04

2.5K 259 7
                                    

'Mate !! Mate !!' tak henti-hentinya Suppa mengatakan hal seperti itu &au tersebut semakin lama, semakin mendekat. Apakah mate ku berada didekat sini?

Mataku terus mencari sosok pria yang akan menjadi mate ku & aromanya yang menenangkan sekaligus memabukkan. Tidak sabar aku ingin melihat wujudnya. Apakah dia secatik ibuku?
Karena terbawa aroma tersebut, aku mengabaikan perkataan Alpha Shawn & Luna Emily beserta kedua orang tuanya.

Tak lama muncullah sosok pria ganteng dengan tuxedo biru tua dipadu dengan dasi kupu-kupu biru metallic menatapku dengan tatapan yang tidak dapat kuartikan apa maksud dari tatapan itu.

'Apa dia mate kita, Suppa?' Tanyaku pada Suppa melalui mindlink. Sedangkan mataku masih menatap pria manis yang didepanku yang sepertinya ada keraguan sekaligus ketakutan. Apakah wajahku sangat menyeramkan ya...

'Ya .. itu mate kita Mew!! Luna kita. Apa yang kau lakukan sekarang? Dekati dia. Apa lagi yang kamu tunggu?' Ucap Suppa memakiku.

Saat aku mau mendekatinya, dia malah pergi dari hadapanku. Apakah dia menolakku? Apakah dia takut padaku? Pikiran seperti itu terus berputar di otakku seperti kaset rusak. Lalu aku pun pamit pada Alpha Shawn beserta mate nya & kedua orang tuanya. Aku beralasan kalo pekerjaanku masih belum selesai. Sebenarnya itu hanya alasanku saja untuk mencari bau pheromone dari pria manis tersebut.

"P' Mew, cepat sekali p' pulangnya. Apa pestanya tidak menyenangkan?" Tanya Eye yang melihatku pulang dengan muka tertekuk.

"Tidak nong. Aku kehilangan sesuatu" jawabku seadanya.

"Kehilangan apa? Mate?" Jawab Eye yang sepertinya bisa dengan mudah menebak isi pikiranku. Memang Eye ini tidak bisa dibohongi oleh siapapun, karna instingnya sangat tajam. Kalo dia pria mungkin dia yang akan menjadi Alpha.

"Kok Eye tahu?"

"P' gak akan seperti ini kalo bukan kehilangan sesuatu yang berharga. Seperti waktu p' kehilangan........ ehm ... sekarang p' bisa ceritakan apa yang terjadi? Mate nya p' cantik?" Tanya Eye sambil duduk santai memeluk boneka beruang nya dibawah kakiku.

"Dia ganteng & manis nong" jawabku tanpa sadar tersenyum.

"Dia pria?"

"Iya"

"Trusssss......"

"Apa nong tidak memandang rendah p' yang suka sesama jenis?"

"P' kenapa aku harus mandang rendah? Kalo sudah saling mencintai kenapa tidak dijalani saja. Lalu p' tahu namanya, alamatnya"

"P' tidak tahu apa-apa nong. Dia lari waktu kami berhadapan. Sepertinya dia takut sama p' ato dia menolakku ya"

"Menurutku dia tidak menolak p'. Tapi tatapan p' yang membuat dia takut"

"Tatapanku? Maksudmu?

"P' apa p' tidak sadar kalo tatapan p' sangat dingin pada orang lain. Pantas saja kalo p' sampai sekarang belum mendapatkan mate"

"Lalu sekarang apa yang harus p' lakukan?"

"Baiklah. Kali ini aku akan membantu p'. Tapi ada syaratnya"

"Apa?"

"P' harus temani aku berbelanja"

"A-apa katamu? Belanja?"

"Iya p'. Aku melihat ada baju yang bagus di etalase mall & beberapa hari yang lalu baru sampai juga ada tas....."

"STOP!!! Yang benar saja kalo aku harus belanja dengan adik rempong seperti dirimu. Astaga. Apa kata orang yang melihatku nantinya"

"Terserah. Tinggal tunggu saja mate p' bakalan diambil orang"

'Sudah turuti saja demi mate ku' kata Suppa melalui mindlink.

'HEI!!! Mate ku' ucapku tak terima

'Iya. Mate kita' perjelas Suppa.

"Baiklah Eye. P' akan menemanimu belanja besok"

"Kalo begitu tunggu besok pagi ya. Luv u p' Mew" ucap Eye sambil mencium pipiku.

Aku tidak tahu apa yang direncanakan Eye besok, tapi yang pastinya aku sudah tidak sabar menunggu hari esok.
Aku kembali membayangkan sosok pria yang mengenakan tuxedo warna biru tua dengan dasi kupu-kupu biru metallic. Wajahnya sangat manis, bibir cherry nya yang manis & pheromone nya yang berbau vanilla. Astaga melihat wajahnya saja aku sudah menjadi gila. Bagaimana kalo bertemu dengannya.

Apakah Eye tahu keberadaannya? Ups ... mungkin aku telah melupakan kalo Eye adalah gadis yang berinsting tajam, bahkan lebih tajam daripada aku p' nya.
Sialnya Suppa dalam diriku melolong penuh kesedihan, sehingga membuatku meringis sekaligus membuat bulu kudukku berdiri semua. Astaga.........

My MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang