Selasa,21 juli 2020Happy reading!
---------------------------
"Sial,mereka semakin bertambah banyak."ucap Demmin mengumpat melihat para monster di depan mereka yang semakin banyak.
"Sepertinya ini akan menyenangkan"ucap Theo santai,tidak lupa dengan senyum yang menghiasi wajahnya.
"Kita harus bergerak cepat untuk menemui monster tanduk merah itu."timpal Arsen yang berada di samping kedua adiknya itu.
Mereka bertiga sekarang tengah di hadapkan oleh para monster menyeramkan,yang berwajah berlumuran darah hampir seperti zombie.
Para monster itu makin bertambah banyak di depan mereka,tapi bagi mereka itu hanyalah hal kecil untuk mereka lawan.
Sekarang ketiganya mulai berpencar untuk menyerang dari arah berbeda,pedang yang ada di tangan ketiganya telah hilang entah kemana karena sekarang mereka akan mengunakan kekuatan yang sesungguhnya.
"Ughh...aku sekarang tidak sabar melihat kepala kalian mengelinding di tanah."ucap Theo sambil tersenyum miring.
Para monster yang mendengar itu langsung berlari kearah Theo untuk menyerangnya,tapi dengan sangat lihainya Theo sudah terbang menghindari para monster yang melihatnya dengan wajah kelaparan itu.
Senyum Theo masih tercetak di wajah tampannya,kedua tangan Theo tiba-tiba terangkat keatas lalu dengan tidak di sangka gumpalang awan hitam tiba-tiba menghiasi atas kepala para monster.
Monster-monster itu terlihat mulai ketakutan ketika melihat gumpalan awan hitam berada di atas kepala mereka,dan tiba-tiba puluhan krystal ujan tajam yang seperti pisau mulai keluar dari awan hitam itu lalu menghujami para monster-monster yang ada di bawah.
"Arghh..."
Mereka meringis kesakitan ketika krystal tajam itu menusuk setiap anggota tubuh mereka,belum puas dengan krystal tajamnya yang menghunus para monster.Sekarang kedua tangan Theo mulai memunculkan cahaya merah seperti laser dan dengan gerakan cepat cahaya itu mulai menebas satu persatu kepala para monster yang berada di bawah sana.
CRASHH
CRASHH
Seketika kepala para monster langsung mengelinding mulus di tanah oleh sekali tebasan cahaya merah di tangan Theo,cahaya itu bagaikan sebuah pedang yang memancarkan kematian di dalamnya.
Siapa saja yang terkena cahaya merah itu pasti langsung menemui kematiannya,sebuah cahaya merah yang sangat berbahaya yang di miliki Theo sanggup membunuh puluhan bahkan ratusan nyawa dalam sekali tebasan.
Sedangkan di lain tempat Demmin juga sedang mengunakan kekuatannya untuk melawan para monster,dia terbang di udara tidak berpijak pada tahan supaya pengendalian kekuatannya lebih mudah.
Mata tajamnya melihat kearah bawah di mana para monster mulai berkumpul jadi satu menyerangnya,para monster itu mulai menaiki tubuh temannya satu persatu untuk bisa mencapai Demmin yang berada di atas.
Demmin yang tidak suka basa basi langsung mengeluarkan kekuatannya berupa pusaran angin besar yang siap menerkam para monster itu,tangannya mulai mengarahkan pusaran angin besar itu kearah para monster yang sedang berkumpul ingin mengapainya.
Pusaran angin yang di buat oleh Demmin mulai merangkak menghampiri kawanan monster itu,lalu dengan kejamnya pusaran angin itu mencabik-cabik tubuh mereka menjadi potongan-potongan kecil.
"Arghhh..."rintih kesakitan para monster ketika setiap anggota tubuh mereka tercabik-cabik oleh pusaran angin itu.
"Aku tidak suka basa basi,dengan begini semua jadi tampak mudah."gumam Demmin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prince Of Dreams Clouds
FantasiPernahkah terpikir oleh kalian bahwa akan bertemu dengan seorang pangeran didunia nyata?apakah seseorang didalam mimpi bisa datang kedunia nyata?dizaman modern ini apakah seorang pangeran dari alam berbeda itu beneran ada? Gadis bernama Qila Syifaru...