Prequel

3.4K 185 17
                                    

TN:

Kisah ini terjadi bersamaan dengan chapter 21 di AU Brightwin "Perjodohan". Kalau kalian lupa, ini terjadi pada saat Valentine. Harap dibaca prequel ini terlebih dahulu karena ini adalah akar dari semua kejadian yang ada di buku ini.

Selamat membaca

Let the story begin :

Nanon bosan. Ia datang kemari agar bisa quality time bersama kedua kakaknya, namun nyatanya kedua kakaknya sibuk dengan pacarnya masing-masing. Padahal ia sudah lama sekali tidak bersama kedua kakaknya. Pluem sibuk koas, Frank sibuk dengan marching band nya, Nanon sibuk dengan persiapan SMA nya. Nanti malam mereka bertiga akan tidur bersama sih di Apartemen nya Pluem, tapi Nanon juga mau mendapat perhatian dari kedua kakaknya sekarang.

"Bang, Nanon bosan.'' Nanon berbicara pada Pluem yang saat itu sedang membersihkan bibir Chimmon dengan sapu tangan.

"Abang kan udah bilang kamu pasti bosan kalo ikut abang..''

"Habisnya kalo aku gak ikut pasti Abang ama Kakak ketemuan berdua doang dan ninggalin Nanon.'' Nanon melipat kedua tangannya lalu memasang wajah tidak sukanya.

"Non..'' Pluem yang sedari tadi sibuk dengan Chimmon kini berusaha fokus dengan adik bungsunya. "Abang kan udah pernah bilang ke kamu, Abang gak akan ninggalin kamu. Abang juga udah sumpah kan abang akan botak seumur hidup kalo abang berani ninggalin kamu.'' Nanon tertawa kecil di sela kalimat Pluem. "Abang sama Frank kesini juga bukan untuk ketemuan berdua, tapi karena mau bareng pacar kita. Abang ama Frank tahu kita akan sibuk masing-masing karena itu kita gak kasih tahu kamu.''

"Abang lupa ya? Nanon kasih penjaga buat Abang ama Kakak yang ngelaporin kegiatan kalian setiap harinya.''

"Abang gak lupa kok... Abang juga gak protes kan waktu Kao cerita ke kamu. Abang gak kasih tahu ke kamu karena Abang tahu kamu gak akan betah Abang tinggal sibuk begini.'' Pluem mulai mengelus rambut hitam Nanon, berusaha menenangkan Nanon. "Nanti malam kita kan bobo bareng, jadi sekarang Abang manjain Chimmon dulu ya. Kasihan Chimmon Abang tinggal seminggu lebih. Kamu menikmati live music nya aja ya. Kamu suka musik kan? Nikmatin ya.'' Pluem tersenyum saat melihat Nanon sudah tidak lagi melipat kedua tangannya.

"Hm..'' Nanon hanya bergumam untuk menjawab. Ia mengambil telepon genggamnya untuk bermain game.

Rasa bosan Nanon mulai berkurang karena game yang ia mainkan. Nanon fokus bermain game dan berusaha mengalahkan musuh, hingga Nanon mendengar suara tawa anak kecil. Nanon melihat sekitar, mencari sumber suara, dan melihat seorang anak kecil sedang tertawa karena orang dewasa di sebelahnya sedang memasang wajah lucu. Nanon tahu orang dewasa itu, Ohm namanya. Abangnya cerita Ohm adalah sahabat Bright, tunangannya Kak Win. Saat Ohm tampil di atas panggung tadi, Nanon sempat terpana dengan penampilan Ohm karena Nanon merasa Ohm bernyanyi dengan sepenuh hati. Nanon melihat saat bernyanyi pandangan Ohm selalu fokus pada satu meja, meja tempat anak kecil itu duduk bersama orang dewasa lainnya. Pantas saja Ohm bernyanyi dengan sepenuh hati, ternyata kekasihnya melihatnya dari bangku penonton.

"Bang, Nanon mau ke toilet dulu.'' Nanon bangun dari duduknya setelah merasa dadanya tidak enak melihat pemandangan bahagia Ohm, sang anak kecil, dan orang dewasa lainnya itu. Nanon segera pergi sebelum Pluem menjawabnya. Toilet cafe saat itu sepi, tidak ada orang. Nanon berdiri di depan cermin wastafel, berusaha menahan air matanya keluar. Pemandangan keluarga bahagia sekarang menjadi pemandangan yang menyakitkan bagi Nanon. Dulu Nanon pernah merasakannya. Dua orang Ayah memanjakannya, dua orang kakak, menjailinya, mereka tertawa bersama. Setelah perceraian kedua orang tuanya, Nanon sudah tidak merasakannya lagi. Bapak dan Daddy sibuk, begitu pula Abang dan Kakak. Seolah-olah perlahan mereka mulai meninggalkan Nanon. Nanon selalu mendapatkan apa yang ia inginkan, dan keinginan Nanon untuk menyatukan keluarganya kembali adalah keinginannya yang belum dikabulkan Tuhan.

PermulaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang