Myungsoo masuk ke apartement dengan perasaan cemas. Ia tidak tau apa yang akan ditemukannya di dalam. Apakah Yongri yang masih menangis? Ataukah Yongri yang sedang beristirahat?
Myungsoo menghentikan langkahnya setelah ia mengganti sepatunya dengan sandal rumah. Yongri tidak mungkin melakukan sesuatu yang buruk, kan? Seperti menyakiti dirinya sendiri?
Astaga. Membayangkannya membuat Myungsoo kembali melangkah dengan cepat. Ia harus memastikan Yongri baik-baik saja sebelum jantungnya berhenti berdetak karena perasaan takut.
Namun Myungsoo menghentikan langkahnya saat semua pikiran buruknya tidak terbukti. Myungsoo tidak pernah merasa selega ini menemukan Yongri yang sedang menyantap makanan.
Myungsoo memegangi dadanya yang berdetak di luar batas normal. Ia menghela nafas panjang sebelum akhirnya menghampiri Yongri di ruang makan. Myungsoo meletakkan vitamin Yongri di atas meja hingga membuat Yongri menyadari kedatangannya.
Yongri terlihat malu saat menemukan Myungsoo yang memergokinya sedang makan. Mungkin ia merasa sedih dan terluka dengan apa yang terjadi pada rumah tangganya. Tetapi Yongri tidak bisa mengabaikan rasa lapar pada perutnya.
Yongri tidak ingin bayi di dalam kandungannya kelaparan. Karena itulah ia mencari makanan di apartement Myungsoo. Beruntung karena laki-laki itu memiliki berbagai macam masakan di dalam kulkas. Yongri hanya perlu menghangatkannya saja.
"Maaf. Aku lapar." Gumam Yongri sembari menundukkan kepalanya.
"Tidak, Yongri-ya. Jangan minta maaf. Kau tidak tau betapa bersyukurnya aku menemukanmu sedang makan saat ini." Kata Myungsoo sembari duduk di hadapan Yongri.
"Aku tidak mau anakku kelaparan."
"Benar. Kau tidak bisa membiarkannya kelaparan. Karena dia bisa mengutukmu di dalam sana." Gurau Myungsoo.
Kembali merasa bersyukur karena Yongri tersenyum, walaupun hanya senyuman kecil. Setidaknya Myungsoo bisa sedikit mengalihkan kesedihan perempuan itu.
"Kau masih lapar? Apa aku perlu memasakkan makanan yang lain untukmu?" Tanya Myungsoo menawarkan.
"Tidak, Myungsoo-ya. Aku sudah kenyang." Jawab Yongri.
"Ah, ini vitaminmu. Minumlah."
Myungsoo menyodorkan vitaminnya. Yongri menerima vitamin tersebut dengan pelan. Myungsoo menyadari Yongri yang kembali merasa sedih.
"Apa kau bertemu dengannya?" Tanya Yongri pelan. Myungsoo hanya diam saja dan tidak berniat mengatakannya pada Yongri.
Yongri mendongak dan menatap Myungsoo. Menanti jawaban laki-laki itu atas pertanyaannya.
"Kau bertemu dengannya?" Ulang Yongri. Myungsoo mengalihkan pandangannya.
"Myungsoo-ya.."
"Aku bertemu dengannya dan aku memberinya beberapa pukulan." Kata Myungsoo dengan ketus.
"Dia--" Myungsoo tidak dapat melanjutkan ucapannya.
Myungsoo tidak mungkin mengatakan pada Yongri apa yang Siwon katakan tadi. Ia tidak ingin membuat Yongri menjadi semakin sedih. Kata-kata kasar Siwon pada Yongri akan membuat Yongri kembali menangis.
"Dia pantas mendapatkan pukulan dariku. Laki-laki bodoh." Umpat Myungsoo.
Yongri kembali menundukkan kepalanya. Memikirkan keadaan Siwon setelah Myungsoo memukulnya. Apakah dia kesakitan? Apakah ada yang mengobatinya? Bagaimana jika pukulan Myungsoo meninggalkan bekas luka diwajahnya?
Yongri mengkhawatirkan Siwon.
"Jika kau sudah selesai makan, aku akan mengantarmu pulang ke rumah orangtuamu." Ucap Myungsoo. Yongri menatap Myungsoo dengan terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The One and Only
RomanceMenikah karena perjodohan membuat Siwon dan Yongri saling membenci dan berusaha untuk tidak saling memperdulikan. Namun setelah melewati malam yang panas, perasaan mereka mulai berubah. Benih cinta mulai muncul diantara keduanya. Tetapi ketika kehi...