Chapter 4

243 16 0
                                    

"Hati-hati." Ucap Myungsoo saat membantu Yongri turun dari mobil.

"Aku bisa sendiri." Ujar Yongri sembari melepaskan pegangan Myungsoo.

"Kau mabuk." Kata Myungsoo.

"Tetapi aku masih sadar, Myungsoo-ya. Pulanglah, aku bisa masuk ke dalam rumah sendiri."

"Apa kau yakin?"

"Tentu. Lihatlah, aku baik-baik saja--ah!"

"Apa itu yang kau bilang baik-baik saja? Kau hampir jatuh." Omel Myungsoo sembari memegang pinggang Yongri. Perempuan itu hampir jatuh jika Myungsoo tidak membantunya.

"Aku hanya tersandung." Balas Yongri sembari mendorong Myungsoo menjauh.

"Pulanglah. Aku ingin istirahat."

Yongri meninggalkan Myungsoo dan berjalan dengan sempoyongan memasuki rumah. Ia sengaja tidak membuat dirinya kehilangan kesadaran malam itu. Yongri tidak ingin kejadian dirinya memuntahi Siwon kembali terulang.

Karena itu Yongri tetap menjaga kesadarannya dengan meminta bantuan Myungsoo. Walaupun mereka sempat berdebat karena Myungsoo memaksa untuk pulang, sedangkan Yongri masih ingin berada di club.

Yongri bersyukur karena Myungsoo bersikeras dan akhirnya laki-laki itu bisa mengantarkannya pulang.

Memasuki kamarnya, Yongri membuka lemari pakaian. Kening perempuan itu berkerut saat tidak melihat pakaiannya di dalam lemari. Ia mencoba mengingat di mana pakaiannya berada.

"Ah! Pakaianku ada di kamar laki-laki kaku itu." Gumam Yongri sembari terkekeh pelan.

Yongri menyeret kakinya untuk meninggalkan kamarnya dan menuju kamar Siwon. Yongri menemukan kamar dalam keadaan gelap saat memasuki kamar Siwon. Ia menatap tempat tidur dan tidak menemukan Siwon di sana.

"Apa dia belum pulang?" Gumam Yongri terlihat tidak peduli.

"Ah, kepalaku sakit sekali." Keluh Yongri sembari memegangi kepalanya.

Yongri mendekati tempat tidur Siwon dan membaringkan dirinya di sana. Melupakan niatnya untuk mengambil pakaiannya di dalam lemari Siwon.

"Aku akan tidur sebentar dan kemudian mengganti pakaian." Ucapnya pelan dan segera memejamkan matanya.

------

Yongri merasa bahwa ia tertidur dalam waktu yang sebentar. Tetapi ia sudah mengalami mimpi yang tidak biasa. Yongri bermimpi ada yang mencium bibirnya dengan intens dan dalam. Ciuman yang terasa memabukkan dan Yongri menyukainya.

'Apa aku akan bermimpi erotis?'

Yongri tidak pernah bermimpi erotis sebelumnya. Namun saat merasakan ciuman pada bibirnya semakin menjadi, entah kenapa membuat Yongri sangat menantikan hal selanjutnya yang akan terjadi.

Yongri bergerak pelan dan seketika bibir yang melingkupinya menghilang. Tanpa sadar Yongri merasa kecewa akan hal tersebut. Yongri berpikir bahwa mimpinya telah berakhir.

Namun tiba-tiba Yongri kembali merasakan bibir lain menyentuh bibirnya. Terasa lebih nyata apalagi saat ia merasa tangan seseorang yang menciumnya itu menggenggam lengannya. Yongri ingin melihat wajahnya.

Hal itulah yang membuat Yongri membuka matanya. Dan betapa terkejutnya Yongri saat melihat wajah tampan Siwon yang berada di atas wajahnya saat ini. Laki-laki itu memejamkan matanya dan tampak menikmati lumatan bibirnya pada bibir Yongri.

Yongri tidak bisa membedakan apakah ini mimpi atau nyata. Siwon menciumnya, bukankah hal tersebut sangat mustahil?

Yongri dapat melihat keterkejutan di mata Siwon saat laki-laki itu membuka matanya dan membalas tatapannya. Mimpi. Ini pasti mimpi, kan? Siwon tidak mau berdekatan dengannya apalagi menciumnya. Yongri tidak menyangka jika ia akan bermimpi Siwon menciumnya.

The One and OnlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang