05 : Brotherhood | HenCas

3.3K 258 28
                                    

Hendery x Lucas as brother
Bukan hubungan incest.

===

Di ulang tahunnya yang ketujuh belas, dimana itu merupakan ulang tahun pertama setelah kepergian sang bunda, Lucas justru mendapatkan kado yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Ini bukan kado yang membuatnya bahagia, tapi tidak bisa dikatakan membuatnya sedih juga. Lucas bahkan tidak bisa mendeskripsikan perasaannya sendiri.

Kado ini berbeda. Sangat berbeda dengan berbagai macam kado yang pernah ia terima sebelumnya. Kado ini berupa kabar berita, atau mungkin lebih mudah dikatakan sebagai ... fakta yang terungkap? Entahlah.

Di pagi hari, sang ayah yang selama dua bulan terakhir tidak pulang, akhirnya ingat bahwa ia punya rumah dan memutuskan untuk kembali ke sana. Awalnya Lucas kira sang ayah ingat dengan perayaan hari kelahiran putranya itu. Ia dengan semangat keluar dari kamar dengan harapan akan mendapat kado spesial dari sang ayah. Atau minimal, ucapan selamat ulang tahun. Sayangnya, itu semua hanya menjadi angan-angan.

Dibandingkan mengucapkan selamat ulang tahun seperti yang dilakukan kebanyakan orang tua dihari ulang tahun anaknya, ayah justru memperkenalkan seorang anak laki-laki seumuran dengan Lucas, dan mengatakan bahwa ia adalah adik Lucas.

"Ayah lagi ngerjain Lucas ya?" tanya Lucas mencoba berpikir positif. Ia melepaskan tawa canggung. "Ah ayah, prank-nya nggak lucu ah."

Ayah tidak tertawa. Ia masih menatap Lucas dengan pandangan seriusnya.

"Ayah tidak punya waktu untuk bercanda, Lucas. Antarkan adikmu ke kamar. Untuk sementara kalian akan tidur berdua."

Setelah mengatakan itu, ayah pergi. Ia bahkan tidak menjelaskan apa-apa lagi. Ia benar-benar meninggalkan dua anak laki-laki yang kebingungan itu di rumah sebesar ini.

"Eung—hai?" laki-laki asing itu memulai percakapan setelah hening yang cukup panjang. Lucas yang sedari tadi menunduk dengan pikiran kosong akhirnya memberikan atensi pada kehadiran manusia di dekatnya itu.

"Ah, iya. Maaf. Gue agak kaget sama kejadian barusan. Hahahaha. Maaf ya?" jawab Lucas sambil memaksakan senyumnya. Ia lalu mengambil alih satu koper besar dari tangan adik-nya itu.

"No, harusnya gue yang minta maaf." Lelaki asing itu mengulurkan tangannya yang langsung disambut oleh Lucas dengan paham. "Hendery."

"Lucas." Ia melepas jabat tangan mereka dan menggedikan kepala menunjuk arah tangga. "Ayo ke kamar."

Hendery mengangguk. Lalu ia mengikuti langkah Lucas menuju kamar yang akan ditempati oleh mereka berdua.

"Maaf kalo agak berantakan," ujar Lucas berbarengan dengan tangannya yang mendorong handle pintu.

Nggak. Lucas bohong. Hendery nggak menemukan definisi 'agak berantakan' sama sekali di kamar itu. Semua barang tertata dengan rapi. Ia juga bisa melihat buku-buku yang berjajar dengan label nama di setiap kategori bukunya. Di atas rak buku, Hendery dapat menemukan figura besar yang berisi foto keluarga. Ada Tuan Wong, Nyonya Wong yang setaunya sudah meninggal setahun yang lalu, juga ada Lucas di sana. Hendery perkirakan umur Lucas lebih muda dua tahun saat foto itu diambil. Ia kelihatan masih seperti anak sekolah menengah pertama di sana.

Seirá; All x LucasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang