_____•••••_____
Seorang pria pucat berdiri dengan tenang di barisan paling pojok. Menjawab obrolan setiap kali ada yang mengajaknya bicara, dan tersenyum setiap saat.
Perilakunya aman, menghindari kecurigaan, membaur dengan mudahnya. Air yang tenang justru membahayakan. Lirikan matanya fokus pada setiap pergerakan Uchiha Sasuke.
Shimura Sai tersenyum melihat cahaya mata Sasuke membenci Sakura, yang tak lain sahabat dari sang Uzumaki Naruto.
Pengintai, mengintai, menyerahkan laporan, dan bersiap membantai.
___•••___
"Hey bung, kau tidak bisa memaksa seorang gadis dengan cara memaksa." seru Sasori berjalan menengahi keduanya seraya menurunkan jari telunjuk Sasuke dengan kasar.
Sasuke mendecih tak suka.
"Kau siapa?" seringai Sasuke menyeramkan "bocah bayi."Sasori tertawa keras membuat semua orang mengernyitkan keningnya bingung.
"Lihat ke belakangmu, Uchiha?"
Dengan segera Sasuke menolehkan ke belakang dan mendapati benda-benda alumunium dibelakangnya bergerak seolah hendak menyerangnya.
"Aku ... elektro." Sasori tersenyum manis menatap Sasuke yang masih mempertahankan raut wajah datarnya.
"Kau tahu, bocah? Electro dapat menyimpan dan menyerap jumlah listrik tanpa terbatas. Memanipulasi medan magnet seperti halnya Magneto bukan hal yang sulit bagi pengguna Electro." Sasori menurunkan kembali tegangan listriknya dan membuat benda-benda berjatuhan saat dirasa sudah cukup membuat pertunjukkan.
Sasuke hanya mengangkat sebelah alisnya heran. Tidak mengerti kenapa si wajah bayi ini begitu menggebu menunjukkan kemampuannya yang tidak seberapa itu.
"Sasuke ... sudahlah!" lerai Shikamaru menarik Sasuke menjauh agar tidak terjadi keributan yang lebih besar.
Bisa gawat kalau ruangan ini terbakar habis.
"Mari lanjutkan tour guide jika tidak ada yang ingin mencobanya." ujar Shikamaru lagi memberi perintah dengan tatapan tajam.
Sebelah tangan milik seseorang terangkat tinggi menarik perhatian. Seorang pria dengan kulit pucat dan senyum yang tenang.
"Aku ingin mencobanya!" ujar Sai dengan senyum manis hingga matanya terlihat menyipit. Tampak begitu menawan, tak heran gadis-gadis disebelahnya menatap penuh lapar.
Shikamaru menghela nafas panjang, merasa menyesal tadi menawarkan kesempatan untuk mencoba menunjukkan kekuatan di ruang praktek.
Sasuke melirik sekilas merasa pernah mendengar suara dan orang yang sama seperti Sai.
"Bagus ... semakin merepotkan. Sekarang siapa yang ingin menjadi teman duel si pucat ini?" teriak Shikamaru menunjukkan bahwa ia mulai jengah dengan keadaan ini.
"Aku hanya ingin melawan Sasuke-senpai!" senyum Sai semakin menipis menunjukkan keseriusannya.
Sasuke justru hanya mengangkat sebelah alisnya dan menilai pria yang menantangnya dari atas kepala hingga kebawah kaki dengan senyum meremehkan.
"Cih, aku yang tidak sudi bertarung denganmu." Sasuke mendengus dan berjalan keluar ruangan diikuti dengan Shikamaru yang mengacak rambutnya kasar karena semakin prustasi dan lelah menghadapi sikap seenaknya Uchiha satu itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
"Perbedaan."
FanfictionSakura Haruno dengan kekuatan pengendali tumbuhan. Dan Uchiha Sasuke sang pengendali api. Membakar Menumbuhkan. Melenyapkan Menghidupkan.