"Soal yang dikelas tadi, maksud lo siapa Len?" Shania lebih dulu membuka pertanyaan, sedangkan yang lain memesan makanan terlebih dahulu. Kesya duduk tepat didepan Alena sambil menggigit kuku jarinya yang kepanjangan.
Alena duduk sambil mengibaskan tangannya, "nanti dulu kita ngomongin ini, tunggu yang lain selesai baru gue ngomong. Ga seru kalo mereka ga denger, soalnya pasti mereka kaget."
Kesya tersenyum simpul mengangguk mengiyakan, kemudian dirinya membuka ponsel Salsa untuk bermain game dadu berbagai warna. Kebiasaan mereka kalo lagi dimana aja pasti memainkan aplikasi ini bersama. Sementara Kesya menamai dadu peserta, tiga teman lainnya menyusul kemeja untuk menaruh makanan.
"Udah pada kumpul kan? Yaudah sambil cerita lo juga boleh lah makan-makan dulu." Ucap Alena.
Salsa menyeletuk, "gimana maksud lo si Naila? Main cowo lagi?"
Alena mengangguk, "ini lebih parah, bukan sekedar main cowo jalan sambil makan."
Alena diam sebentar menyeruput es teh dihadapannya, yang lain menunggu.
"Tapi lebih tepatnya dia udah tidur sama cowo." Terang Alena.
Yang lain memelotot ngeri, sedangka Mira langsung menggeleng tidak percaya.
"Ga mungkin." Jawab Mira tegas.
"Lo tau dari mana si Naila tidur sama cowo?" Tanya Tiara berbarengan dengan Shania.
"Dari Saras, dia ngasih tahu gue kalo Naila tidur bareng sama cowo dan nyewa hotel." Jawab Alena.
"Ada bukti?" Kekeuh Mira masih tidak percaya.
"Gue baru diceritain, tapi Saras janji bakal ngasih foto buktinya ke gue. Gue tadinya syok ga percaya, tapi emang begitu kenyataannya." Alena menggeleng kepalanya tidak yakin sedangkan yang lain sedikit ngeri atas kasus Naila yang belum selesai.
Kemarin Naila dapat laporan telah bertengkar hebat dengan kakak kelas, lalu kemudian ia dapat masalah lagi karna berhubungan badan. Ini semua berawal dari dia suka mainin cowo, banyak hujatan dan makian tak berdasar itu menuju ke Naila.
Mereka melanjutkan makan sambil sesekali menyelipkan candaan khas mereka, sedangkan dilain tempat Kenneth berjalan melewati cafe yang mereka tempati sekarang.
Alena menoleh cepat takkala menemukan sosok itu disebrang jalan memakai sweater merah maroon. Rambutnya yang cepak dengan bentuk wajahnya yang tegas mengalihkan perhatian Alena, segera cewe itu berdiri lalu berlalu dari bangku tempatnya sekarang.
"Gue mau ke toilet." Izin Alena dan berlalu begitu saja melewati teman-temannya.
"Sebentar deh gue masih bingung sama Naila, gue tau dia suka main cowo. Bahkan dirumor in dia juga jajahin diri, tapi itu berita semua bisa kita sangkal. Tapi kali ini feeling gue bisa aja bener, Naila bukan main sama yang cowo biasanya." Tiara membuka topiknya lagi.
"Gue sih percaya ga percaya, lagipula Naila tidur sama cowo bagi gue itu udah biasa. Keliatan aja gitu dari langkah nya kalo dia jalan, tapi serius gue kepo sama siapa dia tidur." Sambung Shania.
Mira terdiam ia masih belum menerima Naila dengan berita seperti itu, dirinya benar-benar harus mencari tahu kebenarannya sebelum terungkap jelas faktanya.
"Gue masih ga yakin." Tegas Mira sekali lagi kemudian kembali bermain dadu itu mengabaikan tatapan heran teman-temannya.
Alena kembali dari toilet dengan tatapan lesu sekaligus murung, ia mengangguk tak bersemangat.
"Kenapa Len?"
"Iya Len lo kenapa? Mules?"
"Berak lu ga lancar?"
"Len oi jawab"
Alena mendelik galak kemudian duduk kembali, "bukan bego berak gue mah lancar, ini gue lagi ga nafsu makan aja kenapa juga gue gatau."
"Balik yuu bentar lagi masuk kelas." Ajak Kesya lebih dulu.
Alena menatap Tiara dengan tatapan memohon, sepertinya Tiara yang mengerti mengangguk mengiyakan. Sedang yang lain hanya berdiri lalu mulai kembali ke sekolah mereka.
Kenneth berdiri diseberang jalan melihat Alena keluar dari cafe, ingin menyapa tapi melihat keberadaan teman-temannya disekitar mengurungkan niat Ken untuk menghampiri. Dirinya hanya melihat dari kejauhan ditemani oleh temannya Gerald.
Tangannya mengacak rambut cepak itu dengan asal, kemudian melanjutkan langkah menghindari tatapan Alena untuk saat ini.
~~~
Sepulang sekolah Alena hanya menutupi kegusaran itu dengan candaan yang sungguh konyol, memegang notebook kemana-mana dengan tas yang sudah siap dipunggungnya.
"Sal pesenin gue ojek dongg." Dirinya duduk diatas meja dengan mengayunkan kakinya yang panjang, kemudian menyanyi tidak jelas diiringi gendangan meja kayu dari Mira.
Sedangkan Tiara mengambil sapu untuk membersihkan kelasnya yang kotor, sudah jadwalnya, seharusnya Salsa ikut membereskan tapi ia sibuk memesan ojek yang Alena pinta. Dirinya pun hanya mengiyakan. Shania bersama Kesya pamit terlebih dahulu untuk pulang karna tugas kelompok mereka ditunggu minggu depan.
"Sumpah deh anjir anak laki kalo beberes kelas ga bener banget, sialan nanti gue denda ah. Nyapu aja kagak bener gimana gue kagak sewot." Suara Tiara yang lagi-lagi mendumel kelakuan anak cowok yang suka sembarangan kalo piket, lengkap dengan mereka kabur meninggalkan kelas dalam keadaan berantakan total.
"Emang dajal anak cowonya, tungguin gue Ra gue juga mau beberes meja dulu sama papan tulis." Salsa ikut mengambil sapu sekaligus mendorong meja-meja kayu itu kembali ketempat semula.
"Udah?" Tanya Alena.
"Udah kok Len lo tungguin aja bentar lagi abangnya dateng."
Alena hanya ber'oh' ria sambil melanjutkan tariannya, Mira pun pamit pulang karna sudah ditunggu kakanya dirumah, katanya sih ingin pergi ditemani ke toko buku.
Sedangkan sembari mereka bertiga masih berada dikelas, Salsa membuka mulut lagi.
"Len..lo sama Ken gimana?"
***
Holaaa kalian semuaa sumpah aing ga nyangka bakalan nulis lagi cerita baruuù🥺😭
Ini cerita based on true story yang dijalanin sama saya sendiri, beneran kejadian sama authornya langsung.
Semua yang terlibat ada didalam kehidupan author huhu😭
Oke selamat menunggu kisah selanjutnya..
Love u all😘😘😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Flower
RomanceAlena Yolanda sering dipanggil dengan sebutan Lena, itu mempunyai mata besar dan belo, senyuman manis dengan lesung pipit dan tubuh kurus nya yang tinggi. ia sering dijuluki si genius karna memang dia sangat pintar didalam satu sekolah itu, dirinya...