"Seribu kebaikan tak'kan berarti tanpa adanya ketulusan."
--
Felix tengah sibuk memperbaiki green chip di ruangannya seorang diri. Setelah chip itu dipakai para member beberapa hari lalu, ternyata chip-chip itu mengalami kerusakan ringan di bagian sistemnya. Bahaya sekali kalau dipakai tanpa diperbaiki dulu, bisa-bisa si pemakai tersengat listrik nantinya."Nah, selesai." Felix mengembalikan chip-chip itu ke dalam kotak, lalu menaruhnya ke dalam laci. Obeng beserta alat lainnya yang dipakai untuk memperbaiki chip juga ia simpan ke tempatnya.
"Panas juga ruangan ini," Felix melihat sumber penyejuk ruangan dalam bentuk kipas yang terpampang tepat diatasnya. "Apa Chan hyung tidak beli AC? Musim panas begini harusnya alat itu tersedia." Felix berhembus lalu mengibaskan tangannya lagi. "Kapan-kapan biar aku buatlah. Untuk sekarang, lebih baik aku cari udara segar di luar."
Cklekk
Felix lantas menoleh kearah pintu dan mendapati Woojin disana. Felix bertanya, "Ada apa, hyung?"
"Mau menemanimu saja disini,"
Felix memberi tatapan menyelidik. 'Kurasa Woojin hyung tidak pernah membuang waktunya untuk hal tidak penting. Dia selalu berada di ruang medis untuk mengasah keahliannya.'
Woojin balik menatapnya. Felix bisa merasakan aura yang berbeda dari pria itu.
"Ah, sini duduk, hyung. Kebetulan aku butuh teman." Felix menggeser satu kursi lagi untuk Woojin. Dengan segera, pria itu berjalan dan duduk disana.
"Hyung, bisa kau ajari aku sedikit tentang medis? Kulihat belakangan ini kau sibuk di ruangan."
Felix mengamati Woojin yang tampaknya sedang berpikir. "Aku tidak terlalu mahir. Kalau kau mau, kau bisa belajar sendiri dari internet."
Felix mangut-mangut. "Kau habis darimana?"
"Dari gudang,"
Felix tersenyum smirk. Ia tahu ini bukan Woojin asli, sementara tadi ia melihat sendiri bagaimana Woojin merawat Hyunjin di ruang medis.
Felix semakin mendekat dan memberi tatapan tajam, seakan ingin menelan Woojin hidup-hidup. "Siapa yang menyuruhmu ke ruanganku?"
"I-ini atas keinginanku sendiri," Woojin berdehem. Seketika tubuhnya jadi kaku, ia berusaha menjauhi Felix. "Aku mau pergi dulu," Woojin cepat-cepat bangkit dari kursi dan berjalan cepat menuju pintu, tapi Felix yang tak kalah cepat langsung menghadangnya di depan.
"Tunggu!"
Raut wajahnya terlihat panik mengetahui Felix mulai mengunci kedua tangannya ke belakang. "Kau Woojin palsu, 'kan? Kau adalah kloning buatan Flip, benar?"
Woojin menggeleng takut, tapi mulutnya masih tetap diam, membuat Felix semakin yakin kalau pria itu bukanlah Woojin.
"Teman-teman! Aku menangkap kloningnya!" pekik Felix senang, sambil menggeret kloning itu ke kursi. Kebetulan ia menyimpan seutas tali di bawah meja, jadi ia bisa mengikatnya tanpa perlu memeganginya lagi.
Satu persatu member berdatangan ke ruangan Felix. Perpaduan antara rasa terkejut dan juga senang membenak di hati semua orang. Terkejut karena tak menyangka, dan senang karena akhirnya misteri di dorm selama ini terpecahkan.
"Dia benar-benar mirip denganku. Rasanya aku seperti bercermin sekarang." Woojin sampai enggan untuk berkedip.
"Aku bahkan tak bisa membedakan mereka," tambah Minho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderland || SKZ ✔️
FanfictionTerjebak perjanjian licik dengan pemerintah membuat Chan kehilangan hak suaranya. Flip telah memanipulasi Wonderland, Negeri aneh itu. ⚠ Baku ⚠ Harsh word ⚠ Brothership area ⚠ Ot9 *dibuat sebelum ex member left *Note: Terinspirasi dari MV Stray kid...