The Prince Of Dreams Clouds-9

135 88 35
                                    


                            Sabtu,18 juli 2020

Happy reading!

----------------------------

Semilir angin menerpa lembut wajah kedua orang yang tampak seperti sepasang kekasih itu,langit orange tampak menghiasi sore hari yang indah ini.

Orang-orang banyak yang seperti mereka,duduk ditepi pantai menikmati angin sore yang menerpa wajah dan menantikan mata hari tenggelam diujung sana.

Para pasangan kekasih terlihat lebih mendominasi dari pada para orang paruh baya dan anak-anak,sore ini pantai sangat damai dan menyejukan.

Saking sejuknya udara sore ini mata Qila sampai terpejam menikmati angin yang memijat wajahnya,Arsen yang berada di sampingnya pun melakukan hal yang sama dengan Qila.

Mata Arsen perlahan terbuka dan menoleh kesamping dimana seorang gadis sedang memejamkan matanya,rambut Qila yang menjuntai panjang diterpa oleh angin yang membuatnya berayun-ayun kesana kemari.

Tatapan mata Arsen tidak lepas dari wajah Qila yang damai itu,perlahan bibirnya terangkat keatas membentuk senyum kecil.

"Cantik."batin Arsen.

Qila yang sadar ada seseorang yang memanagnya pun perlahan membukakan matanya dan menatap ke samping,tatapan matanya sontak beradu dengan manik mata Arsen yang tampak begitu indah diterpa cahaya sore.

Dengan jarak yang sangat dekat ini Qila dapat melihat kulit Arsen yang tampak sangat sehat tampa ada jerawat dan lecet sedikit pun,rasanya Qila merasa iri dengan kulit pria disampingnya ini.

Apakah dia selalu perawatan?

Apakah dikerajaannya banyak ramuan untuk kesehatan kulit?

Bolehkah Qila memintanya sedikit?

"ini cowok bening banget sumpah."batin Qila.

Tatapanyanya sekarang turun melihat bibir Arsen yang berwarna merah cerry,Qila sempat meneguk ludah ketika melihat bibir Arsen yang terlihat sangat sexy.

"Ya ampun Qila,apa yang kau pikirkan."batin Qila lalu mengeleg-gelengkan kepalanya.

Arsen yang melihat Qila seperti itu tidak tahan untuk tidak mencubit pipinya,dengan cepat tangannya sudah berada dipipi Qila dan seketika mencubitnya pelan.

"Aww".ringis Qila.

"Apakah sakit?"khawatir Arsen yang melihat Qila memegangi pipinya.

Tangan Arsen lalu terulur lagi kepipi Qila tapi kali ini bukan mencubitnya tapi mengelusnya,dengan pelan Arsen mengelus pipi Qila yang tadi ia cubit.

DEG

jantung Qila seketika berdetak dengan sangat cepat seperti habis lari maraton,semburan merah sekarang sudah menghiasi wajahnya yang terlihat semerah tomat.

Tubuhnya tiba-tiba seperti mati rasa ditempat,dan tatapan matanya tidak sedikit pun beralih dari pria tampan yang sekarang mengelus pipi nya.

"Apakah masih sakit?"tanya Arsen setelah melepaskan tangannya dari pipi Qila.

"Su..sudah tidak."gugup Qila.

"Kau ingin air kelapa?"tanya Arsen lagi.

Sebagai jawaban Qila menganggukkan kepalannya.

"Oke tunggu disini,jangan kemana-mana."ucap Arsen sebelum beranjak pergi.

Dari kejauhan sosok bertudung hitam itu muncul lagi dibalik pohon kelapa,seringaian menyeramkannya terbit di wajahnya ketika melihat Qila sekarang sendirian.

The Prince Of Dreams CloudsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang