ia sadari.

Jisoo.














•••

Seneng aja bikin hidden part :)
Biar greget :)
Biar kalian tau dibalik galawnya Jisoo, ada bingungnya si Taehyung🌚💟

Seneng aja bikin hidden part :)Biar greget :)Biar kalian tau dibalik galawnya Jisoo, ada bingungnya si Taehyung🌚💟

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Yg abis ng-date sm gw)

Playing with Heart | Jisoo x TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang