03

2.6K 273 2
                                    

"Alpha, ada Alpha Shawn datang bertemu dengan dirimu" ucap Beta ku Kaow yang masuk ke ruang kerjaku tanpa mengetuk pintu.

"Bawa dia ke ruang tengah. Ambilkan teh hijau & kue yang kubuat tadi pagi" titahku pada Kaow yang membuat kepalaku mendongak memandangnya karena tadi aku disibukkan dengan pekerjaan yang menumpuk.

"Baik Alpha" kata Kaow sambil pergi berlalu membanting pintu.

Aku lupa memperkenalkan diriku. Namaku Mew Jongcheveevat, panggilanku Mew. Aku Alpha di pack Moon Stone Pack.
Aku sudah diangkat menjadi Alpha 3 tahun yang lalu sewaktu aku berumur 25 tahun. Kalo soal Luna .... dia pergi dariku untuk bersama dengan Alpha lain. Menyedihkan bukan. Waktu itu aku belum diangkat menjadi Alpha. Dia mengatakan kalo aku lemah, tidak mampu untuk menjadi Alpha menggantikan posisi ayahku, Golf. Disaat dia pergi dariku, tidak ada waktu bagiku untuk bersedih & merenungi nasibku. Aku bahkan berjanji pada diriku sendiri kalo aku akan membuatnya menyesal telah pergi dariku. Sekarang aku telah menjadi Alpha menggantikan posisi ayahku. Mate ayahku ato ibuku, Mame. Aku juga mempunyai seorang adik perempuan, Eye. Meskipun kami tidak pernah akur, tapi kami saling menyayangi satu sama lain.
Selain itu aku juga mempunyai nama untuk wolf ku yaitu Suppasit a.k.a Suppa.

Aku dikenal seluruh rakyatku sebagai Alpha yang dingin, brutal & tak punya perasaan. Jangan salahkan aku karena itu semua itu turun dari ayahku.
Ah .. ya ampun aku harus menemui teman baikku Alpha Shawn. Kali ini entah apa maunya datang ke kastilku.

"Alpha Shawn, apa kabarmu? Maaf sudah membuatmu menunggu lama" ucapku pada Shawn yang merupakan teman baikku di pack ku. Dialah yang menghiburku disaat aku ditinggalkan orang yang kucintai.

"Tidak masalah Mew, santai saja" jawab Shawn dengan senyuman tipis.

"Ada angin apa yang membawamu kemari Alpha Shawn?" Tanyaku sambil menahan tawa.

"Astaga .. jangan memanggilku dengan sebutan Alpha. Bukankah kita berteman baik. Semua tidak akan berubah kawan" jawab Shawn.

"Iya. Baiklah. Ada apa kamu datang?" Tanya Mew penasaran.

"Kamu ingat dengan Emily?" Tanya Shawn.

"Tentu saja ingat. Dia wanita cantik yang pernah kutemui. Wolf putih. Kenapa? Dia kamu tinggalkan lagi?

"Bukan gitu Mew. Dia sudah menjadi ibu dari anak-anakku, mana mungkin aku meninggalkannya lagi. Malah sebaliknya dia kuangkat menjadi Luna di pack ku"

"HAH?! Luna????" Tanya Mew yang kaget tanpa sengaja menyemburkan teh yang dia minum.

"Iya. Luna. Besok malam acaranya pengangkatannya. Kamu harus datang ya Mew. Manatau saja kamu bisa bertemu dengan mate mu disana"

"Kalo aku ingat untuk datang ya. Kau tahu sendiri kan kalo kerjaan yang ditinggalkan pho bagaimana banyaknya"

"Justru itulah aku menyuruhmu untuk datang ke acaraku. Jangan terlalu serius bekerja. Sekali kali kamu harus melepas lelah agar kamu bisa bertemu dengan mate mu"

"Iya Shawn. Aku usahakan malam ini ya. Aku juga takut kalo warriorku bertarung dengan warriormu" jawab Mew yang kemudian membuat mereka tertawa keras.

