Ale yang Datang Kembali

299 40 4
                                    

Yasha

"KAK YASHAAAA!!! CEPETAN ANTERIN AKU!!"

Gue yakin kalo ada orang yang bediri di dekat dia sekarang pasti bakal pecah tuh gendang telinga.

Ddor... dor... ddor!

Suara ketukan pintu yang diketuk Yeva sama sekali nggak nyantai. Ngegas mulu tuh bocah SMA. Heran gue, anak-anak sekarang pada begitu semua bentukannya, sopannya diminimalisir banget.

"Mbak, bisa nyantai nggak?" Ujar gue sambil bukain pintu kamar.

"Nggak bisa, Kak. Sekarang Yeva udah telat, cepetan makanya!" Rengek Yeva.

"Dih maksa lagi?"

"Kak Yasha ngomel mulu dah. Hari ini tuh Yeva pemilihan Ketua Ekskul makanya harus cepet, nggak boleh telat!" Ujarnya.

"Terus kenapa Kakak yang harus buru-buru?"

Mata Yeva terbelalak mendengar jawaban gue barusan, "kalo Yeva telat sampai di sekolah, orang yang harus bertanggung jawab adalah Kak Yasha," ancamnya.

Yeva ninggalin kamar gue sekarang.

Bayangin deh, beberapa tahun kemudian adik gue bakal jadi apa kalau kerjaannya ngancam gue mulu?

Yeva... Yeva.

"Kak, kalo Yeva menang jadi ketua osis, kak Yasha harus kasih hadiah," tegasnya.

Gue cuma mengangguk-angguk mendengarkan celoteh bahkan sampai kami tiba di depan gerbang sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue cuma mengangguk-angguk mendengarkan celoteh bahkan sampai kami tiba di depan gerbang sekolah. "Bye, Kakak aku yang paling jelek sedunia," tuturnya sambil keluar dari mobil.

Seraya melihat ke arah Yeva yang berlari kecil kejauhan, gue tertegun sejenak, lagi mikir kalo anak itu secepat itu gedenya.

Umur gue dan Yeva berjarak sepuluh tahun. Bagi gue, Yeva adalah segalanya. Walaupun bagi Yeva gue cuma Kakak yang ngeselin dan nggak tahu aturan. Yeva tipe anak yang ceria meskipun dia nggak seceria yang dipikirkan oleh orang lain. Di rumah, dia cuma remaja enam belas tahun dan rahasia yang ia simpan. Dan gue, Kakaknya, sedang mencoba memasuki dunia Yeva dengan segala keterbatasan gue.

Pukul dua sore memutuskan untuk kembali cafe.

Pukul dua sore memutuskan untuk kembali cafe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Back To December  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang