Minggu,19 juli 2020
Happy reading!
----------------------------
CRAASHH
"ARGHHH...."teriak salah satu monster yang baru saja bagian tubuhnya dipotong oleh Theo.
Theo tersenyum simpul melihat monster di depannya yang sudah tinggal Menunggu ajalnya,dengan berlari kecil Theo mengayungkan pedangnya untuk menebas kepala sang monster.
CRAASHH
Dengan sekali ayunan pedang Theo,kepala sang monster sudah tertebas dan mengelinding di tanah.
Ada tiga monster lagi didepan Theo yang sekarang sudah siap akan menyerangnga,Theo masih terlihat tenang diposisinya berada.
Senyuman di wajahnya tidak pernah luntur bahkan sedikit pun,terkadang dia terkekeh geli melihat para monster yang kepalanya mengelinding ditanah oleh tebasan pedangnya.
Theo sekarang lebih terlihat seperti seorang pisikopat,yang tidak memiliki rasa iba terhadap lawannya.
Baginya ini hanyalah mainan biasa untuknya,dia sudah sering menumpahkan darah para makhluk aneh diluar sana.
Ternyata tampangnya yang tampan dan manis itu hanyalah sisi luarnya,Theo memiliki sisi gelap yang membuatnya seperti pisikopat.
Cara bertarungnya sungguh sangat anggun,karena dia hanya butuh satu ayunan pedangnya saja untuk menghabisi para monster itu tampa menghabiskan banyak tenaganya.
Para monster didepannya sekarang sudah mulai manju untuk menyerangnya,tapi belum beberapa langkah para monster menghampiri nya dengan secepat kilat Theo menebas kepala ketiga monster itu.
CRAASHH
CRAASHH
CRAASHH
Seketika kepala ketiga monster mengerikan itu mengelinding mulus ditanah,Theo yang melihat hal itu langsung terkekeh geli ketika kepala ketiga monster yang mengelinding.
Baginya kepala para monster yang mengelinding ditahan itu adalah seperti sebuah kelereng yang ia mainkan ketika kecil,sungguh sangat menyenangkan pikirnya bermain dengan sebuah kepala seseorang.
"Apa kau sudah menemukannya?"
Tiba-tiba ada sebuah suara yang terdengar di gendang telinganya,Theo sontak menoleh ke samping yang mana ternyata itu adalah kakaknya Demmin.
Demmin yang baru saja datang langsung bertanya kepada Theo yang sedang melihat empat buah kepala tergeletak ditahan karenanya,Demmin sempat geleng-geleng kepala melihat tingkah adiknya yang tidak pernah berubah.
Adiknya ini memang suka sekali menebas kepala seseorang dengan kejinya,bahkan dia hanya tertawa ketika melihat kepala yang mengelinding karena ia tebas.
Sedangkan Demmin tidak seperti Theo yang suka menebas kepala,kalau Demmin lebih suka langsung menusuk jantung lawan karena dia tidak suka basa basi dengan musuhnya.
Lain hal dengan Arsen yang lebih suka menyiksa lawanya sebelum merengut nyawa,Arsen akan membuat lawannya mengalami kesakitan sebelum mati.
Arsen biasanya lebih suka memotong tangan lawan atau menyayat bagian tubuh lawan untuk membuat lawanya tersiksa dan meminta untuk cepat dibunuh,dari pada mengalami rasa sakit yang amat sangat menyiksa sebelum menemui ajalnya.
Ketiga pangeran itu memiliki caranya masing-masing untuk membunuh musuh,mereka juga memiliki kepribadian yang berbeda-beda.
Contohnya Theo yang selalu tersenyum dan tertawa ketika melawan musuh,Demmin yang tenang dengan wajah datarnya ketika melawan musuh dan dia juga tidsk suka berbasa basi dalam hal melenyapkan nyawa seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prince Of Dreams Clouds
FantasyPernahkah terpikir oleh kalian bahwa akan bertemu dengan seorang pangeran didunia nyata?apakah seseorang didalam mimpi bisa datang kedunia nyata?dizaman modern ini apakah seorang pangeran dari alam berbeda itu beneran ada? Gadis bernama Qila Syifaru...