Part 18

3K 117 24
                                    

Big G Crop, Ottawa.

Damian menatap dokumen-dokumen yang menumpuk diatas meja kerjanya.

Dia sama sekali tidak bisa berkonsentrasi saat ini, pikiran pria itu tertuju kepada wanita yang sudah ditidurinya kemarin malam.

Damian menghela nafas kasar, dia juga penasaran apa kakaknya sudah bertemu dengan wanita yang merupakan istri kedua dari Martin.

"Aarggh...." Damian menyugar rambutnya dengan frustasi.

Ceklek

Pintu ruangannya terbuka, terlihat Edward masuk ke ruangan Damian dengan wajah serius.

"Katakan kepada Daddy apa yang sudah kau lakukan kemarin?" Edward melipat kedua tangannya di depan dada.

Damian hanya mengeryitkan dahinya, pura-pura tidak mengerti dengan pertanyaan Daddy-nya.

"Damian." Edward menekan suaranya, dia sudah pusing melihat kelakuan putranya yang selalu saja main-main.

"Aku hanya mengawasi pria brengsek itu saja," aku Damian.

Edward hanya menghela nafas lalu beranjak dari duduknya. "Daddy harap kau tidak ikut campur lagi dalam kehidupan kakak mu." tegas Edward sebelum berbalik menuju pintu keluar.

"Aku akan tetap mengawasi pria itu, jadi jangan melarang ku," ucap Damian tak kalah sengit.

Edward pun membuka pintu lalu berlalu dari ruangan Damian, sungguh bicara dengan putranya itu sama saja bicara dengan batu. Entah sifat siapa yang dituruni sang anak, Edward tidak sanggup lagi menghadapi sikap pembangkang Damian.

Damian melangkah mengambil jas nya yang tergantung, lalu menyampirkan di bahu. Dia butuh hiburan dan club malam menjadi pilihan yang terbaik. Ah... Dia butuh alkohol.

Damian menuju parkiran, disana anak buahnya sudah menunggu di dalam mobil. Melihat kedatangan Damian, anak buahnya langsung membuka kan pintu mobil.

"Aku akan pergi sendiri," ucap Damian, anak buahnya pun menyerahkan kunci mobil milik Damian lalu pamit pergi.

Damian masuk ke dalam mobil mewahnya.

Malam ini Damian hanya ingin sendiri, dia butuh waktu untuk merenungkan apa yang harus dia lakukan ke depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini Damian hanya ingin sendiri, dia butuh waktu untuk merenungkan apa yang harus dia lakukan ke depannya.

Damian sudah tiba di parkiran club malam, tapi tidak berniat turun sama sekali dari dalam mobilnya.

Dia menginjak pedal gas lalu memutar kemudi, Damian memilih kembali ke rumah nya saja.

Damian memasang earpiece ke telinga lalu menghubungi anak buah nya.

"Carikan sebuah apartemen di Toronto, aku butuh cepat," ucap Damian lalu memutus sambungan telepon. Anak buahnya pasti langsung mengerti hanya dengan sekali perintah, jadi dia tidak perlu banyak bicara.

8. Bunga Kedua ( THE END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang