08 : Hurt | Lucas x NCT

6.9K 471 159
                                    

Trigger Warning!

———

Lucas mematikan ponselnya. Perasaannya kacau. Dia berantakan. Hancur sehancur-hancurnya.

Komentar-komentar itu berkeliaran di kepalanya. Tidak bisa hilang barang sebentar saja.

The Lucas guy from NCT is actually talentless.

He can't even rap and dance, wtf. Sm, are you blind or what?

Another visual but talentless.

Visual? Wdym bro. He's ugly.

He's loud af. Annoying.

He's dumb. Loud. Annoying. Ugly. NCT deserve better than him.

Hey Lucas, don't be shy go cut yourself.

Menarik napasnya dalam-dalam, Lucas mencoba menenangkan dirinya sendiri.

Sakit. Rasanya sangat sakit.

Disaat ia berusaha keras untuk menghibur, ternyata hal itu justru membuat orang lain membencinya.

Memangnya apa yang salah dengan dirinya?

Lucas menggigit bibirnya. Napasnya mulai berat dan putus-putus. Tubuhnya bergetar.

Cukup.

Dia harus mengabaikan komentar-komentar itu.

Semuanya akan baik-baik saja jika Lucas bisa abai.

He is talented.

He's not ugly.

He's not annoying.

Mereka semua salah. Komentar-komentar itu dikirim oleh orang-orang yang bosan dan itu bukan makna yang sebenarnya.

But it's still hurts.

•••••••

Lucas berlatih menari hingga larut malam.

Semua member sudah pulang. Ia sendirian di ruangan ini. Menari dengan begitu semangat walaupun tubuhnya sudah terlalu lelah.

Ia ingin menari dengan baik.

Ia ingin semua orang terpukau padanya.

Ia ingin semua orang menyadari bahwa Lucas memiliki talenta. Bahwa dia pantas berada di tempatnya saat ini.

Napasnya tersenggal-senggal seiring dengan gerakannya yang semakin melemah. Kepalanya pusing akibat terus bergerak tanpa istirahat. Lucas bahkan tidak sadar bahwa ia sudah melewatkan makan siang dan makan malamnya tadi.

Tidak apa-apa.

Semuanya butuh perjuangan. Jika ia berusaha lebih keras, maka hasilnya akan memuaskan.

Lucas menjatuhkan dirinya ke lantai. Bersandar pada kaca ruang latihan dan menenggak minumnya dari botol yang ia bawa.

Lelah. Ia lelah. Bukah hanya secara fisik, tetapi juga secara psikis.

Diabaikannya keringat yang bercucuran. Ia memejamkan matanya sesaat, membiarkan hawa ac mendinginkan tubuhnya yang panas.

Suara pintu ruangan yang terbuka tiba-tiba membuat mata Lucas ikut membuka. Retina matanya mendapati Taeyong yang menatapnya dengan kesal.

"Lucas! Aku mencarimu ke sana kemari, ternyata kau di sini. Kau bodoh atau apa, hah? Besok kita memiliki jadwal. Manager memarahiku karena kau tidak ada di dorm. Aku tau kau terbiasa bergerak sesukamu, tetapi tolong gunakan otakmu walaupun hanya sesekali."

Seirá; All x LucasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang