2. R & J - Alasan 👑💫

9 0 0
                                    

Juli duduk didekat jendela kamarnya memandangi indahnya langit saat gelap namun tetap cantik karena ditemani oleh bulan dan bintang. Dirinya memandanginya terus, langit malam selalu membuatnya jatuh cinta dan terpesona. Bagaimana cantiknya dan setianya bintang itu menemani bulan di gelap dan sunyinya malam.

Hari ini adalah hari pertamanya bersekolah. Juli merasa bersyukur memiliki teman-teman yang baik tanpa memandang golongan dirinya. Kini ia berteman baik dengan Gyna dan Caca, mereka memutuskan untuk menjalin persahabatan. Caca yang sangat ceria dan sedikit blak-blakan, sepertinya sebuah rahasia tidak bisa diucapkan kepadanya dan Gyna si cuek namun perhatian, berbicara apa adanya dan sangat to the point.

Juli tersenyum karena setidaknya doanya terkabul bertemu dengan teman-teman yang menyambut dirinya dengan baik. Namun, entah mengapa laki-laki itu juga tersirat dipikiran Juli, namanya Romeo.

"Apa ini sebuah dongeng? Bagaimana kita bisa satu sekolah?" tanyanya sendiri kepada semesta langit. Semenjak ia bersekolah taman kanak-kanak, baru kali ini ia bertemu dengan seseorang yang bernama Romeo, yang pastinya semua orang tahu Romeo dan Juliette adalah sepasang kekasih romantis disebuah dongeng. Untung saja dirinya menggunakan panggilan 'Juli', kalau tidak, pasti sudah dibully dirinya karena memiliki nama Juliette dan ada Romeo di tempat yang sama. Mungkin dirinya akan dihajar oleh para siswa yang menyukainya.

Juli akui Romeo tampan.

Namun cueknya itu membuat ketampanannnya berkurang.

"Sepertinya dia seorang yang tidak peduli dengan siapapun." Juli mengambil kesimpulannya sendiri setelah mengingat bagaimana sikap Romeo yang tidak membantunya saat buku-buku miliknya dibuat jatuh olehnya. Tidak bertanggung jawab.

"Aish, aku harap tidak akan bertemu dengannya lagi." ucapnya lalu beranjak dari duduknya. "Selamat malam, semesta! Aku tidur duluan," Juli menutup jendelanya, menarik horden berwarna hitam itu dan berbaring diatas tempat tidurnya. Terlelap dalam mimpinya.

👑💫

Tok. Tok. Tok.

Terdengar suara ketukan dari pintu kamar seseorang yang sedang memainkan ponselnya diatas tempat tidurnya yang mewah.

"Masuk, Bi." ucap dirinya namun matanya masih fokus kepada ponselnya yang ia genggam.

Seorang wanita paruh baya yang sudah cukup umur ini membuka pintu kamar itu. "Tuan, ini seragam sekolah untuk besok. Tadi lupa menaruh di lemari milik Tuan." ucapnya dengan beberapa lipat baju yang dibawa dengan tangan yang lurus kedepan, sama seperti para petugas upacara yang sedang membawa bendera merah putih ke tengah lapangan.

"Iya, taruh aja, Bi." ucap dirinya kepada pelayan rumahnya itu.

"Baik, Tuan Romeo."

Pelayan itu meletakkan lipatan baju itu ke dalam lemari tuannya. Hanya dirinya yang boleh memasuki kamar Romeo, membersihkannya, dan memegang barang milik tuannya itu. Seperti saat ini hanya dirinya yang diizinkan untuk menaruh pakaian milik Romeo ke dalam lemari, pelayan lainnya cukup mengurusi yang lain. Bukan tanpa alasan, Romeo sudah diurus oleh Bi Una semenjak kecil sehingga dirinya lebih dekat dan percaya dengan Bi Una. Peraturan untuk hanya Bi Una yang boleh memasuki kamarnya adalah permintaan Romeo dan keluarganya langsung mengiyakan saja karena tidak memiliki alasan untuk tidak setuju.

"Tuan belum tidur? Bukankah sudah jam sebelas?" Hanya Bi Una yang berani bertanya seperti ini.

Romeo menaruh ponselnya, "Aku akan tidur kok, Bibi kenapa belum tidur apa karena mengurusi bajuku?" tanyanya.

R & JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang