Chapter 35

1.2K 102 4
                                    

"Daddy?" Ohm melihat New sedang berdiri di depan pintu Apartemennya setelah beberapa menit sebelumnya bel Apartemen Ohm berbunyi.

"Halo Ohm, boleh aku masuk?" tanya New sambil mengangkat tas belanjanya.

Ohm mengambil tas belanja tersebut dan mempersilahkan New untuk masuk. "Daddy sendiri?" tanya Ohm lalu menutup pintu dan berjalan menuju Dapur.

"Iya... dimana Marc?" tanya New yang melihat sekeliling Apartemen mencari cucunya.

"Ada di kamar sedang tidur." Ohm mengeluarkan barang belanjaan yang dibawa New. "Daddy banyak banget belanjanya."

"Itu untuk seminggu, Ohm. Kamu kalau makan seminggu gak sebanyak itu emangnya?"

"Ohm sekarang lebih suka beli makan di luar, hehe." jawab Ohm sambil terkekeh. "Makasih banyak ya Dad. Aku belum ada waktu untuk belanja juga karena ngurus Marc."

"Orang tua mu gak bantuin?"

"Papa lagi ada konferensi di Finlandia dan Daddy lagi persiapan untuk liga musim panas. Jadi yang bantuin aku cuma Bright, Earth, dan Win aja kadang-kadang. Kita belum pernah ada yang urus bayi jadi kita juga kewalahan..." Ohm menjawab sambil tertawa meskipun New tahu tawa itu untuk menutupi kesedihannya.

"Daddy tahu apa yang kamu lalui karena Daddy pernah melaluinya juga. Daddy tahu rasanya mengurus anak seorang diri, tanpa pasangan...." Ohm menghentikan kegiatannya setelah ia mendengar nada bicara New yang berubah. "...karena itu Daddy disini, untuk dukung kamu. Sudah 20 hari Nanon belum sadar. Daddy tahu itu hal yang berat, tapi kamu jangan khawatir. Daddy tahu Nanon. Ia akan kembali. Ia akan kembali ke kita."

"Terima kasih, Dad." jawab Ohm sambil tersenyum, kini tersenyum ikhlas.

"Sudah selesai, kan? Ayo kita ke Rumah Sakit. Daddy tahu hari ini kamu mau ke Rumah Sakit sama Marc. Daddy kesini sekalian dianterin kamu."

"Siap, tunggu sebentar ya." Ohm berlari kecil menuju kamarnya dan saat keluar kamar ia sudah menggendong Marc dengan tas bayi di pundaknya. "Marc masih tidur, tapi mungkin Daddy mau menggendongnya?" tanya Ohm lalu memberikan Marc kepada New.

New tersenyum saat ia melihat wajah Marc yang sedang tertidur. "Halo cucuku..." New menggoyangkan badannya pelan supaya Marc masih tetap tidur nyenyak. "Hari ini kita ketemu Ayah lagi ya..." kata New dengan lembut. New menyingkirkan kain yang menyelimuti Marc untuk melihat wajah Marc. "Dia sama sekali tidak mirip dengan Nanon saat bayi, haha..." komentar New. tertawa.

"Papa bilang Marc mirip aku waktu bayi." Ohm sudah berada di luar Apartemen. New pun menyusul Ohm keluar Apartemen meski pandangannya masih tertuju pada Marc.

"Apa tidak masalah jika nanti aku duduk di bangku penumpang belakang?" tanya New saat mereka sudah keluar dari lift.

"Tidak masalah, Dad."

***

"Apa yang kau lihat, Nanon?" Nanon mendongakkan kepalanya ke atas dan melihat Singto sedang bertanya padanya.

"Kehidupan Ohm setelah bertemu denganku." Nanon kembali melihat pemandangan di depannya, pemandangan dimana Ohm sedang melihat wajah Nanon yang sedang tertidur. "Aku penasaran apa Ohm benar-benar mencintaiku... dia tidak pernah membalas ucapan kasih sayang ku seakan-akan... hanya aku yang mencintainya."

"Apa kalimat benar-benar penting bagimu?"

Nanon terdiam sebentar. Pandangannya masih fokus melihat kehidupan Ohm di depannya namun pikirannya, ia sudah tahu mau menjawab apa. "Bapak pernah bilang.... Seorang pria harus menepati kata-katanya... aku perlu Ohm berkata ia juga mencintaiku agar aku bisa tenang..."

PermulaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang