Chapter 12

416 16 0
                                    

Yongri membuka matanya dengan perlahan. Otaknya sedang mengulangi kejadian yang terakhir kali diingatnya. Mata Yongri menatap pada langit-langit diatasnya dan seketika terlonjak saat menyadari bahwa ia tidak berada di rumah.

"Wow! Tenang, Choi Yongri." Ucap Myungsoo membuat Yongri langsung menatapnya.

Yongri terlihat lega karena mengetahui jika dirinya berada di rumah Myungsoo. Ia benar-benar sempat lupa dimana dirinya berada dan apa yang dilakukannya terakhir kali.

"Sudah merasa lebih baik?" Tanya Myungsoo sembari mengusap kepala Yongri.

"Ya. Sakit kepalaku sudah hilang." Jawab Yongri dengan suara serak.

"Minumlah." Myungsoo memberikan minuman hangat untuk Yongri.

"Jam berapa sekarang?" Tanya Yongri.

"Setengah satu malam." Jawab Myungsoo.

Mata Yongri melebar saat mendengar jawaban Myungsoo. Ia meraih pergelangan tangan Myungsoo yang memakai jam untuk memastikan jika laki-laki itu tidak membohonginya. Dan ternyata Myungsoo benar.

"Kenapa kau tidak membangunkanku?!" Omel Yongri.

"Aku hanya tidak ingin sakit dikepalamu semakin menjadi." Balas Myungsoo membela diri.

Baiklah, niat Myungsoo memang baik.

"Aku harus segera pulang."

Yongri beranjak dari sofa dan mengambil tasnya. Melihat itu, Myungsoo juga ikut beranjak dan berdiri disamping Yongri.

"Aku akan mengantarmu pulang." Kata Myungsoo.

"Tentu saja kau harus melakukannya." Sahut Yongri dan segera berjalan mendahului Myungsoo.

Myungsoo menatap punggung Yongri dan tersenyum kecil. Kemudian menyusul Yongri untuk mengantar perempuan itu pulang.

Yongri yang dikenal Myungsoo, tidak pernah memperdulikan jam berapa ia pulang ke rumah. Semakin malam, semakin baik menurut Yongri. Karena perempuan itu selalu pulang dalam keadaan mabuk dan lebih baik menghindari kemarahan orangtuanya dengan pulang malam.

Tetapi Yongri yang sekarang benar-benar telah berubah. Seandainya perhatian Yongri pada Myungsoo telah hilang, maka Myungsoo tidak akan mengenal perempuan itu lagi. Karena hanya perhatian dari Yongri--lah yang membuat Myungsoo tergila-gila padanya.

"Apa yang kau cemaskan? Bukankah suamimu sedang mengacuhkanmu?" Tanya Myungsoo setelah mereka melewati setengah perjalanan.

"Tetap saja tidak baik jika aku pulang malam seperti ini." Jawab Yongri tanpa menatap Myungsoo.

"Kau bahkan pernah pulang lebih malam dari ini dan dalam keadaan mabuk." Komentar Myungsoo.

"Oh, Tuhan. Jangan bahas itu lagi, Myungsoo-ya." Keluh Yongri.

"Aku benar-benar tidak tau apa yang kupikirkan dulu sehingga selalu pulang dalam keadaan mabuk." Yongri menggelengkan kepalanya.

"Sejujurnya aku lebih menyukaimu saat itu." Kata Myungsoo membuat Yongri menatapnya.

"Kau sudah banyak berubah dan rasa sukaku padamu sepertinya juga sudah berkurang." Lanjut Myungsoo membuat Yongri tertawa.

"Itu bagus untukmu." Komentar Yongri dan kembali menatap ke depan.

'Aku berbohong.'

Wajah Myungsoo terlihat datar dan ia mengeratkan pegangannya pada kemudi mobil. Menginjak gas semakin dalam agar mereka semakin cepat sampai di rumah Yongri.

Beberapa saat kemudian, mobil Myungsoo berhenti tepat di depan rumah Yongri dan Siwon. Keduanya segera keluar dari dalam mobil. Dari luar, Yongri dapat melihat jika rumah dalam keadaan sepi. Ia yakin jika Siwon sudah tidur.

The One and OnlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang