Hera dan heeseung sedang berada di kantin salah satu universitas yang cukup ternama siang ini. Kedua anak adam dan hawa ini sedang menikmati pemandangan sehari-hari mahasiswa di kampus ini, seru, sekalian survei katanya.
Kebetulan kampus sedang sepi, mungkin karena memang waktunya libur panjang. Yang tersisa paling-paling hanya mahasiswa yang mengambil semester pendek dan tingkat akhir. Kantin pun tidak seluruhnya buka.
Satu minggu yang lalu, setelah keluar pengumuman penerimaan mahasiswa baru, ternyata hera diterima di pilihan keduanya. Kampus ini. Kampus yang juga menerima heeseung lewat jalur undangan.
Jadi kesimpulannya, mereka satu kampus.
"Heess, fakultas gue sama lo jauh dong nanti." kata hera sambil melihat layar ponselnya yang berisi peta kampus.
Heeseung mengangguk. "Lumayan."
"Yahhh..."
"Kenapa? Kemaren kita beda sekolah aja gak masalah tuh? Kalo fakultasnya deket nanti kita malah ngapel terus."
"Ya ituu, kan emang gue pengennya gitu."
Heeseung tertawa. "Gak boleh, ya. Aku gak mau."
"Seung, nikah aja yuk."
"Heh! Makin ngelantur kamu lama-lama."
"Emang gak mau?"
"Gak gituu lah." Heeseung kembali tertawa. "Kita baru lulus SMA, hera. Lagian emang kamu mau makan batu? Aku belom berpenghasilan gini."
"Ya nggak sih."
"Yaudahh, nanti yaa." Heeseung memainkan pipi hera gemas. "Btw, geonu satu fakultas sama kamu. Malah kayaknya satu jurusan deh. Udah tau?"
"Hah? Serius? Kok dia ga bilang?"
Heeseung mengangguk. "Tanya aja kalau gak percaya."
"Males ah, geonu suka gak jelas kalo di chat."
"Emang." Heeseung terkekeh. "Ditanya apa jawab apa. Ditanya 'lagi dimana?' jawabnya 'iya gue ganteng'."
"Benerrrr!" seru hera lalu tertawa renyah. "Haha. Di kelas juga suka gak jelas dia."
"Sengaja aja itu, katanya biar cewek-cewek ganjen menjauh. Eh tapi keterusan." Heeseung ikut tertawa sebelum kembali memfokuskan netra pada gadis di hadapannya. "Udah ah, Sayang. Kasian si geonu pasti gatel-gatel diomongin."
"Eh... Tadi lo manggil gue apa?"
"Apa?"
"Ya tadiiii.. Lo manggil gue apa??"
"Apaa, aku manggil kamu apa emangnya?"
"Heeseung ih!"
Tawa heeseung menyembur saat melihat ekspresi hera yang mulai jengah. "Muka kamu lucu banget kayak ikan buntal."
"Heeseung!"
"Iya iyaa maaf, sayangg."
"Nah itu!!"
"Apaaaaa?"
"Tadii lo manggil gue apa?!"
"Apa sih? Manggil kamu apa? Manggil hera?" Heeseung masih bertanya, membuat hera mati-matian menahan tangannya untuk tidak asal lempar barang.
"Gak tau ah."
"Apa sih?? Ngomong ajaa coba, tadi aku manggil kamu apa emangnya?"
"Gak mau."
"Lohh, ga usah pake ngambek segala." Heeseung kembali tertawa melihat ekspresi gadisnya.
"Sayang. Tadi lo manggil gue sayang dua kali."
Heeseung tersenyum lengkap dengan cengirannya.
"Pasti pura-pura gak sadar, kan."
"Sayaaangg."
"Heeseung! Serem banget lo!"
"Kenapa lagii?"
"Ga usah gitu manggilnya!"
Heeseung kembali menyuap nasi goreng dihadapannya. "Gitu gimana?"
"Bilang sayang-nya biasa ajaa."
"Biasa aja tuh gimana?"
"Ish, ngeselin."
Heeseung lagi-lagi tertawa. "Kamu ngambek jadi diliatin satu kantin tuh, malu hayoloh. Diliatin mahasiswa."
"Ya yang mulai siapa?! Lagian gue juga udah mahasiswa tuh, kan udah keterima tinggal masuk."
"Ospek aja belom."
"Udah kok, tapi nanti."
"Itu belom namanya."
"Heeseung diem ga. Gue selingkuh sama bang seon kalo lo makin ngeselin gini."
"Emang bisa?"
"Ya engga sih."
---
sorry yaa kalo kalian mungkin ngerasa ini cepet banget, soalnya aku emang mau fokusin mereka waktu udah kuliah jadii ya gitu lah, maaf juga lama updatenya 😿
enjoy!!
inget ini fiksi. jadi ga ada hubungannya sama sekali sama kehidupan asli tokoh yang aku pake
-
ENGENE JANGAN LUPA VOTE SAMA STREAMING YA!!!! ✨
-
vote + komen!!
KAMU SEDANG MEMBACA
troli - lee heeseung
Fanfictionheeseung x oc (hera) : lokal Berawal dari troli ketuker. Yang satu berusaha sabar yang satu emosian. enjoy ya, engene!!