The Prince Of Dreams Clouds-12

101 61 36
                                    

                         Sabtu,25 juli 2020

Happy reading!

--------------------------

Ketiga pangeran itu sekarang tengah berada di perbatasan kerajaan kegelapan dan danau kematian,sekarang di tangan Arsen sudah ada darah sang monster untuk membuka pembatas yang menghalangi mereka untuk masuk ke dalam kerajaan kegelapan.

Darah sang monster tidak hanya untuk membuka segel penutup pembatas,tapi juga bisa di gunakan untuk penyamaran aura supaya ketiga pangeran tidak bisa di kenali.

"Cepat sapukan darah ini ketangan kalian."ucap Arsen.

"Baiklah."balas Demmin lalu segera menuangkan sedikit darah monster ketangannya dan ia sapu keseluruh permukaan kulit tangannya.

"Ughh...menjijikan sekali."ucap Theo dengan pandangan jijik ketika melihat Demmin menyapukan darah ketangannya.

"Cepatlah Theo,kita tidak punya banyak waktu lagi."ucap Arsen kepada Theo.

"Baiklah."

Akhirnya Theo pasrah dengan semuanya,sekarang di tangannya sudah ada darah monster yang di tuangkan Arsen untuknya.

Theo pun mulai menyapukan darah itu kepermukaan dangannya dengan menutup mata,karena dia tidak ingin melihat hal menjijikan seperti ini.

Arsen pun melakukan hal yang sama seperti Demmin dan Theo,ia mulia menuangkan darah tersebut ketangannya lalu ia sapu keseluruh permukaan tangan.

Anehnya darah itu ketika disapu ketangan tidak berwarna merah,malah tangan mereka sekarang terlihat bersih-bersih saja tampa ada bercak darah sedikit pun.

"Wow,darahnya tidak terlihat ditangan."ucap Theo takjub karena tangannya bersih tampa ada bekas darah.

"Iya,seperti nya darah ini emang di khususkan untuk penyamaran karena darah ini tidak membukas ditangan."ucap Arsen.

"Tapi bau darahnya masih ada ditangan dan seperti nya ini lah untuk menyamarkan aura kita."timpal Demmin sambil membolak balikkan tangannya.

"Ayo sekarang kita cepat masuk ke dalam kawasan kerajaan kegelapan."ucap Arsen.

Sebagai jawaban Demmin dan Theo menganggukkan kepala mereka sekali,dan mereka bertiga pun mulai memasuki kawasan kegelapan setelah tadi sempat membuka segel yang menjadi pembatas antara kerajaan kegelapan dan danau kematian.

Langkah kaki ketiga pangeran begitu cepat hampir seperti kilatan cahaya jika manusia yang melihatnya,mata mereka pun bisa berfungsi dimalam hari sama seperi hewan buas yang siap menerkam mangsanya ketika malam tiba.

Warna mata ketiga pangeran berbeda ketika malam hari,mata meraka mengeluarkan cahaya yang memukau sekaligus mematikan ketika menembus jantung.

Arsen memiliki waran mata biru yang sangat indah ketika malam hari,cahayanya bisa membuat lawan takjub sekaligus merasa gentar dan ketakutan karena cahaya mata Arsen bisa seperti laser yang menghunus jantung lawan.

Sedangkan Demmin ia memiliki mata berwarna tosca ketika malam,cahaya matanya bisa menghipnotis lawan karena keindahannya dan juga dengan cahaya matanya yang seperti laser Demmin bisa menebas pohon-pohon besar untuk menerkam lawan.

Lain halnya dengan Theo,mata Theo memiliki warna mata merah pekat yang hampir seperti vampire ketika malam hari.

Cahaya mata Theo yang seperti laser bisa menebas banyak kepala lawan,cahaya matanya sangat mengerikan dan juga membuat bulu kuduk merinding ketika melihatnya.

The Prince Of Dreams CloudsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang