☁️
Soobin, Renjun dan Haechan. Tiga namja kelas 2-6 yang bandelnya luar biasa. Suka bolos, suka tawuran, suka ikut balapan liar. Dan pasti tidak pernah absen berada dalam ruang BK. Sampai-sampai pak Johnny sudah muak sendiri liat muka itu-itu aja yang menemuinya.
"WOY MINGGIR GUE MAU LEWAT" Teriakan lantang Haechan memenuhi kantin yang tentu sedang dipenuhi ratusan murid kelaparan. Beriringan dengan teriakan, raganya ia bawa berlari. Menabrak siapa saja yang menghalangi jalannya, alhasil sumpah serapah terdengar tertuju kearahnya.
"berisik banget sih temen lu" Renjun berujar pada Soobin. Soobin terkekeh, suka saja melihat raut para kaum hawa yang sedang misuh-misuh menyumpahi kelakuan Haechan.
Brak'
Haechan menggebrak meja kasar, Renjun mengumpat kesal karena kaget. "Bin, lo harus tau sesuatu" kata Haechan dengan nada terengah. Ia mengambil nafas panjang, membuangnya perlahan lalu meminum cepat segelas air putih milik Renjun dalam sekali tegukan.
"anjing air gue" Renjun kembali mengumpat.
Haechan terkekeh "nih gue ganti" tanpa malunya Haechan ambil gelas Soobin dan memberikannya ke Renjun sebagai ganti.
Giliran Soobin yang ingin mengumpat "air gu-"
"lupain soal air minum. Ada yang lebih penting dari itu sekarang" potong Haechan cepat.
"apa?" tanya Soobin
"kak Arin" satu nama yang lolos dari mulut Haechan cukup bisa membuat kening Soobin berkerut samar
"kak Arin kenapa?" nada Soobin pun terdengar berubah
"kak Arin ada di atap bareng cowok, kayaknya lagi pd-"
"anjing" teriak Soobin lekas berdiri "AWAS!!" lanjutnya dengan nada yang lebih lantang. Anak-anak yang mendengar teriakan dari Soobin lekas memberi jalan. Beda sekali perlakuan mereka terhadap Soobin dan Haechan.
Haechan dan Renjun tentu tidak ingin ketinggalan moment perihal layang melayangkan pukulan. Mereka ikut berlari mengekori Soobin dari belakang.
Brugg''
Pintu terdengar ditendang amat sangat kasar, membuat Arin dan teman cowoknya terlonjak kaget dan segera melihat kearah sumber suara
"Kak Arin kemana aja, dicariin dari tadi" ucap Soobin dengan nada manja yang dibuat-buat. Ia peluk tubuh kecil Arin, menyembunyikan tubuh sang wanita dalam dekapnya.
"apasih bin lepas-"
"aku belum liat kakak dari tadi pagi, kangen" potong Soobin yang makin mempererat pelukannya.
"manja banget sih" Arin yang selalu bisa ditipu oleh nada bicara Soobin lantas ikut membalas pelukan sang adam.
Soobin tersenyum, ia angkat pandangnya menuju pria yang sekarang berdiri tepat di belakang tubuh kecil Arin ini. Senyuman yang tulus tergantikan dengan smirk yang mengerikan. Tatapnya menajam, seolah haus ingin segera menyembelih pria berambut hitam di depannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓]Take My Brother Away
Short StorySeperti apa saudara mu? Untuk Arin, saudara laki-lakinya Choi Soobin adalah seseorang yang akan selalu membuatnya terkena masalah tiap hari, seseorang yang akan selalu membuatnya ingin menangis. Tapi, Soobin juga seseorang yang selalu ia jadikan rum...