SUNRISE with Melody

#17

.

.

.

Seulgi mengintip dari belakang panggung untuk melihat banyaknya orang yang telah duduk dengan manis di tempat masing-masing. Ada juga beberapa kameramen, reporter dan lain sebagainya sedang menunggu acara ini akan segera mulai. Jantung Seulgi berdetak kencang dan tangannya begitu dingin melakukan ini semua demi Carole. 

Seumur hidup ia tidak pernah menampakkan diri di depan banyak orang bahkan acara ini secara berlangsung disiarkan di media. Tampak begitu gugup melakukan hal seperti ini untuk dilihat banyak orang.

Ia kembali ke dalam menemui Carole yang sedang berdiskusi dengan rekan lainnya mengenai acara ini. Seulgi akhirnya duduk di depan meja riasnya, menatap kembali pada pantulan cermin. Ia masih tidak percaya bisa berubah dengan kecantikan yang dirias oleh sahabatnya. Tidak terlalu menor dan sangat natural. Seulgi menyukainya.

"Apakah eomma secantik aku?" Batinnya sambil tersenyum.

Seulgi menguap. Merusak wajah cantiknya saat menatap dirinya melalui cermin. Sebab ia menguap menjadi sangat jelek wajah Seulgi. Ia menepuk-nepuk pipinya agar tersadar dan tidak mengantuk. Ia mengambil botol air minumnya dengan segera meneguknya.

"Ya.. masuk saja tidak apa." Terdengar suara Carole sedang berbicara dengan ponselnya.

Seulgi menoleh ke belakang karena rasa ingin taunya Carole sedang mendapatkan telepon dari siapa. Ternyata dan hampir lupa, Seulgi baru ingat dengan lelaki satu ini. Seungyoun datang dengan mantel panjangnya selutut dan fakta lelaki itu tampan saat pertama kali melihatnya. Seulgi memang akui lelaki ini tampan saat pertama kali bertemu.

Seulgi melambaikan tangan padanya, lelaki itu tersenyum sumringah sembari berjalan mendekati Seulgi. Seungyoun memberinya permen karet kesukaan Seulgi semenjak di Paris. Sehingga Seulgi membulatkan matanya dan senang melihat permen itu.

"Wah.. kau memang sangat perhatian Youn-ah." Salah satu hobi terbarunya yaitu mengunyah permen karet.