Ketua : Fina Nurpiana
Anggota:
1. Naila Nur Andini
2. Ma'wa nitajul Auliya
3. Eka Ibanesa
4. Riana Desti
5. Niken PurwantiSepatu
Oleh Kelompok 11"Kita itu layaknya sepatu, berjalan beriringan, namun tak akan bisa bersatu jika tanpa salah satunya."
Part 1
Oleh Fina NurpianaDua belas tahun bukan waktu yang singkat untuk sebuah pertemanan antara Rangga dan Raya. Keduanya menjadi dekat sejak pertemuan pertama mereka di bangku Sekolah Dasar. Mereka bagaikan sepasang sepatu. Berjalan beriringan namun tak pernah bisa bersatu. Keduanya sama-sama memiliki humor yang receh. Tak heran mereka sangat akrab satu sama lain.
"Rangga gue cantik nggak?" tanya Raya sembari mengedipkan sebelah matanya.
"Cantikan Rangga lach!" Rangga menirukan logat banci lampu merah.
"Idih geli banget hahahaha!" Raya menoyor jidat Rangga.
"Kalau lo cantik gue sengsara Ra," ucap Rangga seperti dengan nada serius.
"Kenapa?" Raya mengangkat sebelah alisnya.
"Saingan gue banyak." Rangga mencubit pipi Raya.
Seketika pipi Raya memanas dan menyemburatkan semu merah namun berhasil ia sembunyikan.
Saat ini mereka sedang berada di atas rooftop sekolah. Menunggu sunset adalah kegiatan wajib dalam keseharian Raya. Ya, Raya memang sesuka itu pada keindahan matahari sore.
"Ra kita temenan udah berapa lama sih?" tanya Rangga sembari menatap keindahan wajah Raya dari samping.
Raya bergeming, pandangannya masih tertuju pada langit sore yang perlahan memamerkan sinar jingganya.
"Woy Raya budek!" Rangga meneriaki Raya.
"Hah apa?" tanya Raya melongo.
"Ckk makanya kalau ngorekin kuping yang bersih dong!" Rangga berdecak kesal.
"Apa sayang? Lo tadi ngomong apa?"
DEG!
Jantung Rangga berdetak lebih cepat. Lagi-lagi perasaan itu merasuki hati Rangga. Perasaan yang di kubur dalam-dalam sejak puluhan tahun lalu.
"Nggak ngomong apa-apa,"
Ya, Rangga hanya bisa mengucapkan kata-kata itu. Dirinya terpaksa berbohong demi menetralkan degup jantungnya.
"Eh menurut lo Kak Raihan gimana?" tanya Raya sembari membenarkan posisi duduknya. Kini mereka duduk berhadapan.
"Lebih ganteng gue," jawab Rangga penuh percaya diri.
"Hahaha iya kalo dari ujung monas dilihatnya!" Raya tertawa geli mendengar pengakuan Rangga.
Rangga ikut tertawa juga. Apa pun yang membuat Raya bahagia, Rangga pasti ikut Bahagia.
"Besok gue mau jalan sama Kak Raihan, temenin gue belanja baju yu! Baju gue kaya laki semua," ujar Raya.
"Oke,"
Rangga menerima ajakan Raya. Meskipun hatinya menolak untuk itu. Raihan merupakan laki-laki yang mendekati Raya. Dan ini merupakan kesakitan Rangga yang ke sekian kalinya.
Inilah kisah Rangga dan Raya. Tentang Rangga yang menyembunyikan perasaannya di balik topeng persahabatannya. .Juga tentang Raya yang selalu gagal dalam menjalin cinta, namun tak pernah sadar ada seseorang yang selalu mengharapkan ketulusan hatinya.
"Rangga baju ini bagus nggak?" tanya Raya penuh semangat.
"Bagus,"
"Eh yang pink apa yang biru?"