"Bagaimana hubunganmu dengan dia? Kudengar setelah kamu jadi Alpha, dia malah datang ke istana untuk menemuimu lagi. Benar-benar tidak tahu malu"

"Iya. Tapi aku tidak pernah mau bertemu dengannya. Aku masih merasakan sakit itu"

"Aku sarankan cobalah untuk membuka hatimu. Tidak perduli pria ato wanita, jika itu membuatmu bahagia jalanilah"

"Iya. Thanks kamu selalu berada disisiku saat aku patah hati. Aku bahagia memilikimu sebagai sobatku" ucap Mew sambil memeluk Shawn.

"Sudahlah. Jangan bersedih lagi. Ngomong-ngomong kamu masih rutin meminum obatmu kan?"

"Masih. Kalo aku tidak rutin meminum obatku, apa kamu pikir aku bisa hidup sampai sekarang"

"Hahahhaha ... ya sudah aku pergi dulu. Salam buat pho Golf & mae Mame ya. Juga adikmu yang cantik itu, Eye"

"Iya. Akan kusampaikan salammu itu"

Alpha Shawn pun pergi meninggalkan istana & Mew kembali ke ruang kerjanya untuk kembali bergelut dengan pekerjaannya.

'Apa kita akan kesana?' Tanya Suppa lewat mindlink.

'Lihat nanti saja' jawabku seadanya.

'Kau ini!!! Siapa tahu Moon Godness sudah menyiapkan mate di pestanya Shawn' kata Suppa dengan nada sengit.

'Baiklah' ucapku sambil memutuskan mindlink secara sepihak.

Tak disangka hari sudah berganti malam & tak kusangka aku terlalu bersemangat untuk ke acara yang diselenggarakan Shawn. Lalu adikku Eye yang baru pulang berlibur ke Maldives & Korea masuk ke kamarku & heran melihat aku yang sangat bersemangat untuk pergi. Biasanya aku tidak akan pernah mau jika diajak ke pesta, karena aku menganggap kalo pesta itu sangat membosankan.

"P', apakah kamu sudah menemukan mate mu makanya kamu begitu bersemangat ke pesta?" Tanya Eye sambil memicingkan matanya.

"Astaga Eye. Pertanyaan macam apa itu? Sudahlah. P' tidak punya waktu melayanimu lagi. P' sudah terlambat. Kalo aku dicari pho katakan kalo......"

"Kalo p' sudah menemukan mate di pestanya p' Shawn kan" jawab Eye memotong pembicaraanku.

"Buuggghhh ... kamu ini. Jangan sembarangan bicara Eye" jawabku sambil menyentil dahinya.

"Sakit p'."

"Syukurin. Siapa suruh sembarang ngomong. Udah p' pergi dulu"

'Bagaimana bisa Alpha sekeras kamu bisa melunak pada adiknya' tanya Suppa.

'Dia adikku yang kusayangi setelah pho & mae. Jadi wajar saja' jawabku.

Tak berapa lama aku sampai di Silver Moon Pack & aku disambut oleh kedua orang tua sahabatku Alpha Keenan & Luna Anastasia.

"Mew, apa kabarmu nak? Selamat datang di acara yang sudah diselenggarakan Shawn. Ini suatu kehormatan bagi kami nak" ucap Alpha Keenan.

"Kabarku baik Alpha Keenan & Luna Tasia bagaimana dengan kabar anda?

"Kabarku baik nak. Bagaimana dengan kabar kedua orang tuamu? Baik?

"Mereka sehat Luna. Orang tuaku ada urusan di perbatasan, makanya aku yang menggantikan mereka"

"Baiklah. Ayo masuk & nikmatilah pestanya. Semoga kali ini kamu bisa menemukan mate mu" ucap Luna Anastasia.

Saat aku tengah asik mencari makanan untuk kunikmati, datang Shawn & Luna Emily menghampiriku. Kami mengobrol sejenak, kemudian mereka pergi lagi untuk menyapa tamu lainnya. Aku pun melanjutkan untuk mencari makanan lain sampai tiba-tiba aku mencium bau yang sangat harum sekali dengan aroma vanilla.

'Mate .. mate .. mate' teriak Suppa dalam diriku yang membuatku tidak bisa mengendalikan rasa bahagiaku. Apakah ini pertanda dia adalah mate ku.

My MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang