[19] Surrender

465 92 88
                                    

Stop!
Jangan baca chapter ini dulu kalo belum baca chapter 18.
Gak tau kenapa tadi aku up tapi gak muncul notif, tapi tenang aja, bisa dibaca kok walaupun begitu. Jadi untuk yang belum baca bisa langsung baca di chapter sebelum ini ya.

Thanks.

"Kamu mungkin tidak akan pernah tahu apa hasil dari tindakanmu, namun ketika kamu tidak bertindak apapun, maka tidak akan ada hasil yang terjadi."Mahatma Gandhi






Ceklek

Pintu dorm terbuka, menampakan seorang pria bernama lengkap Bang Christopher Chan yang baru pulang dari suatu tempat. Semua member yang sedang berkumpul langsung mengarahkan atensi mereka pada pria itu. Namun tanpa diduga Hyunjin langsung memberikan satu tinjuan untuknya.

Bugh!

"Pria keparat! Darimana saja kau tiga hari ini?! Kau sengaja pergi agar tidak repot mengurus makam Seungmin, iyakan?!"

Chan mengelap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah sambil berusaha menyeimbangkan tubuhnya yang limbung. "Aku tahu Seungmin meninggal, tapi aku punya urusan lain,"

"Maksudmu urusanmu lebih penting daripada Seungmin, begitu?" Hyunjin menepuk tangan beberapa kali sambil tersenyum beringas. "Leader egois sepertimu seharusnya tidak pernah ada di dunia!"

Degg
Chan merasa tertohok. Apakah ini balasan Stray kids padanya setelah apa yang Chan lakukan selama ini untuk mereka? Bahkan ia rela mengorbankan dirinya untuk keselamatan Stray kids.

Secara manusiawi, Chan memang tidak sanggup, tapi selama Stray kids baik-baik saja, ia pasti kuat, karena ia adalah kekuatan.

Srett

Changbin menyeret Chan ke sudut ruangan lalu menindih tubuhnya. "Sejak ingatan kami hilang, kami sudah sabar menghadapi sikapmu yang egois itu, kami selalu menuruti apa yang kau inginkan, bahkan kami sering menciptakan pikiran positif untuk diri kami sendiri agar tidak membencimu, tapi ternyata tidak bisa. Kau memang sudah sepatutnya dibenci, hyung!"

"Ya, kau memang leader kami, kau bisa mengatur kami semaumu untuk membalaskan dendam. Tapi itu dulu, saat kami tidak ingat apa-apa. Sekarang, kau tak lebih dari sebuah sampah!" sambungnya lagi.

Bugh!

Bugh!

Felix beralih menutup mata Jeongin agar tidak melihat kekerasan itu. Sebenarnya tanpa ditutupi juga Jeongin sudah menutup matanya sendiri. Ia iba dengan Chan, tapi juga kesal. Sahabat macam apa yang meninggalkan temannya disaat terpuruk?

Bugh!

Chan menahan perih di area wajahnya akibat pukulan bergilir dari Changbin dan Hyunjin. Woojin, Minho dan Jisung hanya bisa menonton aksi mereka dengan perasaan campur aduk. Di satu sisi, mereka tak ingin Chan sampai mati hanya karena dipukuli, di sisi lain mereka puas karena dendam mereka terbalas. Jadi sekarang mereka bisa apa selain diam?

"Aku minta maaf," lirih Chan pasrah di sela tinjuan mereka.

Bugh!

Hyunjin mencekik Chan dan menghimpit tubuhnya ke dinding. "Maaf mu tidak akan bisa mengembalikan kekecewaan kami!" Hyunjin menyerang lagi, kali ini ia meninju area hidung Chan hingga pria itu mimisan. "Kau sudah keterlaluan!"

"Ta-tapi bukan maksudku begitu—"

"Dari kemarin jawabanmu selalu begini, membuat kami semakin muak saja!" Changbin mengambil alih Chan dari Hyunjin dan mulai meninjunya lagi.

Wonderland || SKZ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang